Zheng Dongkai : "Daji baby, jangan takut. Mendekatlah pada Zhao Yun gege."
"Pergi sana."
Champion milik Zheng Dongkai, Zhao Yun, merupakan salah satu champion termurah di Lembah Raja. Namun, setiap champion memiliki keunikan mereka masing-masing dan sudah seharusnya tidak menilai mereka berdasarkan harganya saja. Champion manapun akan menjadi champion yang bagus di tangan pemain yang terampil.
Zheng Dongkai mampu memainkan Zhao Yun dengan sangat baik. Tetapi, pada level Xiang Nuan dan Lin Chuyan yang sekarang, mereka masih tidak bisa menjelaskan apakah Zheng Dongkai adalah pemain yang hebat atau tidak.
Sebagai seorang jungler yang harus mengatur waktu di sepanjang pertandingan, Zheng Dongkai akan memberikan instruksi kepada semua rekan setimnya dari waktu ke waktu. Pemuda itu sudah mengetahui bahwa Lin Chuyan dan Xiang Nuan mampu menguasai champion mereka masing-masing dengan cukup baik. Masalah mereka berdua ini hanyalah karena keduanya memiliki pemahaman yang sangat sedikit mengenai game ini, bahkan tidak memiliki pemahaman dasarnya sama sekali. Pemuda itu seperti seorang guru TK yang mengajari mereka dasar permainan ketika mereka sedang bermain.
Mereka tidak bisa bermain lama-lama dalam setiap harinya karena semua orang harus mempersiapkan Ujian Tengah Semester.
Xiang Nuan merasa buruk karena ia telah mencontek PR nya beberapa kali. Gadis itu belajar keras untuk mengejar ketertinggalannya dan tetap tinggal di ruang belajar hampir setiap malam. Kadang-kadang, gadis itu akan mengirim pesan pada Lin Chuyan.
Suatu kali, gadis itu merasa letih karena belajar dan bertanya pada Lin Chuyan : Kau sedang apa?
Lin Chuyan : Aku sedang belajar.
Xiang Nuan : Oh Tuhanku!
Xiang Nuan : Kau belajar?
Lin Chuyan : En.
Xiang Nuan : Itu luar biasa! Kau sedang belajar apa? Beritahu aku~
Lin Chuyan : Ah Ke.
Xiang Nuan : ........??
Lin Chuyan mengirimi gadis itu sebuah screenshot. Pemuda itu sedang bermain menggunakan Ah Ke dalam mode kustom latihan melawan komputer.
Xiang Nuan : Selamat tinggal. Abaikan saja pertanyaanku tadi. #taktertarik#
-- --
Minggu ujian akhirnya berakhir. Minggu pertama kompetisi esports kampus di semester musim gugur akhirnya resmi dimulai.
Kings of Glory dijadwalkan pada hari Sabtu pagi. Karena cukup banyak orang yang mendaftar untuk acara Kings of Glory ini, tidak ada ruangan yang cukup besar untuk menampung semua orang dan akan terlalu dingin jika acara tersebut diadakan di luar ruangan. Waiwai punya ide untuk melaksanakan acara tersebut di kafeteria kampus; dan sebagai gantinya, ia akan mengizinkan semua pekerja di kafeteria untuk mendaftar di kompetisi tersebut. Ketika anak-anak muda di kantor keamanan mendengarnya, mereka juga meminta untuk ikut disertakan dalam kompetisi tersebut.
Untuk menunjukkan keramahtamahannya, Xiang Nuan pergi ke gerbang kampus untuk menyambut semua rekan setimnya dari kampus utama.
Ketika taksi mereka tiba di gerbang, Lin Chuyan sedang duduk di kursi penumpang dan menunggu si supir taksi untuk memberinya bon tagihan. Zheng Dongkai dan kedua temannya yang lain sudah turun dari mobil lebih dulu dari Lin Chuyan. Pemuda itu menunjuk ke arah yang tak terlalu jauh pada kedua teman sekamarnya yang lain : "Wow, coba lihat di sebelah sana. Gadis itu sangat cantik!"
Maomaoqiu juga ikut bersemangat : "Gadis itu berjalan ke arah sini!"
Karena mereka adalah mahasiswa dengan mayor Fisika, mereka tidak punya banyak kesempatan untuk melihat gadis-gadis. Saat ini, seorang gadis cantik berada tepat di hadapan mereka. Mereka memandang ke arah gadis itu seolah mereka baru saja melihat panda.
Apalagi, gadis itu terus berjalan mendekat, semakin dekat dan semakin dekat......
Ketiga pemuda itu merona.
Lin Chuyan turun dari mobil dan melihat Xiang Nuan. Pemuda itu memanggil si gadis : "Xiang Nuan."
Xiang Nuan berjalan mendekat dan melihat ketiga pemuda yang berdiri di samping Lin Chuyan, ketiganya membelalakkan mata mereka seperti baru saja melihat hantu. "Apa aku..... ada sesuatu di wajahku?" Gadis itu menyentuh wajahnya.
"Kau, kau, kau, kau benar-benar Xiang Nuan?" Zheng Dongkai tergagap.
"Kenapa aku bukan Xiang Nuan?"
"Apa kabar, Xiang Nuan? Aku Daqiu."
Xiang Nuan menatap tangan yang terjulur itu dan terdiam beberapa detik, lalu bertanya : "Bukankah kau Dayu?"
"Iya, iya, iya, aku Dayu......." Wajah Dayu berubah menjadi merah.
Xiang Nuan tidak mendapat kesempatan untuk menjabat tangan pemuda itu, karena Lin Chuyan sudah menendang Dayu dan berkata : "Mereka ini sekumpulan orang sinting. Abaikan saja mereka."
Mereka berlima berjalan menuju kampus. Entah mengapa Zheng Dongkai dan dua teman sekamar lainnya merasa agak tidak nyaman. Mereka tidak bisa melepaskan fakta bahwa Xiang Nuan adalah seorang gadis yang cantik dan merasa terkejut dengan kenyataan tak terduga ini karena mereka semua berpikir bahwa Xiang Nuan hanyalah seorang gadis biasa yang baik hati. Setelah mereka bisa menerima fakta itu, ketiganya menatap Lin Chuyan dengan tatapan yang berbeda.
Pemuda itu tidak pernah memberi tahu mereka seperti apakah wajah Xiang Nuan. Sekarang benar-benar sudah jelas bagi mereka apa yang sebenarnya diincar Lin Chuyan!
To be continued
Bahasa Inggris diterjemahkan oleh Tim DHH di http://dhh-workshop.blogspot.com
Bahasa Indonesia diterjemahkan oleh Ryururiver
Champion di atas itu : Daji skin 4, Zhao Yun skin 3, dan Ah Ke skin 2
YOU ARE READING
Those Sweet Times by Jiu Xiao Qi [时光微微甜(Shi Guang Weiwei Tian)]
RomanceXiang Nuan mulai bermain suatu game karena seorang gamer terkenal. Namun setelahnya, gadis itu menemukan bahwa game itu jauh lebih menarik daripada lelaki itu.... Cerita ini saya terjemahkan dari link raw bahasa inggrisnya di http://dhh-workshop...