Meskipun Lin Chuyan sudah berjanji pada ayahnya bahwa ia akan mencoba membantu pada akhirnya, pemuda itu tidak benar-benar memikirkannya dengan serius. Pemuda itu berencana untuk mencari jalan lain. Ayahnya punya hati sekeras batu, namun ibunya sangatlah lunak.
Namun ketika pemuda itu memeriksa informasi mengenai si seniman, pemuda itu tak bisa tidak berpikir mengenai seseorang yang dikenalnya.
Seniman yang bernama Xiang Daying itu berasal dari kota Lingxi.
Xiang Nuan juga berasal dari kota Lingxi.
Keduanya memiliki nama belakang yang sama dan berasal dari kota yang sama. Mungkinkah ada hubungan diantara kedua orang ini? Mungkin mereka adalah keluarga?
Lin Chuyan menelepon nomor Xiang Nuan untuk mencoba mengetahuinya.
Teleponnya berdering dua kali dan diputuskan.
Lin Chuyan mengangkat alisnya sedikit, mungkinkah gadis itu masih marah?
Namun ketika pemuda itu teringat wajah merah gadis itu ketika ia lari, pemuda itu merasa hal itu cukup lucu dan sebuah tawa meluncur dari bibirnya.
Kemudian pemuda itu mulai mengirimkan pesan dan diikuti pesan-pesan lainnya di WeChat untuk mengganggu si gadis.
Lin Chuyan : Apa kau masih marah.
Lin Chuyan : Bisakah aku membelikanmu makan malam, pilih restoran bintang lima yang mana saja.
Lin Chuyan : Skin apapun yang kau inginkan dalam game, aku akan membelikannya untukmu.
Lin Chuyan : Aku akan berbaring dan membiarkanmu memukuliku.
Lin Chuyan : Jangan marah.
Lin Chuyan : Aku punya pertanyaan serius, apa kau mengenal Xiang Daying?
Segera setelah pesan terakhir, Xiang Nuan sendiri langsung menelepon pemuda itu.
"Apa yang sedang kau coba lakukan?" tanya gadis itu.
Lin Chuyan, dengan ponsel di tangan dan bibir yang melengkung di kedua sudut, berkata dengan suara yang sangat lembut : "Maksudku adalah, jangan marah lagi."
"Hum."
"Apa kau benar-benar mengenal Xiang Daying?"
Xiang Nuan terdiam sejenak lalu bertanya : "Maksudmu Xiang Daying yang melukis anak kucing kecil?"
"......." Lin Chuyan tidak terlalu tahu bagaimana harus menjawabnya; pemuda itu mencubit dahinya sendiri dan menjawab : "Aku bicara tentang seniman lukisan Cina kontemporer terkenal Xiang Daying. En, dia memang terkenal untuk lukisan kucingnya." Anak kucing kecil apaan.......
Xiang Nuan : "Oh. Itu Papaku."
Lin Chuyan : "......."
Dunia benar-benar tempat yang kecil.
"Aku tanya, Lin Chuyan, sebenarnya apa sih yang sedang kau coba lakukan?
"Aku punya permintaan padamu."
"Permintaan apa?"
Setelah mendengar permintaan Lin Chuyan kepadanya, Xiang Nuan tertawa.
Xiang Nuan selalu berkata bahwa Lin Chuyan memiliki suara yang menyenangkan. Sebenarnya, suara Xiang Nuan juga sangat menyenangkan untuk didengar, hanya saja gadis itu sepertinya tidak menyadarinya. Suaranya lembut dan manis, mengingatkan orang pada permen karet rasa buah yang sering mereka makan saat masih kanak-kanak.
Sekarang Xiang Nuan tertawa, dengan riang dan menyenangkan hati, seperti seekor burung yang sedang menyanyi.
Lin Chuyan juga ikut tertawa, bulu matanya sedikit bergetar dan ia bertanya hati-hati : "Bagaimana?"
Xiang Nuan : "Lin Chuyan, kau menginginkan aku menolongmu, dan ya, aku bisa menolong, tapi dengan satu syarat." Cara gadis itu berbicara seperti orang yang sedang merencanakan sesuatu.
Lin Chuyan menjadi sedikit gugup : "Katakan padaku, apapun juga boleh."
Xiang Nuan : "Aku ingin kau------"
Ujung alis Lin Chuyan mengerut.
"------memanggilku papa."
Aku ingin kau memanggilku papa.
Lin Chuyan tahu bahwa akan ada hari di mana..... ketika gadis ini bahkan bicara sampah kepada rekan setimnya sendiri.......
Lin Chuyan meletakkan tangannya di dahinya.
.......Dari mana sih gadis ini mempelajari semua hal ini?!
To be continued
Bahasa Inggris diterjemahkan oleh Tim DHH di http://dhh-workshop.blogspot.com
Bahasa Indonesia diterjemahkan oleh Ryururiver
YOU ARE READING
Those Sweet Times by Jiu Xiao Qi [时光微微甜(Shi Guang Weiwei Tian)]
RomanceXiang Nuan mulai bermain suatu game karena seorang gamer terkenal. Namun setelahnya, gadis itu menemukan bahwa game itu jauh lebih menarik daripada lelaki itu.... Cerita ini saya terjemahkan dari link raw bahasa inggrisnya di http://dhh-workshop...