Keesokan harinya, hari Minggu, Lin Chuyan bertanding di dua kompetisi lagi. Baik Mahjong Internasional maupun kompetisi Rhythm Master memiliki waktu pertandingan yang lebih cepat dibandingkan Kings of Glory. Pemenang kompetisi hari ini akan menentukan para peserta yang masuk ke final.
"Aku tidak mau bermain. Aku mau jalan-jalan bersama Hu Ge juga." kata Lin Chuyan pada Xiang Nuan.
"Tidak." Xiang Nuan menolak dengan datar : "Kau bilang kau akan mendapatkan juara pertama. Aku masih menunggu uang hadiahmu!"
Lin Chuyan tak bisa membantah hal itu dan kembali ke kampus untuk menyelesaikan kompetisi. Pemuda itu menatap Xiang Nuan pergi.
Xiang Nuan pergi bersama Shen Zemu. Ketika Shen Zemu melewatinya, Lin Chuyan berkata : "Xuezhang, kau benar-benar cerdas."
Shen Zemu, dengan tangan dalam sakunya, tampak begitu tenang : "Kau juga."
"Aku benar-benar semakin menyukai Xuezhang lagi dan lagi."
Shen Zemu : "......"
Shen Zemu masih harus memberikan pujian untuk Lin Chuyan: setidaknya tak ada kompetisi untuk kemampuan pemuda itu dalam membuat orang lain merasa jijik.
---------
Hu Ge tinggal di sebuah hotel kelas atas di dekat universitas. Mereka bertiga sudah sepakat untuk bertemu di kedai kopi di lantai satu di hotel tersebut.
Xiang Nuan sudah mendengar bahwa Hu Ge sangat pemalu dan dengan demikian gadis itu sengaja berpakaian senatural mungkin untuk memperlihatkan bahwa ia adalah orang yang easy-going. Namun sebenarnya gadis itu agak gugup dan berjalan mengikuti dengan hati-hati di belakang Shen Zemu. Ketika mereka berjalan menaiki tangga, Xiang Nuan hampir tergelincir dan Shen Zemu berbalik untuk membantu gadis itu seolah-olah pemuda itu punya mata di belakang kepalanya.
"Kakak sepupu."
Seseorang memanggil Shen Zemu dari meja terdekat dengan suara tenang yang pelan.
Xiang Nuan menoleh untuk melihat dan melihat ada seorang pemuda yang duduk di sana. Pemuda itu memiliki wajah bundar, rambut kuning, dan poninya hampir menutupi matanya. Pemuda itu sedang memandangi mereka saat itu.
Shen Zemu memimpin Xiang Nuan mendekat ke arah sana dan menunjuk pemuda itu : "Sepupuku."
Tanpa berpikir, Xiang Nuan membungkuk menghormat : "Apa kabar, Hu Ge!"
Itu seperti seorang anak buah kecil yang bertemu dengan bos mafia besarnya.
Shen Zemu tak bisa berkata-kata. Pemuda itu merasa ia mulai menua di titik di mana ia merasa gagal memahami bagaimana para pemuda-pemudi zaman sekarang mengejar idola mereka.
Hu Ge, yang terkejut dengan sapaan Xiang Nuan, mendadak berdiri dan membungkuk menghormat pada gadis itu : "Apa kabar!"
"Apa kalian berdua ini dari Jepang?" protes Shen Zemu.
Xiang Nuan dan Hu Ge, keduanya merasa malu. Mereka berdua menegakkan diri di saat yang bersamaan dan saling berpandangan satu sama lain. Xiang Nuan menyadari bahwa Hu Ge...... sedang merona?
"Ap, apa kabar." Hu Ge tergagap. "Aku Chen Yinghu."
"En. Aku tahu. Aku Xiang Nuan." Sambil berbicara, gadis itu dengan sangat alami mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan si pemuda.
Setelah berjabat tangan, wajah Chen Yinghu berubah menjadi lebih merah lagi.
Setelah mereka semua sudah duduk di meja, Shen Zemu meminta menunya. Sambil membolak-balik menu, mata pemuda itu terus mengawasi bolak-balik antara Xiang Nuan dan Chen Yinghu.
Xiang Nuan merasa cukup menyenangkan karena bisa melihat wajah merah Chen Yinghu dan tiba-tiba ia tidak merasa gugup lagi. Gadis itu bertanya sambil tersenyum : "Hu Ge, kau sebenarnya tidak pemalu, iya, kan?"
"Kau, kau, jangan menganggap remeh padaku. Aku, aku, aku punya pacar."
"Ah, aku tidak menganggap remeh padamu. Hu Ge, jangan salah paham padaku....."
Shen Zemu tak tahan mendengarkan mereka lebih lama lagi. Pemuda itu melirik Chen Yinghu, kemudian menjelaskan pada Xiang Nuan : "Jangan pedulikan dia. Dia ini memiliki sedikit gangguan kegelisahan sosial, sama seperti para otaku lainnya."
Xiang Nuan cepat-cepat berkata : "Hu Ge, jangan takut. Aku gadis yang baik."
"En."
Shen Zemu dengan tak berdaya menepuk dahinya; jenis percakapan seperti apa sih yang mereka lakukan?
Si pelayan datang untuk mengambil pesanan mereka. Shen Zemu ingin memesan secangkir racun untuk dirinya sendiri.
Chen Yinghu hanya sedikit gugup saja sebenarnya.Pemuda ini sudah tinggal di rumah dalam waktu yang terlalu lama dan jarang bercakap-cakap dengan orang asing kecuali pengantar barang yang datang membawa makanan atau paket. Selain itu, pemuda ini melihat para pengantar barang itu terlalu sering, sehingga mereka tidak benar-benar termasuk orang asing lagi.
Tapi, gadis di depannya ini adalah seorang fansnya, menurut sepupunya, yang malah membuat Chen Yinghu bahkan lebih gugup lagi.
Shen Zemu menemukan topik lain untuk meringankan pembicaraan. Pemuda itu bertanya pada Chen Yinghu : "Bagaimana kabar pacarmu akhir-akhir ini?"
"Cukup baik."
Xiang Nuan merasa ingin tahu dan bertanya : "Hu Ge, apa profesi pacarmu?"
"Memperbaiki boneka."
"Eh? Apa maksudnya itu?"
"Itu, yah.... memperbaiki boneka."
Xiang Nuan : = =
Apakah mengulangi sebuah kalimat yang sama dengan tempo yang lebih lambat bisa terhitung sebagai sebuah penjelasan? Benar-benar sebuah penjelasan yang tidak jujur.......
To be continued
Bahasa Inggris diterjemahkan oleh Tim DHH di http://dhh-workshop.blogspot.com
Bahasa Indonesia diterjemahkan oleh Ryururiver
Mohon maaf seperti biasa saya terlambat lagi... 😥
Minggu depan saya usahakan tidak terlambat hehee
YOU ARE READING
Those Sweet Times by Jiu Xiao Qi [时光微微甜(Shi Guang Weiwei Tian)]
RomanceXiang Nuan mulai bermain suatu game karena seorang gamer terkenal. Namun setelahnya, gadis itu menemukan bahwa game itu jauh lebih menarik daripada lelaki itu.... Cerita ini saya terjemahkan dari link raw bahasa inggrisnya di http://dhh-workshop...