Xiang Nuan mengundang Min Lili untuk makan siang bersama semua anggota timnya.
Min Lili sudah merasa lebih sehat hari ini namun ia tetap berhati-hati dengan apa yang dimakannya. Gadis itu harus memakan semangkuk udon dengan kuah bening di hadapannya sementara ia menatap yang lain menyantap udang dan ikan.
"Kenapa sih kalian membawaku ke sini!" Min Lili memprotes dengan sedih sementara yang lain menatapnya dengan senang.
Zheng Dongkai merasa cukup senang berada di sekitar Min Lili. Ia dan yang lain memberi nama panggilan pada gadis itu "Angela." Dengan kacamata besarnya dan wajahnya yang imut seperti lolita, gadis itu benar-benar tampak seperti champion Angela di Kings of Glory.
Xiang Nuan menemukan bahwa Lin Chuyan tidak menyentuh sashimi atau sushi dengan ikan mentah. Pemuda itu hanya akan memakan makanan yang sudah dimasak seperti belut panggang, tofu, dan daging sapi. Gadis itu awalnya mengira bahwa Lin Chuyan hanya bersikap sopan dengan tidak memakan makanan yang harganya lebih mahal. Tapi lalu gadis itu memikirkannya lagi, kapan juga Lin Chuyan pernah bersikap sopan untuk hal-hal seperti itu?
Xiang Nuan menanyainya : "Lin Chuyan, kau tidak makan makanan mentah?"
"En."
"Tapi kenapa?"
Sebenarnya, tidak ada alasan untuk itu. Pemuda itu tidak pernah memakan makanan mentah sejak ia masih kecil dan sekarang itu menjadi kebiasaannya. "Aku belum pernah memakannya sebelumnya." jawab Lin Chuyan.
Xiang Nuan dengan lembut memindahkan piring sashimi ke depan pemuda itu : "Kau benar-benar tidak akan mencobanya? Ini lezat."
Potongan sashimi yang lezat itu disusun dengan rapi di atas piring. Namun, Lin Chuyan tidak menunjukkan ketertarikan sedikit pun. Pemuda itu menggelengkan kepalanya.
Seorang pelayan membawa sebuah piring berisi udang segar di atas es. Udang itu sepanjang jari telunjuk orang dewasa dan setengah cangkangnya sudah dikupas. Dagingnya yang transparan dan terbuka itu tampak seperti jeli.
Xiang Nuan mengupas sisa cangkang satu udang, memegang ekornya dan mencelupkan udang itu ke bumbu kecap, lalu menggoyangkannya di hadapan Lin Chuyan : "Hey, ayo gigit, sedikit saja. Ini sangat-sangat enak."
Lin Chuyan tidak tergoda.
"Ayo coba, ayo coba."
Tiba-tiba saja, Lin Chuyan menurunkan kepalanya dan menggigit udang di jemari gadis itu sebelum Xiang Nuan menyadari apa yang terjadi.
Itu adalah gigitan yang besar. Bibir pemuda itu menyentuh ujung jemari si gadis, dan rasanya lembut dan hangat saat disentuh.
Xiang Nuan tidak pernah merasakan kontak fisik sedekat itu dengan lawan jenis. Gadis itu secara insting menarik tangannya kembali seperti sangat terkejut.
Hanya ekor udang saja yang tersisa di tangan Xiang Nuan.
Gadis itu memang meminta pemuda itu untuk mencobanya, tapi ia tidak menduga pemuda itu akan benar-benar mematuhinya.......
Ia melirik Lin Chuyan dan menemukan pemuda itu mengunyah sambil menyipitkan matanya. Sepertinya ia menikmati makanan itu.
Udang mentah itu terasa lebih enak dari yang diduga Lin Chuyan. Rasanya segar, empuk, lembut, halus, dan tanpa bau yang tidak menyenangkan. Meskipun rasanya tidak luar biasa lezat, setidaknya ia bisa menerima rasa itu.
Apalagi ketika ia melihat ekspresi Xiang Nuan, itu membuat udang itu bahkan terasa lebih enak lagi.
To be continued
Bahasa Inggris diterjemahkan oleh Tim DHH di http://dhh-workshop.blogspot.com
Bahasa Indonesia diterjemahkan oleh Ryururiver
YOU ARE READING
Those Sweet Times by Jiu Xiao Qi [时光微微甜(Shi Guang Weiwei Tian)]
RomanceXiang Nuan mulai bermain suatu game karena seorang gamer terkenal. Namun setelahnya, gadis itu menemukan bahwa game itu jauh lebih menarik daripada lelaki itu.... Cerita ini saya terjemahkan dari link raw bahasa inggrisnya di http://dhh-workshop...