Those Sweet Times Chapter 45 Part 4

162 22 29
                                    

Sesuatu yang disebut dengan rasa bersalah menyeruak jauh di dalam jiwa Xiang Nuan.

Gadis itu telah mengeluarkan semua usaha terbaiknya untuk bermain game dan ia mengabaikan pelajarannya. Ia bahkan mencontek pekerjaan rumah orang lain! Sekarang ini masalahnya adalah ujian akhir! Akan sangat memalukan kalau ia sampai gagal dalam mata kuliahnya yang manapun!

Xiang Nuan memutuskan bahwa ia tidak boleh gagal dalam satu mata kuliah pun!

Gadis itu meng-uninstall Kings of Glory dari ponselnya secepatnya dan mulai belajar untuk ujian akhir.

Setelah meng-uninstall game itu, ia mengirimkan status pada para teman-temannya : Game sampah, menghancurkan masa mudaku!

Lin Chuyan bertanya padanya : Apa yang terjadi padamu?

Xiang Nuan : Aku akan menghadapi ujian akhir./ (T o T) /~~

Lin Chuyan : Elus kepala.

Xiang Nuan : Memangnya kau tidak gugup? Kau juga harus menghadapi ujian akhir, kan.....

Lin Chuyan : Mata kuliah kami sangatlah mudah.

Xiang Nuan : Pergi saja sana kau manusia tak tahu malu, tak usah bicara pada kami para peri.

Lin Chuyan : .......

-- --

Selama minggu ujian, universitas akan menyediakan ruang belajar untuk para mahasiswa yang belajar di malam hari.

Universitas Nanshan adalah sekolah yang memiliki reputasi dan sebagian besar mahasiswanya sangat rajin dalam belajar. Tapi selalu ada saja beberapa mahasiswa yang akan menunggu saat-saat terakhir untuk belajar menggunakan sistem kebut semalam.

Universitas mematahkan semangat para mahasiswa untuk begadang semalaman, dan beberapa tahun yang lalu, selalu menutup ruang belajar di malam hari.

Namun, beberapa tahun lalu, seorang mahasiswa pergi meninggalkan kampus sendirian menuju restoran 24 jam untuk belajar sepanjang malam dan tidak pernah kembali. Keberadaannya masih belum diketahui hingga sekarang.

Setelah insiden tersebut, universitas, untuk mempertimbangkan keamanan mahasiswa, mengatur agar beberapa ruangan bisa tetap dibuka di malam hari.

Kampus Yuanchi berlokasi di bagian Utara di kota Nanshan. Kampus ini berada di bagian pinggiran kota yang akhir-akhir ini sedang dikembangkan. Ketika pihak universitas memutuskan untuk membangun kampus di wilayah ini, harga tanahnya belum terlalu mahal dan pihak universitas masih mampu untuk membangun bangunan besar untuk mengakomodasi lebih banyak ruang kelas. Cukup banyak kursi yang disediakan di dalam ruang kelas malam, sehingga mahasiswa tidak perlu datang lebih awal untuk mendapatkan kursi.

Setelah makan malam, Xiang Nuan pergi ke toko untuk membeli snack untuk membantunya bangun sepanjang malam. Kemudian gadis itu pergi ke kelas malam dengan semangat tinggi.

Lalu ia melihat Shen Zemu di depan bangunan kelas.

Shen Zemu sedang mengutak-atik sebuah sepeda milik umum. Pemuda itu mengangguk pada Xiang Nuan ketika ia menoleh dan melihat gadis itu.

"Apa kabar, Xuezhang." Xiang Nuan menyapa pemuda itu, namun gadis itu tidak berhenti berjalan.

Shen Zemu melirik kantong plastik di tangan Xiang Nuan. Itu adalah jenis plastik murahan yang berasal dari supermarket, cukup transparan sehingga membuat pemuda itu bisa melihat isinya tanpa kesulitan. Ia bisa melihat beberapa snack dan minuman. Minuman yang berada di dalam kantong plastik itu semuanya adalah minuman energi dan kopi yang mampu membuat gadis itu terus terbangun sepanjang malam.

Shen Zemu menyerah dengan sepeda yang diotak-atiknya tadi dan menggerakkan kakinya untuk mengikuti si gadis ke arah ruang kelas.

Xiang Nuan tiba-tiba merasa ada sosok yang berjalan melewatinya, itu rupanya Shen Zemu.

"Xuezhang, kau mau pergi ke ruang belajar juga?"

"En." Shen Zemu mendengar pertanyaan gadis itu dan berjalan lebih pelan untuk berjalan di sebelah si gadis.

Xiang Nuan merasa malu untuk memberitahu Shen Zemu bahwa ia akan pergi ke ruang belajar yang buka selama 24 jam. Baginya, itu akan menyiratkan bahwa ia belum belajar. Itu akan menjadi sangat memalukan baginya.

Harapannya untuk menyembunyikan fakta bahwa ia harus menghabiskan malam sebelum ujian akhir di ruang belajar 24 jam tak bisa terkabul karena mereka berdua berhenti berjalan tepat di depan pintu ruangan yang sama.

Xiang Nuan menggaruk kepalanya. Ternyata Shen Zemu berada di dalam perahu yang sama dengannya, ha...... (Berada dalam perahu yang sama = senasib)


To be continued


Bahasa Inggris diterjemahkan oleh Tim DHH di http://dhh-workshop.blogspot.com

Bahasa Indonesia diterjemahkan oleh Ryururiver

Those Sweet Times by Jiu Xiao Qi [时光微微甜(Shi Guang Weiwei Tian)]Where stories live. Discover now