Dalam rangka menjauhkan kecurigaan dari dirinya, gadis itu terus mematikan ponselnya sejak siang hingga akhirnya ia kembali ke kamar asramanya. Hal pertama yang dilakukan si gadis setelah ia menyalakan ponselnya kembali adalah mengirimkan pesan bohong pada Chuyan.
Ini Nuannuan : Maaf, aku sedang di luar seharian tadi dan ponselku kehabisan baterai.
Chuyan : En.
Xiang Nuan sebenarnya merasa agak gugup, namun ia berpura-pura seperti tidak ada hal apapun yang terjadi. Ia menanyai pemuda itu : Apa kau mengambil foto di kafeteria?
Chuyan : Ya.
Ini Nuannuan : Cafeteriamu terlihat sangat familiar. Apa kau kuliah di Universitas Nanshan?
Chuyan : Ya. Kau juga?
Ini Nuannuan : En.......
Chuyan : ..........
Xiang Nuan tahu bahwa Chuyan pasti sedang terkejut. Memang rasanya terlalu kebetulan bahwa mereka kuliah di universitas yang sama.
Chuyan : Apa mayormu?
Xiang Nuan : Aku di kampus Yuanchi.
Gadis itu benar-benar ingin menekankan bahwa ia berada di kampus Yuanchi. Karena siswa dari kedua kampus ini jarang berinteraksi, gadis ini ingin menciptakan kesan bahwa ia sama sekali tak ada hubungan apapun dengan orang tolol di dalam foto itu.
Bukankah aku yang paling cerdas! Gadis itu memuji dirinya sendiri dalam pikirannya.
Chuyan : Hum. Aku di kampus utama.
Pemuda itu tidak meneruskan topik pembicaraan ini. Ia tidak menanyakan mayor si gadis lagi ataupun keinginan untuk menemuinya secara langsung. Si pemuda hanya berkomentar bahwa kampus Yuanchi benar-benar seperti pertanian di daerah pedesaan, sangat terpencil.
Xiang Nuan tertawa dan menjawab : Tidak seburuk itu kok. Kami juga sudah memiliki daerah komersial di sekitar sini!
Xiang Nuan merasa sedikit aneh karena pemuda itu tidak menanyakan lebih banyak pertanyaan. Setelah memikirkannya, ia menyadari bahwa memang seperti inilah biasanya Chuyan bersikap. Meskipun pemuda itu kadang-kadang bisa cukup menyebalkan, ia masih tetap memiliki sopan santun dan tahu batasannya sendiri. Begitu ia menyadari bahwa Xiang Nuan sedang menghindari topik itu, pemuda itu secara alami langsung melepaskan topik tersebut.
Xiang Nuan menghela napas pelan dan bertanya : Mau main satu ronde?
Chuyan : En.
Mereka juga langsung memasuki voice chat. (chat suara)
Mungkin adanya informasi baru bahwa mereka adalah teman satu universitas membuat mereka merasa lebih nyaman satu sama lain, Chuyan dengan terus terang memberitahu Xiang Nuan, "Jangan mencuri hasil taniku."
"Hey, aku kan cuma mengambil satu minionmu saja."
Sampai tingkat tertentu, Kings of Glory adalah game strategi. Hal pokok yang mendasari kekuatan atau tingkat hero/champion adalah level mereka dan jumlah gold yang mereka kumpulkan sepanjang permainan. Level yang lebih tinggi artinya statistik dan kemampuannya akan menjadi lebih baik, sementara uang yang lebih banyak artinya item yang dimiliki akan menjadi lebih baik.
Pengalaman dan gold akan diberikan sebagai hadiah setelah membunuh minion dan monster yang berada di dalam hutan. Hanya ada sumber daya terbatas di dalam game. Penyebaran sumber daya tersebut di antara tim selalu menjadi masalah yang sulit diselesaikan di King's valley (lembah Raja).
Selalu ada saja pertarungan berdarah untuk memperebutkan semua sumber daya ini dan pertikaian ketika sumber daya tidak didistribusikan secara merata.
Namun, biasanya ada pengertian yang sama di antara semua pemain yaitu-- --Seorang Support seharusnya tidak perlu terlalu banyak memanen, semua uang dan pengalaman lebih baik diserahkan untuk para marksman, mage, warrior, jungler, dan anggota tim lainnya.
Dengan kata lain, Support berada di urutan terbawah dalam rantai makanan yang harus bersikap seperti seorang ibu yang memberikan semua makanan enak untuk rekan setimnya sekaligus melindungi mereka semua dengan baik.
Jadi, Xiang Nuan mampu dipengaruhi oleh Chuyan, "Pergilah ke samping. Jangan ambil minionku."
"Kalau begitu aku pergi saja, aku takkan bermain denganmu."
"Jangan pergi terlalu jauh, kau masih harus melindungiku."
"Kau menyebalkan." Meskipun ia memprotes, gadis itu tetap berada di dekat Chuyan.
Chuyan menyuruhnya untuk bersembunyi di dalam semak untuk mengamati setiap pergerakan. Lokasinya saat ini benar-benar lokasi yang berada dalam jarak yang sempurna dari pemuda itu; si gadis takkan bisa mengambil uangnya, namun bisa mengintai ke depan untuknya.
Zhuang Zhou yang elegan sekarang tampak seperti lelaki hina yang berjongkok di dalam semak-semak.
To be continued
Bahasa Inggris diterjemahkan oleh Tim DHH di http://dhh-workshop.blogspot.com
Bahasa Indonesia diterjemahkan oleh Ryururiver
itu Zhuang Zhou, skin 3
YOU ARE READING
Those Sweet Times by Jiu Xiao Qi [时光微微甜(Shi Guang Weiwei Tian)]
RomanceXiang Nuan mulai bermain suatu game karena seorang gamer terkenal. Namun setelahnya, gadis itu menemukan bahwa game itu jauh lebih menarik daripada lelaki itu.... Cerita ini saya terjemahkan dari link raw bahasa inggrisnya di http://dhh-workshop...