Those Sweet Times Chapter 44 Part 2

161 27 8
                                    

Di sore hari, kedua pria yang akan berduel itu pergi ke hutan kecil di dekat gerbang barat kampus.

Daerah di sekitar gerbang barat belum terlalu dikembangkan dan biasanya cukup sunyi. Sebagian besar pohon di hutan adalah pohon poplar putih. Daunnya sudah rontok semuanya dari cabang-cabangnya pada waktu seperti ini setiap tahun. Hanya batang utama yang lurus sajalah yang tetap tersisa. Kalau dilihat dari jauh, batang-batang itu tampak seperti pensil putih yang tertanam di dalam tanah secara terbalik.

Xiang Nuan menunggu di luar hutan, menjaga tas milik Lin Chuyan.

Merasa sedikit bosan, gadis itu log in ke gamenya. Seseorang memintanya bermain game ranked tepat saat dia masuk. Id orang itu adalah "Bo Gege."

Xiang Nuan mengingat orang ini. Ia adalah teman Lin Chuyan yang pernah ditemuinya di bar karaoke kemarin. Gadis itu juga ingat bahwa orang ini senang menyombongkan dirinya sendiri dan membual bahwa ia sedang mengorganisir sebuah tim game.

Tidak ada satu pun dari hal itu yang membuat Xiang Nuan tertarik. Satu-satunya yang membuat Xiang Nuan tertarik adalah-- --gadis itu sempat mendengar bahwa orang itu adalah seorang pemain yang berbakat.

Xiang Nuan dengan senang menerima undangannya.

Setelah tim dibentuk, Deng Wenbo mengirimkan gadis itu sebuah pesan yang aneh.

Bo Gege : Kakak perempuan, jangan bilang pada Chuyan bahwa kau bertemu denganku di sini.

Ini Nuannuan : Hm? Mengapa?

Bo Gege : Dia mungkin akan memperkosaku. Kumohon, kumohon.

Ini Nuannuan : .......

Apa sih yang dia bicarakan ini?

Saat game dimulai, Deng Wenbo memilih Li Bai sebagai championnya. Dia mengira Xiang Nuan akan memilih beberapa champion wanita seperti Diaochan atau Zhaojun sehingga ia bisa bekerjasama sebagai couple bersama Li Bai. Pemuda itu terkejut ketika Xiang Nuan mengunci pilihannya sebagai Zhang Fei tanpa berpikir panjang.

 Pemuda itu terkejut ketika Xiang Nuan mengunci pilihannya sebagai Zhang Fei tanpa berpikir panjang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bukannya tidak biasa untuk memulai sebuah hubungan di Lembah Raja, tapi untuk membiarkan Li Bai dan Zhang Fei memiliki hubungan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bukannya tidak biasa untuk memulai sebuah hubungan di Lembah Raja, tapi untuk membiarkan Li Bai dan Zhang Fei memiliki hubungan....... Deng Wenbo merasa sangat sulit untuk membayangkannya secara mental.

Di sisi lain, Deng Wenbo ingin memamerkan kemampuannya di hadapan seorang gadis cantik. Pemuda itu menyalakan mic-nya untuk mengarahkan Xiang Nuan dan memamerkan kemampuannya memainkan Li Bai pada saat yang bersamaan.

Xiang Nuan cukup patuh dan mengikuti petunjuknya. Namun, setelah beberapa saat, gadis itu menemukan bahwa Li Bai milik Deng Wenbo tidak terlalu kuat.

Jangankan dibandingkan dengan Hu Ge, Li Bai pemuda itu bahkan tidak bisa menyamai level Lin Chuyan.

Ketika Li Bai mati untuk ketiga kalinya, Xiang Nuan berkata : "Kecepatan tangan seorang kakek tua."

Deng Wenbo merasa terluka.

Ini adalah kebiasaan buruk gadis itu saat bermain game. Terkadang, gadis itu bahkan tidak menyadari apa yang dikatakannya saat ia bermain. Kata-kata itu keluar begitu saja dari mulutnya, sebagian besar kata-kata itu dipelajarinya dari Hu Ge.

Perasaan Deng Wenbo terluka dan pemuda itu menetapkan niatnya untuk membuktikan dirinya kepada Xiang Nuan. Namun, sebelum ia melakukan itu, pertandingan sudah selesai. Xiang Nuan dan sisa rekan setimnya cukup kuat untuk memenangkan pertandingan itu pada akhirnya.

Deng Wenbo tidak membuang-buang waktu dan segera mengundang gadis itu untuk pertandingan berikutnya.

Pada saat itu Xiang Nuan mendengar langkah kaki yang berasal dari hutan, jadi ia bergegas menolak undangan tersebut.

Deng Wenbo terluka semakin dalam.

-- --

Lin Chuyan dan Invincible keluar dari hutan bersama-sama.

Xiang Nuan tidak melihat adanya luka di tubuh dan wajah Lin Chuyan, hanya rambutnya saja yang agak berantakan. Gadis itu merasa lega.

Kemudian gadis itu menoleh ke arah Invincible. Pria itu punya mata hitam, wajah bengkak, dan sepertinya sedikit pincang..... tampaknya agak menyedihkan.

Ketika mereka berjalan mendekat ke arah Xiang Nuan, Invincible menatap ke arah Lin Chuyan : "Psiko."

Lin Chuyan menyeringai ke arahnya.

Invincible berlari menjauh seperti seekor kelinci lumpuh.

Ini adalah hari paling menyedihkan dalam dua puluh tahun kehidupannya. Pertama, ia dipaksa untuk memanggil seorang gadis "Papa," lalu ia dihajar oleh seorang psikopat yang mendorongnya ke tanah dan memaksanya untuk memanggil si psikopat itu "Mama".....

Ia hampir menangis.


To be continued


Bahasa Inggris diterjemahkan oleh Tim DHH di http://dhh-workshop.blogspot.com

Bahasa Indonesia diterjemahkan oleh Ryururiver

Champion di atas itu adalah Li Bai skin 4, Diaochan, Wang Zhaojun skin 2, dan Zhang Fei

Those Sweet Times by Jiu Xiao Qi [时光微微甜(Shi Guang Weiwei Tian)]Where stories live. Discover now