Setelah pertandingan pertama, Lin Chuyan mengundang Xiang Nuan untuk pertandingan lainnya dan Xiang Nuan mengundang Oblivion lagi.
Lin Chuyan merasakan dorongan untuk menendang Oblivion keluar dari kelompok, namun ia menahan dirinya.
Dewa Nuan : Oblivion, ayo kita saling meng-add WeChat kita satu sama lain. Aku ingin mengatakan sesuatu kepadamu.
Oblivion memberitahu gadis itu akun WeChat-nya. Lin Chuyan dengan sangat cepat meng-add WeChat milik Oblivion, Lalu membuat sebuah grup, mengundang Oblivion dan Xiang Nuan.
Chuyan : Ayo kita dengar apa yang mau kau katakan.
Ini Nuannuan : .......
Gadis itu masih belum menyadari apa yang sebenarnya terjadi.
Oblivion : ?
Xiang Nuan : Oh, aku hanya mau bilang bahwa kau ini sungguh seorang pemain yang berbakat, dan mungkin saja kau bisa menjadi seorang pemain profesional?
Oblivion : Aku tidak tahu soal itu.
Ini Nuannuan : Aku kebetulan mengenal seseorang yang sedang mengorganisir sebuah tim profesional. Apakah kau ingin aku mengirimkan id mu kepadanya?
Oblivion : Oh, ok. Trims.
Chuyan : Biarkan aku bertanya padanya nanti kalau begitu.
Xiang Nuan lalu berpikir bahwa itu mungkin adalah ide yang lebih baik karena Lin Chuyan sangat mengenal Deng Wenbo dengan baik.
Lin Chuyan menghembuskan napas lega setelah ia yakin bahwa Xiang Nuan tidak tertarik pada Oblivion selain tentang hal ini.
Hari berikutnya, Lin Chuyan menyebutkan tentang Oblivion pada Deng Wenbo. Setelah Deng Wenbo memahami lebih jauh tentang Oblivion, pemuda itu tidak menunjukkan ketertarikan lebih lanjut padanya.
Deng Wenbo ingin membentuk sebuah tim yang super kuat. Ia hanya menginginkan pemain profesional terkenal atau amatir yang memiliki peringkat tiga teratas di setiap wilayah. Ia tak punya ketertarikan pada orang lain.
Menjadi peringkat tiga teratas tidak hanya membutuhkan kemampuan yang hebat namun juga waktu. Oblivion harus bekerja di siang hari dan hanya bisa bermain di malam hari. Ia takkan bisa bermain cukup lama untuk meningkatkan peringkatnya dengan cepat.
Deng Wenbo tentu saja tidak tertarik pada semua detail ini, dia hanya tertarik pada hasilnya saja.
Dalam pandangan Deng Wenbo, Oblivion tidak berarti apa-apa dan ia menolak untuk mencoba memasukkan Oblivion ke dalam timnya.
Xiang Nuan merasa sangat kasihan pada Oblivion.
Oblivion menjadi teman mereka dan mereka bertiga akan bermain bersama dari waktu ke waktu. Tiga rekan setim mereka yang dulu, Zheng Dongkai, Maomaoqiu dan Dayu, pada dasarnya sudah menyerah untuk bermain setelah berhasil memenangkan kejuaraan kampus. Sekarang mereka dengan rajin menyiapkan diri untuk ujian akhir.
.......Tunggu dulu, ujian akhir?!
Ahhhhhhhh
Ujian akhir!
"Lili, mengapa kau tidak pernah mengajakku untuk belajar bersamamu?! Ini kan sudah hampir ujian akhir!"
"Aku sudah mengajakmu setiap hari tapi kau tidak pernah meresponku. Jadi, aku menyerah."
"Maaf, maaf, itu semua salahku. Ahhhh, apa yang akan kulakukan untuk menghadapi ujian akhir......"
"Apa saja yang sudah kau lakukan sampai sekarang?"
"Wuwu......"
"Tenanglah, kita bisa melakukan ini."
"......."
To be continued
Bahasa Inggris diterjemahkan oleh Tim DHH di http://dhh-workshop.blogspot.com
Bahasa Indonesia diterjemahkan oleh Ryururiver
YOU ARE READING
Those Sweet Times by Jiu Xiao Qi [时光微微甜(Shi Guang Weiwei Tian)]
RomanceXiang Nuan mulai bermain suatu game karena seorang gamer terkenal. Namun setelahnya, gadis itu menemukan bahwa game itu jauh lebih menarik daripada lelaki itu.... Cerita ini saya terjemahkan dari link raw bahasa inggrisnya di http://dhh-workshop...