"Jangan bilang kau mengenalnya juga........." Xiang Nuan tak bisa berkata-kata, kok sepertinya seluruh dunia ini mengenal Lin Chuyan?
"Aku tahu tentang dia tapi dia sama sekali tidak mengenalku. Kuberitahu kau, dia itu cukup populer di forum sekolah."
Xiang Nuan berkata dengan penuh pengertian : "Jadi dia itu semacam otaku, yang suka berselancar di forum sekolah."
"Tidak, itu bukan karena dia berselancar di forum. Itu karena banyak orang yang membicarakannya di dalam forum........ Apa kau ingat sewaktu aku memberitahumu tentang seorang pria yang jahat dan menertawakan seorang gadis yang sedang melakukan pernyataan cinta? Kau ingat itu?"
"Aku ingat. Pria itu memainkan piano." Xiang Nuan menjawab sambil mencontohkan dengan tangannya sendiri. "Dia memainkan piano dengan sangat cepat seolah-olah dia mengalami kejang."
"Benar, itulah dia!"
Xiang Nuan merasa seperti ia baru saja mendengar sepotong bagian gosip, tapi sebelum gadis itu bisa merasa tertarik dengan hal itu, ia merasakan ada sesuatu yang salah tentang gosip itu. Gadis itu menggelengkan kepalanya : "Entah mengapa, rasanya itu tidak terdengar masuk akal bagiku."
Dari interaksinya selama ini bersama Lin Chuyan, meskipun pemuda itu terkadang bisa bersikap jahat, ia masih tetap memiliki sopan santun yang baik. Sepertinya sangat mustahil jika pemuda itu melakukan hal yang begitu tidak sopan seperti itu kepada seorang gadis.
Lin Chuyan sangat hebat dalam menangani berbagai situasi yang berbeda. Ia pasti memiliki banyak cara lain untuk menolak seorang gadis. Ia tidak akan pernah menertawakan seorang gadis tepat di depannya begitu.
Min Lili : "Nuannuan, jangan tertipu dengan tampang indah si brengsek itu. Identitas gadis itu sudah dipastikan. Gadis itu adalah mahasiswa baru juga, gadis yang malang itu. Dalam beberapa hari kemudian, nama Lin Chuyan menjadi viral di forum. Di hari ketiga, dia datang untuk memposting pesan secara langsung."
"Dia memberikan penjelasan."
"Tidak. Postingannya adalah tentang menyewakan sebuah setelan formal buatan desainer, biayanya 100 per hari."
"......." Xiang Nuan merasa sepertinya cukup sulit kalau menggunakan logika normal untuk memprediksi apa yang akan dilakukan Lin Chuyan. = =
"Lalu, apa yang terjadi setelahnya?" Gadis itu menanyai Min Lili.
"Kemudian gadis itu mendaftar ke forum untuk membuat sebuah subforum yang bernama 'Pergilah ke Neraka, Lin Chuyan.' Forum itu masih cukup aktif."
Xiang Nuan bertanya, "Subforum seperti itu memangnya akan diizinkan?"
"Prosedurnya adalah si moderator forum tersebut akan memberitahukan hal tersebut secara langsung kepada orang yang bersangkutan. Jika orang itu keberatan, maka sudah pasti subforum itu takkan disetujui. Keberadaan forum tersebut saat ini membuktikan bahwa Lin Chuyan tidak menolaknya. Bukankah itu menunjukkan bahwa dia memiliki perasaan bersalah dalam dirinya?"
Semua omong kosong ini sebenarnya apaan sih....... Xiang Nuan merasa terganggu.
Akhirnya, Min Lili menepuk bahu Xiang Nuan dan berkata dengan tulus, "Nona muda, dunia ini jauh lebih rumit daripada yang kau pikirkan."
-- --
Lin Chuyan memasuki kamar asramanya. Ketiga teman sekamarnya sedang bermain poker bersama. Mereka duduk di lantai, Zheng Dongkai adalah yang paling dekat dengan meja milik Lin Chuyan. Lin Chuyan menendang pelan bokong Zheng Dongkai untuk membuatnya berpindah.
Zheng Dongkai berpindah tempat, dengan mata masih terpancang pada kartu, dan bertanya, "Chuyan, bagaimana teman internetmu? Apa dia cantik?"
Lin Chuyan tidak menjawab. Pemuda itu menyilangkan tangannya dan menatap ke bawah ke arah mereka, "Aku punya pengumuman untuk kalian."
Sebagai orang yang telah menyediakan seluruh cemilan di kamar 208, ketiga teman sekamar sejenak memfokuskan mata mereka kepada Lin Chuyan.
Lin Chuyan : "Kalian semua sudah makan begitu banyak cemilan dariku. Sekarang adalah waktunya bagi kalian untuk membayarnya kembali dengan tubuh kalian."
Pemuda itu memiliki kekuasaan yang cukup tinggi di ruangan itu karena ia memandang ke bawah ke arah mereka. Ditambah dengan kata-katanya yang barusan itu, semakin membuatnya jadi semakin menakutkan.
Zheng Dongkai memeluk kedua lengannya sendiri di depan dadanya, tampak agak ketakutan, "Apa maksudmu? Apa yang akan kau lakukan pada kami? Aku selalu berpikir bahwa ada sesuatu yang salah denganmu, kau tak pernah bergabung bersama kami setiap kali kami menonton film-film itu!"
Lin Chuyan memaksa dirinya untuk tidak menginjak wajah pemuda di depannya itu. "Aku bicara soal memainkan sebuah game."
Kings of Glory, Chuyan dan Xiang Nuan masih membutuhkan tiga pemain lagi.
"Ronde pertama kompetisi akan dilaksanakan setelah ujian tengah semester, kuharap kalian semua bisa menjadi peringkat Gold sesegera mungkin. Aku memberikan kalian semua waktu seminggu." kata Lin Chuyan.
"Baiklah, baiklah." Ketiga teman sekamarnya menaruh kartu mereka dan mulai mendownload game itu.
"Tanya aku kalau kalian punya pertanyaan." Lin Chuyan bersikap seperti orang berpengalaman.
Zheng Dongkai, Maomaoqiu, dan Dayu semuanya pernah memainkan game yang mirip sebelumnya, tidak seperti Lin Chuyan yang hanya pernah memainkan game musik sebelumnya.
Ketiga teman sekamarnya dengan cepat terbiasa dengan game tersebut dan tidak memberikan banyak pertanyaan untuk Lin Chuyan.
To be continued
Bahasa Inggris diterjemahkan oleh Tim DHH di http://dhh-workshop.blogspot.com
Bahasa Indonesia diterjemahkan oleh Ryururiver
YOU ARE READING
Those Sweet Times by Jiu Xiao Qi [时光微微甜(Shi Guang Weiwei Tian)]
RomanceXiang Nuan mulai bermain suatu game karena seorang gamer terkenal. Namun setelahnya, gadis itu menemukan bahwa game itu jauh lebih menarik daripada lelaki itu.... Cerita ini saya terjemahkan dari link raw bahasa inggrisnya di http://dhh-workshop...