Those Sweet Times Chapter 48 Part 1

137 20 2
                                    

Ketika Lin Chuyan mendengar suara itu, seketika pemuda itu melepaskan Xiang Nuan dan melangkah mundur satu langkah.

Xiang Nuan membuka matanya.

Kaget, keduanya menoleh ke arah suara itu berasal. Mereka melihat Shen Zemu berdiri di sana dengan tangan bersilang di depan dada, menatap mereka berdua dengan dingin.

Dia tampak seperti rektor mahasiswa.

Di bawah tatapan tajamnya, Xiang Nuan merasa bersalah tanpa alasan dan tiba-tiba merasakan tekanan yang besar. Gadis itu mengerutkan tubuhnya, menaruh tangannya di saku, dan menundukkan kepalanya.

Lin Chuyan melirik ke samping dan merasa bahwa ia tidak salah telah memanggil gadis itu si bodoh.

Shen Zemu berkata : "Kembalilah dan belajar kalau kau tidak mau gagal dalam ujianmu."

Xiang Nuan mendadak teringat alasan awal untuk apa ia berada di sini.

Gadis itu cepat-cepat kembali ke ruang belajar.

Saat melewati Shen Zemu dalam perjalanannya menuju ruangan, gadis itu menyadari bahwa pemuda itu tidak mengenakan jaketnya. Ia hanya mengenakan kardigan abu-abu gelap di atas kaus putih. Meskipun setelan itu membuatnya tampak bagus, tetapi berdiri di tengah lorong dengan angin yang berhembus dingin sepertinya agak.......

"Xuezhang, kau tidak merasa kedinginan?" Xiang Nuan merasa peduli.

Tentu saja pemuda itu merasa kedinginan.

Tapi jaketnya dipakai oleh Lin Chuyan.

Jaket Lin Chuyan masih tetap berada di ruang belajar. Namun pemuda itu merasa lebih baik mati daripada mengenakan jaket Lin Chuyan.

Saat mereka kembali ke ruangan, Shen Zemu menunjuk kursi di mana awalnya Lin Chuyan duduk ketika Xiang Nuan bersiap kembali ke kursinya : "Kau duduk di sini."

"Oh."

Kursi Lin Chuyan duduk berada dekat di lorong. Setelah Xiang Nuan duduk di sana, Shen Zemu duduk di sebelahnya. Lin Chuyan terlambat satu langkah. Saat ia mencapai barisan bangku itu, satu-satunya kursi tersisa untuknya adalah kursi tempat Shen Zemu duduk sebelumnya.

Sekarang Shen Zemu duduk di tengah di antara Xiang Nuan dan Lin Chuyan.

Xiang Nuan berpikir mungkin itu yang terbaik. Kalau ia harus duduk di sebelah Lin Chuyan lagi, ia takkan bisa meneruskan berkonsentrasi pada pelajarannya.

Akhirnya, mereka semua bisa belajar dengan damai sekarang.

Setiap kali Xiang Nuan mengantuk, Shen Zemu akan meminjamkan ponselnya untuk memainkan satu pertandingan dalam Kings of Glory. Xiang Nuan harus mengakui bahwa bermain game mampu membuatnya tetap terjaga jauh lebih efektif daripada meminum kopi. Jika ditinjau dari sisi ini, game ini membawa energi positif untuknya. = =

-- --

Setelah ujian kalkulus, Xiang Nuan merasa diperas. Gadis itu memutuskan untuk pulang ke asramanya dan tidur siang, selama yang bisa dilakukannya.

Min Lili berjalan di sebelahnya, menatap ponselnya sambil berjalan. Ia nyaris menabrak pohon di sisi jalan, namun Xiang Nuan menariknya kembali tepat waktu.

Min Lili tiba-tiba teringat sesuatu : "Nuannuan, apa kau tahu kalau di bangunan yang ada ruang kelas belajar malam itu ada hantunya?!"

"Wow......Tunggu, di mana?!"

"Bangunan tempatmu belajar sepanjang malam itu lho. Kamar mandi yang ada di lantai 7. Aku ingin memberitahumu sebelumnya tapi aku takut itu akan menakutimu dan mempengaruhi ujianmu."

Lantai 7 adalah lokasi di mana ruang kelas belajar berada, tempat di mana Xiang Nuan belajar sepanjang malam.

Xiang Nuan merasa tidak nyaman dan menggelengkan kepalanya dengan tegas : "Itu pasti bohong. Kau ini terlalu banyak membaca cerita hantu."

"Itu benar, itu benar. Apa kau tahu kenapa hantu itu ada di lantai 7? Itu karena 7 adalah angka paling negatif dan 9 adalah angka yang paling positif. Karena itulah biasanya hantu biasanya muncul di lantai 7, atau lantai 17, atau 27. Oh benar, selain itu, apa kau tahu mengapa hantu suka muncul di kamar mandi?"

"Mengapa?"

"Karena kamar mandi adalah tempat yang paling negatif di dunia ini."

Xiang Nuan merinding : "Itu bohong, itu bohong, itu bohong!"

"Itu sungguhan. Seseorang melihatnya dengan matanya sendiri. Orang itu bahkan mengenalkan dirinya sendiri, dia mahasiswa tingkat dua di mayor Teknik Sipil. Dia bilang si hantu itu terus menanyainya apakah dirinya sendiri adalah hantu. Sepertinya hantu itu tidak ingin dikenali sebagai hantu....... Pergi dan lihatlah postingannya di forum kalau kau tidak mempercayaiku. Ini adalah postingan terpanas saat ini."


To be continued

Bahasa Inggris diterjemahkan oleh Tim DHH di http://dhh-workshop.blogspot.com

Bahasa Indonesia diterjemahkan oleh Ryururiver

Those Sweet Times by Jiu Xiao Qi [时光微微甜(Shi Guang Weiwei Tian)]Where stories live. Discover now