Xiang Nuan memandang punggung Invincible yang menjauh dan menanyai Lin Chuyan dengan ingin tahu : "Kau tidak memperkosanya, iya, kan?"
"Tidak. Biarkan aku menekankannya lagi padamu, aku bukan gay."
Xiang Nuan menoleh menatap Lin Chuyan : "Yah, kau tidak terluka, kan?"
Lin Chuyan tidak terluka sama sekali. Namun ketika Xiang Nuan bertanya padanya dengan penuh perhatian, ia mendadak merasa bahwa mungkin ia sudah terluka. Pemuda itu bersandar ke batang pohon, menggunakan satu kaki untuk menyangga berat tubuhnya dan kaki lainnya menggantung di atas tanah.
"Sebenarnya, kakiku agak sakit."
"Kalau begitu apa yang harus kita lakukan? Ayo kita pergi ke rumah sakit?"
"Tidak apa-apa. Kakiku mungkin hanya terkilir sedikit. Hanya saja, tolong biarkan aku beristirahat sejenak."
Lin Chuyan menyandarkan kepalanya ke batang pohon. Matanya diarahkan ke bawah jadi ia bisa melihat wajah Xiang Nuan. Sepertinya ia kedinginan dan wajahnya agak pucat karena dingin. Warna pucat itu membuat kontur wajahnya bahkan semakin tampak lembut dan rapuh. Pemuda itu merasa ingin memegang wajah itu dengan kedua tangannya.
Alis lembut Xiang Nuan bertaut : "Apa rasanya sakit?"
Pemuda itu menatap ke arah mata cantik si gadis yang dipenuhi rasa perhatian. Pemuda itu merasakan kehangatan di hatinya dan ia melengkungkan bibirnya membentuk senyuman tanpa sadar.
"Mengapa kau masih tersenyum?"
"Tidak apa-apa. Ayo pergi."
Lin Chuyan sangat hebat dalam berakting. Pemuda itu meletakkan seluruh berat tubuhnya di kaki yang sehat dan berjalan, dengan kaki yang "sakit" hanya sedikit menyentuh tanah. Ia masih bisa berjalan namun terhuyung setiap saat, seolah-olah ia bisa jatuh kapan saja.
Xiang Nuan merasa tidak nyaman dengan cara pemuda itu berjalan. Setelah beberapa langkah, gadis itu menyambar lengan si pemuda : "Biarkan aku membantumu. Jangan malu-malu, kita kan teman baik."
"En." Lin Chuyan menjawab dengan suara pelan.
Pemuda itu berpikir dalam hatinya : Aku tidak merasa malu sama sekali.
Lalu ia berpikir lagi : Siapa yang mau menjadi teman baikmu?
Xiang Nuan mengalungkan lengan Lin Chuyan ke lehernya. Tubuh mereka berdekatan. Gadis itu nyaris terkubur di bawah tangan pemuda itu.
Lin Chuyan cukup tinggi sampai si gadis berada pada titik dimana tubuh pemuda itu hampir menutupinya sepenuhnya. Si gadis merasa bahwa ia seperti seekor anak ayam yang sedang bersembunyi di bawah sayap induk ayam.
Ada rona merah samar di pipinya, sebuah reaksi berdasar insting bagi seorang gadis yang berada begitu dekat dengan lawan jenisnya.
Tiba-tiba gadis itu mendengar si pemuda berkata di atas kepalanya : "Apa kau mau mendengarkan beberapa lagu?"
"Tentu."
Gadis itu berpikir bahwa si pemuda akan membiarkannya mendengarkan beberapa lagu di ponselnya, tapi alih-alih begitu, pemuda itu malah berdeham dan mulai menyanyi.
Pemuda itu menyanyikan lagu <Can't Help Falling in Love>.
Suara pemuda itu begitu dekat, rasanya seolah-olah pemuda itu menyanyikan lagu cinta itu tepat di sebelah telinganya; suaranya sangat lembut dan manis. Xiang Nuan nyaris mabuk dalam suara nyanyiannya yang indah itu.
Di saat itu, keduanya berharap agar perjalanan yang singkat itu akan berlangsung selamanya.
-- --
Malam itu, Lin Chuyan memposting sebuah komentar di kalangan teman-temannya, ia telah mengatur bahwa yang bisa melihat komentar tersebut adalah kelompok teman tertentu saja. Xiang Nuan tidak bisa melihatnya, tapi Chen Yinghu bisa. Komentar pemuda itu adalah-- --
Semua gadis sungguh menggairahkan.
Chen Yinghu membalas : Aku penasaran apa yang sudah kau lalui......
Lin Chuyan : ^ _ ^
To be continued
Bahasa Inggris diterjemahkan oleh Tim DHH di http://dhh-workshop.blogspot.com
Bahasa Indonesia diterjemahkan oleh Ryururiver
YOU ARE READING
Those Sweet Times by Jiu Xiao Qi [时光微微甜(Shi Guang Weiwei Tian)]
RomanceXiang Nuan mulai bermain suatu game karena seorang gamer terkenal. Namun setelahnya, gadis itu menemukan bahwa game itu jauh lebih menarik daripada lelaki itu.... Cerita ini saya terjemahkan dari link raw bahasa inggrisnya di http://dhh-workshop...