Those Sweet Times Chapter 36 Part 3

213 26 12
                                    

Alasan utama kunjungan kejutan Xiang Daying dan Ren Danyan, selain untuk mengunjungi putri mereka, adalah untuk bertemu xuezhang yang selalu bermain game dengan putri mereka.

Kedua orang tua ini tak punya pilihan lain. Karena setiap kali mereka bertanya tentang pemuda itu, Xiang Nuan selalu mengubah topik pembicaraan seolah ia tidak benar-benar ingin membicarakan pemuda itu.

Xiang Daying sangat penasaran dan khawatir. Pria itu juga merasa sedih karena putrinya sudah tumbuh dan berkembang hingga ke tahap sudah bisa menyembunyikan rahasia dari orang tuanya sendiri. Perasaan pria itu sangat rumit tentang semua ini.

Istrinya, Ren Danyan, juga merasakan hal yang sama.

Mereka tidak ingin pergi menemui Lin Xueyuan dan menanyakan tentang putranya. Kalau seandainya memang tidak ada hubungan apapun antara putri mereka dengan putra Lin Xueyuan, maka itu akan jadi sangat memalukan.

Keduanya tidak bisa menemukan cara lain untuk bertemu dengan pemuda ini selain pergi ke universitas secara langsung.

Setelah penantian yang tidak terlalu lama di gazebo, mereka melihat Xiang Nuan dan yang lainnya datang menuju ke arah mereka.

Xiang Nuan dan Min Lili memimpin jalan di depan, diikuti oleh empat orang pemuda. Jika dibandingkan dengan kedua gadis yang berada di depannya, keempat pemuda itu tampak jauh lebih tinggi.

"Papa dan Mama, kenapa kalian ada di sini? Apa kalian kedinginan?"

"Kami baik-baik saja." Ren Danyan menjawab dan menatap ke arah gadis yang berada di sebelah Xiang Nuan : "Apa kau Lili? Sungguh gadis yang manis sekali!"

"Terima kasih Bibi. Apa kabar Paman dan Bibi?"

Kemudian Xiang Nuan memperkenalkan rekan setimnya pada kedua orang tuanya.

Xiang Daying dan Ren Danyan diam-diam memperhatikan Lin Chuyan.

Kesan pertama mereka : Dia adalah pemuda yang tampan.

Kesan kedua mereka : Dia sepertinya memiliki sikap yang baik.

Kalau menilai dari luarnya saja, mereka merasa puas dengan pemuda itu. Xiang Daying sebenarnya ingin lebih mengkritiknya, tapi pada saat itu ia tidak bisa menemukan kesalahan apapun pada diri pemuda itu.

Sepasang orang tua itu berpikir bahwa mereka harus terus mengawasi pemuda itu.

Dengan telapak tangan yang berkeringat, Lin Chuyan terlalu gugup untuk bicara banyak.

Lin Chuyan sudah kehilangan banyak kepercayaan diri pada wajahnya akhir-akhir ini. Pemuda itu tidak ingin orang lain berpikir bahwa ia adalah seorang penipu, terutama pasangan orang tua di depannya ini.

Pemuda itu memutuskan untuk bicara lebih sedikit, jadi ia tidak akan membuat kesalahan apapun.

Pemuda itu tidak akan membuka mulutnya kecuali jika ia ditanya suatu pertanyaan, bahkan saat ada yang menanyakan pertanyaan padanya pun, pemuda itu akan menjawab dengan jawaban yang sesederhana mungkin.

Xiang Daying dan Ren Danyan bersikap dengan cukup normal, tidak memfokuskan perhatian mereka hanya pada Lin Chuyan saja. Mereka akan berbicara sebentar dengan Lin Chuyan, lalu beralih pada yang lainnya.

Percakapan mereka semua sangat menyenangkan selagi mereka berjalan ke restoran hotpot untuk makan siang.

Setengah jalan ketika makan siang berlangsung, Mr dan Mrs Xiang sudah mengumpulkan cukup banyak informasi dasar tentang Lin Chuyan.

Pemuda itu pernah menjadi ketua kelas; ia juga memiliki nilai yang bagus, nilainya di ujian masuk universitas jauh lebih tinggi dibandingkan Xiang Nuan; pemuda itu juga telah memperoleh sertifikat level kesepuluh untuk bidang piano; ketertarikannya adalah penelitian ilmu alam; ia juga sudah berhenti menerima uang saku dari orang tuanya sejak mulai kuliah.......

Xiang Nuan akhirnya menyadari tujuan utama kunjungan kedua orang tuanya. Gadis itu cepat-cepat berkata : "Papa, Mama, apa sih yang kalian lakukan?!"

"Haha, Nuannuan, ayo makan daging. Mama akan mengambilkannya untukmu...... Lili, apa kau juga mau lagi?"

Min Lili mengangkat kepalanya : "Ya! Terima kasih banyak, Bibi!"

Xiang Nuan merona dan dengan tidak nyaman memutar tubuhnya : "Apa sih yang kalian berdua pikirkan?!"

Lin Chuyan, yang duduk di sebelah Xiang Nuan, meliriknya sekilas. Gadis itu terlihat sangat imut saat ini, tapi pemuda itu tidak bisa tertawa.

Pemuda itu berpura-pura untuk bersikap serius dan menuangkan jus plum untuk Xiang Nuan, kemudian ia juga memenuhi gelas teman-teman sekamarnya tanpa peduli dengan ekspresi shock mereka. Setelahnya, pemuda itu menjulurkan lengan panjangnya, melewati Xiang Nuan dan Min Lili untuk memenuhi gelas Ren Danyan juga.

Pemuda itu bersikap sangat normal, tanpa sedikit pun tanda-tanda disengaja.

Ren Danyan berterima kasih padanya dengan senyuman.

Lin Chuyan melengkungkan bibirnya dan berkata : "Sama-sama."

Lalu pemuda itu menoleh untuk bertanya pada Xiang Nuan : "Apa kau mau bakso?"

"Tidak."

"Mau udang?"

"Tidak, tidak....... Jangan bicara padaku sekarang!" Xiang Nuan merasa bahwa Lin Chuyan takkan memahami rasa malu yang dirasakannya saat ini, terutama ketika gadis itu bahkan tidak bisa menjelaskan hal itu pada si pemuda.

Lin Chuyan berhenti bertanya dan memakan makanannya dalam diam.

Ren Danyan diam-diam mengamati Lin Chuyan dan semakin sering diamati olehnya, semakin pemuda itu terlihat seperti pemuda yang memiliki sikap yang baik.


To be continued


Bahasa Inggris diterjemahkan oleh Tim DHH di http://dhh-workshop.blogspot.com

Bahasa Indonesia diterjemahkan oleh Ryururiver

Those Sweet Times by Jiu Xiao Qi [时光微微甜(Shi Guang Weiwei Tian)]Where stories live. Discover now