Those Sweet Times Chapter 29 Part 3

293 36 6
                                    

Shen Zemu tidak bisa berkata apa-apa setelah mendengar bahwa Xiang Nuan mendeskripsikan sepupunya dengan kata "imut". Itu membuatnya merinding......

Ternyata benar, fans memandang idola melalui sebuah filter.

Xiang Nuan dengan enggan mengembalikan ponsel itu pada Shen Zemu dan bertanya : "Apa kau dekat dengan Hu Ge?"

"Entah bagaimana, dia cukup sering datang ke rumahku. Dia sering bertengkar dengan keluarganya karena dia bermain begitu banyak game."

"Ada orang yang bilang bahwa Hu Ge pernah diundang untuk menjadi pemain profesional, apa itu benar?"

"Itu benar."

"Lalu apa yang terjadi?"

"Dia pergi selama sekitar 4 hari. Dia lalu dikeluarkan karena dia bicara terlalu banyak saat bermain dan mengganggu rekan setimnya yang lain."

"Hahahaha...... Hu Ge sungguh sangat imut!"

Imut, lagi......... Pemuda itu sama sekali tidak mengerti mengapa sepupunya, seorang pecandu internet dan juga pengoceh, bisa disebut imut? Mungkin ada beberapa perbedaan dalam pemahaman mereka mengenai kata 'imut' itu sendiri?

Shen Zemu menggelengkan kepalanya dengan tak berdaya. Pemuda itu tanpa sengaja melihat melewati Xiang Nuan dan bertemu pandang dengan Lin Chuyan yang juga sedang menggelengkan kepalanya.

Sungguh sesuatu yang langka baginya dan Lin Chuyan untuk sepakat dalam satu poin yang sama.

----------

Waiwai memang hebat dalam menghidupkan suasana pesta. Mereka mulai memainkan suatu permainan sambil makan. Game yang mereka mainkan adalah permainan yang sangat populer, yaitu Truth or Dare.

Xiang Nuan merebus beberapa udang dalam panci hotpot dan mengupas cangkang udang-udang itu sambil melihat orang lainnya membuat diri mereka sendiri menjadi bodoh. Ketika gadis itu sedang tidak memperhatikan, Lin Chuyan mulai memakan udang yang telah dikupasnya itu, satu persatu, sampai pemuda itu menghabiskan semua udang si gadis.

"Lin Chuyan." Xiang Nuan mengertakkan giginya : "Aku akan membunuhmu."

"Jangan bunuh aku." Lin Chuyan tertawa : "Aku akan membayarmu kembali."

Lin Chuyan lalu mulai mengupas udang untuk si gadis.

Ketika semua ini terjadi, Shen Zemu secara tidak beruntung telah terpilih dalam game.

Orang yang memilih pemuda itu dengan nakal bertanya : "Xuezhang, apa kau masih perjaka? Kau harus mengatakan yang sebenarnya."

Itu adalah pertanyaan yang sangat tidak tahu malu, dan membuat banyak perhatian.

Shen Zemu berkata : "Aku memilih Dare."

"Oh, kalau begitu pilihlah salah satu dari semua gadis di sini dan cium tangannya. Tapi sebelum mencium, kau harus meminta izin gadis itu dulu. Kalau gadis itu tidak mau, kau harus terus memilih sampai kau menemukan satu gadis yang bersedia."

Orang-orang mulai tertawa sekarang.

Xiang Nuan juga menganggap bahwa Dare cukup menarik.

Shen Zemu berkata : "Kalau begitu, pakai aturan yang terdekat saja."

Xiang Nuan dan Yao Jiamu keduanya langsung merona setelah mendengar apa yang dikatakan pemuda itu. Mereka berdua duduk di kedua sisi Shen Zemu.

Pemuda itu menatap Yao Jiamu sekilas, lalu beralih untuk menatap Xiang Nuan, mengamati ekspresi mereka.

Xiang Nuan merasa sangat gugup sampai ia menundukkan kepalanya, tak mampu menatap Shen Zemu.

"Xiang Nuan." Shen Zemu tiba-tiba memanggil nama gadis itu : "Bisakah kau membantuku?"

Xiang Nuan mengangguk dengan wajah memerah : "En."

Dewanya akan mencium tangannya! Itu sebuah ciuman! Jantungnya rasanya hampir melompat dari dadanya!

Shen Zemu mengambil tangan gadis itu; dibandingkan dengan tangannya sendiri, tangan gadis itu sangat kecil, lembut dan halus. Ketika ia menggenggam tangan ini yang terasa amat sangat berbeda dengan tangannya sendiri, pemuda itu bahkan ikut merona sedikit.

Pemuda itu menundukkan kepalanya dan perlahan semakin mendekat pada tangan itu.

Ketika bibirnya hampir menyentuh punggung tangan gadis itu, sebuah tangan lain direntangkan tepat di bawah matanya, menghalangi bibirnya dari tangan si gadis.

Shen Zemu tidak bisa menghentikan dirinya tepat waktu dan terpaksa mencium tangan asing itu.

Pemuda itu lalu mengangkat matanya dan melihat wajah Lin Chuyan yang tersenyum lebar.

Lengan Lin Chuyan melingkari bahu Xiang Nuan, telapak tangannya menutupi punggung tangan gadis itu.

"Xuezhang, aku diam-diam sudah mengagumimu dalam waktu yang lama." dengan tak tahu malunya, Lin Chuyan mengatakan kata-kata omong kosong.

Shen Zemu hampir saja muntah.

Namun semua orang lainnya meledak berteriak, bertepuk tangan dan bersorak.

Kedua tangan Xiang Nuan dan Lin Chuyan yang saling tumpang tindih itu diturunkan pada waktu yang bersamaan. Kemudian Lin Chuyan dengan anggun menarik tangannya.

Xiang Nuan tidak bisa menerima kenyataan bahwa ciuman itu telah diambil oleh Lin Chuyan. Xiang Nuan dengan tenang mengepalkan tinjunya dan mengertakkan giginya : "LIN, CHU, YAN."

Lin Chuyan tersenyum dan berbisik di telinga gadis itu : "Tidak perlu berterimakasih padaku."

Terimakasih untuk apa?! /TOT/~~


To be continued


Bahasa Inggris diterjemahkan oleh Tim DHH di http://dhh-workshop.blogspot.com

Bahasa Indonesia diterjemahkan oleh Ryururiver

sampai sini dulu yaa, byee~

Those Sweet Times by Jiu Xiao Qi [时光微微甜(Shi Guang Weiwei Tian)]Where stories live. Discover now