Xiang Nuan berkata, "Itu adalah kostum yang dipakai oleh Dewaku sebelumnya."
Reaksi pertama Lin Chuyan adalah : "Apa kau sudah mencucinya?"
Xiang Nuan tak bisa mempercayai telinganya, "Tentu saja itu sudah dicuci! Memangnya kau pikir aku ini semacam orang aneh?!"
"Kupikir logikamu sedikit bermasalah." Lin Chuyan mengeluarkan pendapatnya, "Biasanya, seorang gadis akan berpakaian indah untuk menarik perhatian seorang pemuda. Bagaimana bisa kau malah berpikir bahwa pemuda itu akan menyukaimu saat kau berpakaian seperti itu? Dia cukup baik karena tidak mengusirmu."
"Ur......." Xiang Nuan berpikir bahwa pemuda itu ada benarnya juga, tapi ia tidak mau mengakuinya. Gadis itu melambaikan tangannya, "Jangan pikirkan itu, aku tak punya tenaga untuk menjelaskannya padamu."
Saat itu sudah mendekati waktu makan malam. Xiang Nuan bertanya pada Chuyan apa yang ingin dimakannya. Lin Chuyan memikirkannya sebentar lalu berkata, "Ayo kita makan di kafeteria."
Xiang Nuan tahu bahwa Lin Chuyan masih sedikit keberatan dengan idenya untuk membayari makan malam mereka berdua pada pertemuan pertama mereka ini. Namun gadis itu tidak berpikir begitu; sebagai tuan rumah dari kampus Yuanchi, gadis itu merasa ia harus menunjukkan tempat terbaik untuk makan kepada pemuda itu. "Ayo kita pergi ke Mall. Aku tahu sebuah restoran BBQ yang memberikan diskon pada pemain Kings of Glory."
Sekarang mereka berdua sudah berada di peringkat Gold, jadi mereka bisa mendapatkan diskon 20%.
Mall itu terletak di dekat kampus, perlu waktu berjalan kaki sekitar 15 menit. Mereka berjalan kaki ke sana, menarik banyak perhatian dari orang-orang yang berpapasan dengan pasangan tampan dan cantik tersebut.
Tak satupun dari keduanya yang punya keberanian untuk memberitahu pasangannya bahwa sebelum mereka saling bertemu, sebenarnya mereka tidak punya ekspektasi yang tinggi terhadap wajah pasangannya itu. Mereka berdua mencoba untuk memakai pakaian yang sangat biasa sehingga mereka tak akan memberi tekanan pada pasangan mereka karena penampilan mereka.
Lin Chuyan mengenakan kaus atasan yang sudah sering sekali dipakai dan membawa tas kurir yang berharga 35 RMB.
Xiang Nuan mengenakan overall berbahan denim dan sepatu kets putih, tampilan yang biasa dan netral.
Keduanya sangat peduli terhadap pasangannya masing-masing.
Dalam perjalanan menuju Mall, Xiang Nuan menerima pesan dari Min Lili : Apa yang terjadi? Bagaimana tampang teman onlinemu itu?
Xiang Nuan : Dia cukup tampan!
Min Lili : Apa???
Min Lili : Kirimkan aku fotonya!
Min Lili : Sayang sekali aku tidak ikut pergi bersamamu! Siapa sih yang bilang dia jelek?
Xiang Nuan : ......... Kaulah satu-satunya yang bilang begitu. -_-
Min Lili menuntut untuk melihat fotonya. Xiang Nuan diam-diam melambatkan langkahnya dan mengangkat ponselnya, mencoba mengambil foto Lin Chuyan. Namun pemuda itu menyadarinya cukup cepat untuk menundukkan kepalanya seolah ia malu dan menggapaikan tangannya untuk menghalangi kamera itu.
Gadis itu bisa melihat wajah si pemuda melalui sela-sela jemari pemuda itu, dan kelihatannya pemuda itu tersenyum.
Pada akhirnya, semua fotonya hanya dipenuhi jemari pemuda itu saja.
Xiang Nuan mengirimkan foto-foto itu pada Min Lili dan berkata : Aku sudah berusaha sebaik mungkin.
Balasan Min Lili adalah : Ohhh! Sungguh jemari yang indah!
Xiang Nuan tak bisa berkata-kata lagi, gadis ini sungguh mudah sekali untuk dibuat senang.
Gadis itu lalu menanyai Min Lili apakah ia ingin bergabung untuk makan malam bersama mereka. Min Lili dengan sangat menyesal membalas bahwa ia masih berada di pinggir kota dan takkan bisa datang tepat waktu bahkan jika ia buru-buru untuk pulang.
-- --
Mereka tiba cukup awal ketika mereka sampai di restoran BBQ, bahkan berhasil mendapatkan tempat di gerai. Gerai itu cukup luas untuk menampung 6 orang.
Mereka lalu duduk di sisi yang berlawanan. Si pelayan memberikan dua buku menu pada mereka dan karena tidak ada kesibukan lain, pelayan itu menunggu di meja untuk pesanan mereka.
Lin Chuyan membuka halaman pertama buku menu, lalu dengan jahil ia bertanya pada si pelayan, "Apa kau punya bakpau isi krim custard?"
Xiang Nuan baru saja mengambil sumpit, lalu dengan marah ia memukul punggung tangan pemuda itu dengan sumpitnya. "Berapa lama kau akan terus memainkan meme ini?!"
Lin Chuyan menarik tangannya dengan senyuman nakal, "Aku hanya ingin melihatmu makan bakpau isi krim custard."
"Aku tak mau makan itu!"
To be continued
Bahasa Inggris diterjemahkan oleh Tim DHH di http://dhh-workshop.blogspot.com
Bahasa Indonesia diterjemahkan oleh Ryururiver
YOU ARE READING
Those Sweet Times by Jiu Xiao Qi [时光微微甜(Shi Guang Weiwei Tian)]
RomanceXiang Nuan mulai bermain suatu game karena seorang gamer terkenal. Namun setelahnya, gadis itu menemukan bahwa game itu jauh lebih menarik daripada lelaki itu.... Cerita ini saya terjemahkan dari link raw bahasa inggrisnya di http://dhh-workshop...