Xiang Nuan menelepon ayahnya.
Nama kontak ayahnya di daftar kontak gadis itu terdaftar sebagai "Rekan Xiang Daying."
Meskipun rekan Xiang Daying adalah seorang seniman terkenal, ia bukanlah orang yang sulit untuk diajak bicara. Tidak seperti yang dikatakan rumor tentangnya yang sombong atau mencoba untuk meninggikan nilai pasar atas karya-karyanya, alasan sebenarnya mengapa ia tak mau menggambar untuk orang lain adalah karena perasaannya telah terluka orang-orang yang mengejar lukisannya.
Di hari-hari mudanya, rekan Xiang Daying adalah seorang seniman muda yang penuh semangat, sangat berbakat, dan sudah cukup populer di lingkungan seni.
Ia adalah orang yang murah hati. Ia bersedia melukis secara gratis untuk temannya.
Suatu kali, dua orang teman yang telah menerima lukisan gratis darinya sedang bercakap-cakap dengan orang lain mengenai 'kira-kira seberapa tinggi harga yang akan dicapai lukisan-lukisan itu setelah Xiang Daying meninggal nanti.' Mereka bahkan berkata akan lebih bagus jika Xiang Daying meninggal muda, maka harga lukisannya akan dihargai lebih tinggi lagi karena di dunia ini lukisannya hanya akan tersisa sedikit........
Xiang Daying mendengar hal itu dari sahabatnya dan itu benar-benar melukai perasaannya begitu dalam.
Sejak saat itu, pria itu tak akan mau memberikan lukisannya dengan gratis. Bahkan orang-orang yang datang untuk membeli lukisannya dengan uang juga tidak bisa membuatnya tertarik.
Pria itu tidak membutuhkan uang; apalagi orang-orang yang datang membawa uang untuk lukisannya jelas-jelas menganggap lukisannya sebagai barang dagangan. Pria itu merasa tidak nyaman dengan pemikiran itu.
Setelah ia menikah, pria itu memberikan semua lukisan yang telah diselesaikannya kepada istrinya dan bahkan berkata sambil bercanda : "Setelah aku mati, semua lukisan ini akan menjadi warisan besar."
"Apa sih yang kau bicarakan, jangan bicara omong kosong." Mama Xiang Nuan menjawab.
Xiang Nuan mendengar semua ini dari ibunya karena ayahnya tak pernah membicarakan soal ini. Suatu kali Xiang Nuan menanyai ibunya : "Ketika kau memilih untuk menikahi Papa, apakah kau tertarik dengan bakatnya atau karena kepribadiannya?"
Mamanya menjawab : "Bukan keduanya. Dia itu sangat tampan, jadi aku........" tak bisa bertahan darinya.
Xiang Nuan sangat terkejut : "Ma, kau benar-benar dangkal!"
Mamanya menoyor dahi Xiang Nuan : "Kalau aku tidak dangkal, aku takkan memiliki putri yang begitu cantik sepertimu."
........
Setelah mengucapkan salam di awal, Xiang Nuan bertanya pada ayahnya melalui telepon : "Papa, apa ada Tuan Lin yang memintamu untuk melukis akhir-akhir ini? Orang itu yang ingin membeli sebuah lukisan untuk istrinya sebagai hadiah ulang tahun."
"Ya, memang ada. Memangnya kenapa dengan itu?"
"En. Dia....... adalah ayah dari xuezhang yang satu klub denganku." (xuezhang/shixiong = senior/senpai)
"Hrm?" Xiang Daying mulai curiga. "Sepertinya kau cukup dekat dengan xuezhang ini."
"Tidak juga. Dia hanya menyebutkan itu dan lalu kami menemukan bahwa dunia ini ternyata cukup kecil. Sungguh kebetulan. Kedua orang tuanya sangat peduli satu sama lain dan ibunya adalah fansmu. Ayahnya ingin membeli lukisan darimu hanya untuk memberikan kejutan pada istrinya."
Xiang Daying mendengarkan dengan sabar, lalu berkata : "Ceritakan padaku tentang kau dan xuezhang ini."
"Papa....." Xiang Nuan tidak tahu harus mengatakan apa. "Kau melewatkan intinya."
"Tidak. Intinya adalah ini." Ayahnya terdengar cukup serius. "Mengapa aku merasa bahwa bayi di keluarga kita akan segera dibawa pergi? Siapa bocah ini? Beritahu dia untuk datang dan bertemu denganku."
"Papa!" Xiang Nuan merasa malu dan berbicara dengan suara pelan : "Dia agak menyebalkan, jangan bertemu dengannya."
Sang ayah tidak mempercayai gadis itu : "Kalau dia menyebalkan, mengapa kau membantunya?"
"En, itu karena kalau aku bisa menyelesaikan tugas ini, dia harus memanggilku Papa." Xiang Nuan tak bisa menyembunyikan rasa bangga pada dirinya sendiri ketika ia memberitahu ayahnya tentang itu. Kali ini, Lin Chuyan sudah pasti tak bisa lolos lagi dari ini. Ha.....
Xiang Daying terdiam beberapa lama, kemudian mendesah : "Anak muda zaman sekarang benar-benar tahu bagaimana cara bersenang-senang."
"Papa, kumohon buatkan saja lukisan untuk mereka, kumohon, kumohon!"
"Baiklah, baiklah, aku akan membuatkannya, aku akan membuatnya." Xiang Daying tertawa sambil bicara. Selagi ia tertawa, pria itu merasakan sedikit kesedihan : Aw, putriku sudah tumbuh besar sekarang......
---------
Lin Xueyuan tak bisa mempercayai telinganya ketika ia menerima konfirmasi bahwa Xiang Daying bersedia melukis untuknya. Pria itu segera menelepon putranya : "Kau hebat, kau benar-benar melakukannya. Baiklah, kau menang dariku!"
Lin Chuyan berkata dengan rendah hati : "Tidak apa, kok, aku cuma harus membayar harga kecil untuk itu."
"Harga apa?"
"En, aku harus berganti ayah."
"........................"
To be continued
Bahasa Inggris diterjemahkan oleh Tim DHH di http://dhh-workshop.blogspot.com
Bahasa Indonesia diterjemahkan oleh Ryururiver
Mohon maaf sekali, minggu ini saya sedang agak sibuk, jadi sampai sini dulu ya.
kalau sempat akan saya tambahkan beberapa chapter nanti malam >.<
YOU ARE READING
Those Sweet Times by Jiu Xiao Qi [时光微微甜(Shi Guang Weiwei Tian)]
RomanceXiang Nuan mulai bermain suatu game karena seorang gamer terkenal. Namun setelahnya, gadis itu menemukan bahwa game itu jauh lebih menarik daripada lelaki itu.... Cerita ini saya terjemahkan dari link raw bahasa inggrisnya di http://dhh-workshop...