Lin Chuyan memarkir mobilnya dan mencoba membangunkan Xiang Nuan : "Xiang Nuan, ayo bangun, kita sudah sampai di rumahmu."
"Oh." Gadis itu tidak mau bangun.
"Tidurlah setelah kau pulang. Ayo bangun.......Xiang Nuan, turret kita sudah berhasil dijatuhkan musuh, berikutnya Nexus kita yang akan diserang. Ayo bangun cepat dan urus minionnya. Kau harus melindungi Nexus kita dengan baik."
"Ah!" Xiang Nuan melompat bangun, sadar sepenuhnya, seperti yang telah diduga Lin Chuyan.
Lin Chuyan tidak tahu apa lagi yang harus dikatakannya tentang kecanduan Xiang Nuan terhadap game.
Pemuda itu melepaskan sabuk pengaman si gadis, kemudian keluar dari mobil untuk memutar ke bagian kursi penumpang. Ia membuka pintunya, di luar agak berangin dan dingin. Khawatir Xiang Nuan akan terkena flu, pemuda itu merapatkan pakaian si gadis, menutupkan resleting jaket gadis itu hingga ke leher dan menarik tudung jaket si gadis ke atas kepalanya. Xiang Nuan sekarang terbungkus rapat.
Lin Chuyan merasa itu belum cukup dan menyelimutkan syalnya sendiri ke sekitar leher gadis itu. Sekarang hanya mata Xiang Nuan saja yang tampak.
Meskipun ia terlalu banyak minum, Xiang Nuan masih mampu berjalan sendiri, meskipun ia terhuyung seperti anak kecil yang baru belajar berjalan. Lin Chuyan memegang salah satu lengan gadis itu untuk mencegahnya jatuh.
Malam itu sangat tenang dan langit yang tanpa bintang berwarna biru gelap.
Lin Chuyan mengantarkan Xiang Nuan kembali ke rumahnya. Ren Danyan agak tidak senang ketika melihat betapa mabuknya Xiang Nuan. Ia tahu putrinya suka minum, tapi sampai mabuk begini di luar sana, ini cukup berbahaya.
Ren Danyan menyimpan rasa tidak sukanya di dalam hatinya sendiri dan tidak mengatakan apapun. Ia tidak ingin Chuyan salah paham terhadapnya.
Setelah Lin Chuyan berhasil mengantarkan Xiang Nuan masuk ke rumahnya, Ren Danyan mengundang pemuda itu untuk duduk dan beristirahat sebentar. Lin Chuyan menggelengkan kepalanya : "Bibi, aku harus pulang sekarang. Aku akan datang lagi nanti."
"Apa kau akan mengemudi kembali ke Kota Nanshan sekarang?"
"En."
Ren Danyan mengerutkan keningnya : "Sekarang sudah hampir pukul sepuluh. Saat kau sampai di rumah nanti pasti sudah tengah malam. Sekarang sudah malam dan kalian semua pasti sangat lelah........""Jangan khawatir, Bibi. Aku pengemudi yang bisa diandalkan."
Ren Danyan menggelengkan kepalanya : "Tidak, tidak boleh. Aku merasa tidak baik kalau membiarkanmu mengemudi di jam semalam ini."
Di mata wanita itu, bagaimanapun dewasanya Lin Chuyan, ia masih tetap seorang pemuda. Lagipula, Xiang Nuan sudah mengundang mereka semua datang sejauh ini dari kota lain. Ia benar-benar merasa tidak nyaman kalau membiarkan mereka berkendara sejauh itu untuk kembali pulang, apalagi di waktu selarut itu.
Ren Danyan kemudian berkata : "Kalian semua, pulanglah besok pagi. Sekarang menginaplah di sini, kami punya kamar tamu untuk kalian."
"Tidak apa-apa, Bibi. Itu pasti akan merepotkan Bibi."
Saat itu, Xiang Daying pura-pura melewati keduanya dan ikut bicara : "Kamar tamu kita terlalu berantakan. Mengapa kita tidak membawa mereka ke hotel saja? Aku akan mengaturnya."
Ren Danyan: "Kau diam sajalah."
Xiang Daying berjalan pergi dalam diam, tapi ia memberikan tatapan penuh arti pada Lin Chuyan sebelum pergi menjauh. Tatapan itu adalah sebuah peringatan.Lin Chuyan merasa ayah Xiang Nuan terlalu waspada; memangnya apa yang bisa dilakukan oleh Lin Chuyan terhadap Xiang Nuan di rumahnya sendiri?
Ren Danyan meneruskan berkata pada Lin Chuyan dengan senyuman : "Dengarkan aku, menginaplah di sini malam ini. Chuyan, pergilah dan suruh yang lain datang kemari."
Yang lainnya, yah, mereka takkan langsung datang hanya dengan disuruh.......
Ketika Lin Chuyan akhirnya membawa ketiga teman lainnya memasuki rumah, barulah Ren Danyan menyadari bahwa putrinya ternyata masih memiliki pengendalian diri sendiri.
Setidaknya, Xiang Nuan masih bisa berjalan pulang sendiri......
Ren Danyan berpikir sejenak : Lin Chuyan cukup kuat ternyata, meskipun ia tampak begitu ramping.......
Kemudian wanita itu berpikir lagi : Keempat temannya mabuk semuanya, tapi Lin Chuyan mampu menahan dirinya untuk tidak meminum alkohol karena ia harus mengemudi. Sungguh tidak mudah untuk melihat kualitas semacam ini dalam diri seorang pemuda.
To be continued
Bahasa Inggris diterjemahkan oleh Tim DHH di http://dhh-workshop.blogspot.com
Bahasa Indonesia diterjemahkan oleh Ryururiver
YOU ARE READING
Those Sweet Times by Jiu Xiao Qi [时光微微甜(Shi Guang Weiwei Tian)]
RomanceXiang Nuan mulai bermain suatu game karena seorang gamer terkenal. Namun setelahnya, gadis itu menemukan bahwa game itu jauh lebih menarik daripada lelaki itu.... Cerita ini saya terjemahkan dari link raw bahasa inggrisnya di http://dhh-workshop...