Those Sweet Times Chapter 21 Part 3

318 37 7
                                    

Tim Xiang Nuan diberi nama "Times." Sebenarnya Xiang Nuan hanya asal saja memberi nama itu tetapi keempat anggota tim lainnya tidak punya keberatan sedikit pun, sehingga mereka setuju untuk menggunakan Times sebagai nama tim mereka.

Pertandingan pertama Times adalah melawan sebuah tim yang bernama "Semangka Besar."

"Aku merasa bahwa kita sudah menang hanya dari melihat namanya saja." Xiang Nuan berkata dengan cukup percaya diri.

Namun, semua anggota tim Semangka Besar adalah peringkat Platinum. Mereka juga cukup percaya diri bahwa mereka akan memenangkan pertandingan.

Pada bagian awal pertandingan, ada fase pelarangan champion di mana setiap tim harus memilih 2 champion untuk dilarang dalam pertandingan tersebut. Xiang Nuan bertanya pada Lin Chuyan : "Haruskah kita melarang Ah Ke?"

 Xiang Nuan bertanya pada Lin Chuyan : "Haruskah kita melarang Ah Ke?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Tidak perlu."

Zheng Dongkai merasa bahwa nama tim mereka mungkin sebaiknya diganti menjadi tim "Terlalu Percaya Diri."

Setelah fase pelarangan, kedua tim secara bergiliran memilih champion. Ketika Semangka Besar menyadari bahwa Times telah memilih Luban dan Daji, mereka langsung memilih Ah Ke tanpa ragu.

 Ketika Semangka Besar menyadari bahwa Times telah memilih Luban dan Daji, mereka langsung memilih Ah Ke tanpa ragu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di awal pertandingan, Daji milik Lin Chuyan, sendirian, berhasil merampas buff biru dari Ah Ke milik musuh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di awal pertandingan, Daji milik Lin Chuyan, sendirian, berhasil merampas buff biru dari Ah Ke milik musuh.

Ya, dia melakukan semua itu dengan usahanya sendiri.

Daji tidak mengusik minion yang bertebaran di jalur, tapi ia pergi untuk menyembunyikan dirinya di semak-semak di persimpangan antara jalur Mid dan sungai.

Itu adalah tempat yang paling sempurna untuk mengawasi buff biru.

Namun, sebenarnya Lin Chuyan tidak melihat buff birunya. Pemuda itu hanya memeriksa waktunya dan memutuskan bahwa Ah Ke tidak akan mungkin membunuh buff biru dalam waktu sesingkat itu. Ah Ke pasti sudah membawa si buff biru ke dalam semak-semak.

Itu adalah teknik yang cukup sering digunakan oleh para Jungler.

Lin Chuyan menunggu di dalam semak-semak dan ketika ia merasa bahwa waktunya sudah tepat, Daji melompat keluar dan melontarkan kemampuannya.

Daji menembakkan sebuah bulan sabit bercahaya dan membunuh si buff biru.

Lin Chuyan menerima gold dan pengalaman (exp) untuk membunuh monster, ditambah dengan buff birunya tadi.

Setelah membunuh, Daji berlari secepat mungkin yang bisa dilakukannya.

Itu sungguh sebuah momen yang memalukan bagi Ah Ke musuh. Pemain yang menggunakan Ah Ke pastilah seseorang yang memiliki harga diri tinggi karena ia menulis di chat publik : Sungguh suatu keberuntungan.

Chuyan : Itu bukan keberuntungan. Aku sudah memperhitungkannya.

Zheng Dongkai tertawa ketika ia melihat apa yang telah ditulis Lin Chuyan. Pemuda itu berkata : "Kau adalah yang terhebat dalam menggertak."

Xiang Nuan juga berpendapat serupa. Gadis itu merasa bahwa meskipun Lin Chuyan masih berada di peringkat Gold, kemampuan pemuda itu untuk menggertak pasti sudah berada di tingkat Master.

Ah Ke milik musuh jelas-jelas menyimpan dendam kepada Daji milik Lin Chuyan. Sudah beberapa kali Ah Ke musuh itu, bersama-sama dengan mage dari timnya, mencoba menyerbu (gank) Daji. Lin Chuyan berhasil menghindari luka dengan menggunakan kemampuannya.

Setelahnya, Lin Chuyan mengkritiknya di chat publik : Ah Ke, pola pikirmu itu tidak baik.

Xiang Nuan berkata : "Aku bisa mengerti perasaan si Ah Ke."

Sisa anggota tim mereka mengangguk menyetujui : "Kami semua bisa memahami perasaannya! Saat kau melihat seseorang begitu menyebalkan, kau takkan merasa senang bahkan meskipun kau sudah membunuhnya lebih dari seratus kali sekalipun......."

Karena Lin Chuyan memancing perhatian Ah Ke hanya pada dirinya sendiri, maka Luban milik Dayu bisa memiliki waktu yang tenang di bot.

Sepanjang pertengahan pertandingan, pertarungan tim terjadi beberapa kali.

Dalam salah satu pertarungan tim, Daji milik Lin Chuyan hanya memiliki sisa nyawa satu garis saja. Daji mencoba untuk mundur dari medan pertarungan dengan kedua kaki pendeknya. Lin Chuyan bisa melihat di ward miliknya bahwa ada dua gumpalan merah dan asap hitam yang telah ditinggalkan Ah Ke setelah menggunakan kemampuan ultimatenya.

"Ah Ke sedang mengejarku." Lin Chuyan memberitahu rekan setimnya.

Xiang Nuan dan yang lainnya berada dalam jarak yang cukup jauh dari pemuda itu. Tidak ada waktu yang cukup untuk bergegas menghampirinya. Xiang Nuan menenangkan pemuda itu : "Kalau begitu tutup saja matamu."

Daji yang lemah harus menghadapi Ah Ke, tak ada banyak kesempatan baginya untuk bertahan hidup.

"Aku membunuhnya." Kata Lin Chuyan.

Xiang Nuan : "......." Bagaimana ia melakukannya?

Pastinya, Ah Ke di pihak musuh juga memiliki pertanyaan yang sama. Orang yang memainkan Ah Ke menulis di chat publik : Kak, apa kau meng-hack game ini?

Chuyan : Tadi kan sudah kubilang. Aku sudah memperhitungkannya.


To be continued


Bahasa Inggris diterjemahkan oleh Tim DHH di http://dhh-workshop.blogspot.com

Bahasa Indonesia diterjemahkan oleh Ryururiver

Champion di atas itu Ah Ke skin 3, Lu Ban, dan Daji skin 5

byee~ sampai ketemu minggu depan~

Those Sweet Times by Jiu Xiao Qi [时光微微甜(Shi Guang Weiwei Tian)]Where stories live. Discover now