Xiang Nuan akan selalu memilih lagu yang memiliki nama yang sama dengannya ini <<Nuannuan>> kapanpun ia bernyanyi karaoke. Bagi gadis itu, rasanya lagu ini, yang dinyanyikan oleh penyanyi yang bernama Fish Leong, ditulis dengan sangat spesial untuknya.
Ketika Xiang Nuan mengambil mic dan menunggu intro lagunya, Lin Chuyan juga mengambil mic dari tangan Dayu : "Aku tahu lagu ini."
Lagu itu memiliki tempo yang cepat dan ringan, yang membuatnya terdengar hangat dan manis, sangat cocok untuk dinyanyikan oleh gadis-gadis muda. Tapi lagu itu tidak menjadi aneh ketika Lin Chuyan menyanyikannya.
Suara yang jernih dan indah milik pemuda itu, dikombinasikan dengan tempo yang cepat, terasa seperti hembusan angin yang segar dan lembut menceriakan para pendengarnya seolah-olah mereka sedang disapa oleh cahaya matahari yang hangat.
Xiang Nuan berhenti menyanyikan lagu itu setelah beberapa bait sehingga gadis itu bisa berkonsentrasi untuk mendengarkan suara pemuda itu.
Gadis itu merasa aneh bagaimana Lin Chuyan bisa dengan mudah mempengaruhi mood para pendengarnya. Bahkan meskipun Xiang Nuan sudah sangat memahami lagu ini dan sudah menyanyikannya berkali-kali sebelumnya, gadis itu tidak bisa mengeluarkan rasa kebahagiaan di dalam lagu itu seperti yang dilakukan pemuda itu.
Xiang Nuan merasa sangat iri pada pemuda itu. Gadis itu menoleh kesamping untuk menatap si pemuda. Mata pemuda itu terpancang pada lirik lagu yang terpampang di layar. Saat ia sedang menyanyi, pemuda itu tiba-tiba tertawa kecil seolah ia teringat sesuatu. Pemuda itu tanpa sengaja menoleh ke samping dan matanya bertemu dengan mata si gadis.
Cahaya di ruangan itu redup, namun mata pemuda itu berkilauan.
Xiang Nuan cepat-cepat menoleh ke arah lain, berpura-pura tidak melihat ke arah si pemuda.
Setelah Lin Chuyan selesai menyanyi, dan Xiang Nuan masih menikmati momen itu, seorang pelayan mendorong pintu terbuka dan berjalan masuk dengan membawa sebotol anggur merah dan beberapa gelas di atas nampan.
Min Lili berkata : "Kami belum memesan itu."
Si pelayan tersenyum : "Ini dari Mr. Deng."
Mereka semua saling menatap satu sama lain, tak ada seorang pun yang mampu menebak siapa itu Mr. Deng.
Lin Chuyan memiliki pengalaman di masa lalunya ketika orang yang ditemuinya akan membayari tagihannya sebagai tanda persahabatan. Apalagi sejak ia menjadi miskin, semua temannya yang sebelumnya menikmati mentraktirnya seolah-olah itu adalah cara untuk mempermalukan pemuda itu.
Pemuda itu biasanya menerima semuanya dengan senang hati.
Ia juga berencana untuk menerima wine itu kali ini, siapa yang peduli wine itu dari siapa. Tapi setelah melirik sekilas pada Xiang Nuan, pemuda itu mendadak berpikir ulang : bagaimana jika wine itu berasal dari orang asing yang telah melihat Xiang Nuan yang cantik dan berniat memikatnya?
Sangat mungkin itulah yang sedang terjadi di sini sekarang.
Lin Chuyan lalu melambaikan tangannya pada pelayan itu : "Bawa kembali saja. Kami tidak membutuhkannya."
"Lin Chuyan, apa kau berniat membuatku terlihat buruk?" sebuah suara keras terdengar dari luar pintu.
Xiang Nuan menoleh dan melihat seorang pemuda berdiri di sana. Tingginya rata-rata, dengan rambut pendek dan mata sipit, mengenakan kemeja Hawaii. Pemuda itu awalnya memandang ke arah Lin Chuyan, namun saat ia bicara, ia melirik ke sekeliling ruangan karena penasaran. Ketika ia melihat Xiang Nuan, jelas-jelas ia sangat tercengang.
Namun Xiang Nuan cukup yakin bahwa ia tidak mengenal orang itu.
Bagaimanapun juga, orang itu menjadi agak antusias. Ia memasuki ruangan dan berkata pada semua orang di dalam ruangan : "Apa kabar kalian semua? Aku adalah teman terbaik Lin Chuyan, Deng Wenbo. Kalian bisa memanggilku Wenbo, Bo Ge, atau Wen Ge." Pemuda itu melirik ke arah semua orang setelah selesai bicara, kemudian memancangkan matanya pada Xiang Nuan lagi.
Lin Chuyan bersikap sedikit tak peduli : "Bilang teman saja, cabut kata 'terbaik' itu."
Deng Wenbo tertawa, sama sekali tidak tersinggung. Kemudian pemuda itu berjalan mendekat untuk duduk bersama dengan mereka. Ketika pemuda itu menyadari mata tajam Lin Chuyan yang mengawasinya, pemuda itu menyeringai dan alih-alih duduk di samping Xiang Nuan, ia duduk di samping Lin Chuyan.
Lalu Deng Wenbo mulai mengobrol dengan teman-teman Lin Chuyan.
To be continued
Bahasa Inggris diterjemahkan oleh Tim DHH di http://dhh-workshop.blogspot.com
Bahasa Indonesia diterjemahkan oleh Ryururiver
YOU ARE READING
Those Sweet Times by Jiu Xiao Qi [时光微微甜(Shi Guang Weiwei Tian)]
Roman d'amourXiang Nuan mulai bermain suatu game karena seorang gamer terkenal. Namun setelahnya, gadis itu menemukan bahwa game itu jauh lebih menarik daripada lelaki itu.... Cerita ini saya terjemahkan dari link raw bahasa inggrisnya di http://dhh-workshop...