Those Sweet Times Chapter 37 Part 2

205 25 2
                                    

Keesokan harinya adalah ronde final untuk kedua kompetisi baik Mahjong maupun Rhythm Master. Sesuai dugaan, Lin Chuyan keluar sebagai juara dari kedua pertandingan tersebut.

Waiwai sendiri yang mengantarkan uang hadiahnya secara langsung pada Lin Chuyan.

Tak satupun dari kedua acara itu yang terlalu populer, apalagi Mahjong Internasional yang baru saja ditambahkan terakhir. Jumlah uang hadiahnya tidak banyak; hanya sedikit lebih banyak dari 1000 RMB jika digabungkan.

Lin Chuyan memberikan semua uang itu pada Xiang Nuan, namun gadis itu menolak.

Gadis itu masih merasa tidak nyaman karena kunjungan kejutan yang dilakukan oleh kedua orang tuanya kemarin. Meskipun gadis itu tidak bersikap berbeda terhadap Lin Chuyan, ia merasa agak canggung saat menghadapi pemuda itu dan mencoba untuk menjaga jarak darinya. "Aku tidak mau uang itu."

"Aku sudah bilang sebelumnya bahwa aku akan memberikannya padamu."

"Aku menganugerahkannya kembali lagi padamu." kata si gadis.

Lin Chuyan lalu memutuskan untuk mentraktir gadis itu makan malam; Xiang Nuan lalu meminta Min Lili untuk bergabung bersama mereka.

Makan malam itu hanya menghabiskan 200 RMB, dan masih ada 1300 RMB yang tersisa. Lin Chuyan menggunakan uang sisanya untuk membelikan hadiah tahun baru untuk Xiang Nuan.

Saat itu memang sudah hampir tahun baru.

Liburan tahun baru kali ini dimulai pada tanggal 31 Desember, hari Jum'at. Biasanya, jika ada tiga hari libur di akhir minggu, maka Xiang Nuan akan pulang ke rumah. Tapi gadis itu tidak bisa pulang kali ini karena pertandingan final di kompetisi dijadwalkan pada hari Sabtu itu. Gadis itu harus mempersiapkan diri untuk pertandingan final.

Zheng Dongkai pulang ke rumah di hari Jum'at itu. Maomaoqiu dan Dayu memutuskan untuk belajar. Mereka berdua sudah menyadari bahwa mereka tidak boleh bersikap terlalu santai sejak kasus kegagalan mereka pada eksperimen di laboratoirium terakhir kali.

Xiang Nuan log in ke gamenya di perpustakaan. Gadis itu mencoba untuk mengajak Lin Chuyan bermain duo namun ditolak.

Lin Chuyan : Di mana kau sekarang?

Xiang Nuan : Perpustakaan. Ada apa?

Lin Chuyan : Tunggu aku.

Xiang Nuan : ??

Lin Chuyan : ^ _ ^

Apa sih yang sedang direncanakan pemuda itu?

Xiang Nuan merasa bingung.

Gadis itu memeriksa daftar temannya dan menemukan Hu Ge yang sedang online. Gadis itu tidak mengiriminya undangan karena ia tahu bahwa pemuda itu pasti sedang sibuk bermain game bersama fansnya sebagai acara promosi untuk tahun baru.

Banyak host streaming yang senang bermain game bersama para fans mereka. Karena membentuk sebuah tim bersama host streaming yang kuat akan menjadi sebuah kesempatan menang yang lebih besar, maka mereka tidak pernah kehabisan para fans yang bersedia untuk diajak membentuk tim.

Xiang Nuan tidak melihat adanya satu pun anggota timnya yang online, jadi gadis itu tidak punya pilihan selain mendaftar solo.

Gadis itu sangat jarang bermain solo sejak ia mulai bermain bersama Lin Chuyan. Gadis itu sudah melupakan betapa berbahayanya bermain game ranked sendirian. Namun gadis itu dengan cepat diingatkan pada pertandingan pertamanya.

Dalam rangka menjadi rekan setim yang baik, gadis itu memainkan Zhang Fei, champion yang sangat dikuasainya. Setelah pertandingan dimulai, Sun Wukong dan Yuji dalam timnya mulai memperebutkan buff merah.

 Setelah pertandingan dimulai, Sun Wukong dan Yuji dalam timnya mulai memperebutkan buff merah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kedua pemain itu emosional dan gelisah, tapi mereka tidak bisa saling membunuh rekan setim mereka sendiri, jadi kedua pemain itu mulai saling menghina di chat publik

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kedua pemain itu emosional dan gelisah, tapi mereka tidak bisa saling membunuh rekan setim mereka sendiri, jadi kedua pemain itu mulai saling menghina di chat publik.

Xiang Nuan merasa itu agak merepotkan baginya.

Mage yang bermain sebagai Mid memainkan champion Mai Shiranui. Ia menonton perdebatan antara kedua rekan setimnya itu sebentar, kemudian berkomentar dingin : Dua orang lemah yang saling mematuk.

Xiang Nuan berpikir bahwa pemain ini pastilah seorang pemain yang lebih tinggi kemampuannya dan lalu gadis itu memutuskan untuk tidak perlu memperhatikan kedua rekan setimnya yang masih berdebat tapi bekerja sama dengan si Mai Shiranui

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Xiang Nuan berpikir bahwa pemain ini pastilah seorang pemain yang lebih tinggi kemampuannya dan lalu gadis itu memutuskan untuk tidak perlu memperhatikan kedua rekan setimnya yang masih berdebat tapi bekerja sama dengan si Mai Shiranui.

Sayangnya, hal ini juga tidak bekerja seperti yang diharapkannya dan si Mai Shiranui itu hampir membuat Xiang Nuan terbunuh.

Kemudian, bebek lemah yang mengoceh pun bertambah menjadi tiga ekor........

Merasa sedih, Xiang Nuan merasa bahwa level kemampuannya pasti terlalu tinggi sampai-sampai sistem game ini memasangkannya dengan para pemain lemah ini.


To be continued


Bahasa Inggris diterjemahkan oleh Tim DHH di http://dhh-workshop.blogspot.com

Bahasa Indonesia diterjemahkan oleh Ryururiver

Gambar champion di atas itu adalah : Zhang Fei, Sun Wukong, Yuji skin 2, dan Mai Shiranui

Those Sweet Times by Jiu Xiao Qi [时光微微甜(Shi Guang Weiwei Tian)]Where stories live. Discover now