Lin Chuyan menyadari bahwa mungkin ia sudah keterlaluan kali ini. Ketika pemuda itu memesan makanan pesan antar di siang hari, ia memesan secangkir lemon tea panas untuk dirinya sendiri dan sepotong cheesecake, teh susu dan buah untuk Xiang Nuan. Xiang Nuan memakan cake itu sambil duduk di sebelahnya selagi pemuda itu bermain di kompetisi.
Kompetisi untuk Rhythm Master diselenggarakan di ruangan konferensi yang besar, tak terlalu jauh dari ruang Klub Esports. Lin Chuyan memanfaatkan peluang dengan menjadi anggota klub dan memainkan pertandingan itu di dalam ruang klub.
Xiang Nuan sangat berhati-hati untuk tidak mengganggu Lin Chuyan. Gadis itu memakan kuenya dalam diam, hampir tanpa membuat suara.
Sementara itu, Lin Chuyan, cukup tenang. Jemarinya dengan cepat dan akurat menyentuh layar dan ia masih sanggup menggerakkan kepalanya ke samping untuk menyesap lemon tea miliknya.
Xiang Nuan melihat pemuda itu menggerakkan kepalanya ke samping lagi sambil masih tetap memfokuskan pandangannya ke layar, gadis itu diam-diam menggerakkan lemon tea-nya menjauh.
Lin Chuyan tertawa : "Taruh lagi di sana."
Xiang Nuan tak tahan ketika pemuda itu berbicara dengan suara pelan karena suaranya sangat menyenangkan bagi telinga gadis itu, sampai sepertinya pemuda itu akan selalu mampu menghindar dari amarah si gadis.
Xiang Nuan mendorong kembali lemon tea-nya ke posisi semula dan meletakkan sedotannya tepat di depan mulut pemuda itu.
Lin Chuyan menyesap tehnya sedikit dan ia agak terbawa suasana. "Cake." Kemudian, pemuda itu membuka mulutnya dan menunggu untuk disuapi oleh Xiang Nuan.
"Pergi sana. Ini semua milikku."
"Pelit."
Xiang Nuan bersikap seolah ia tidak mendengarnya. Gadis itu menyaksikan pemuda itu bermain sambil memakan kuenya, dan merasa cukup kenyang. Sungguh sangat menyenangkan ketika menyaksikan pemuda itu bermain. Ia memiliki jemari tangan yang sangat indah. Meskipun Xiang Nuan tidak tahu bagaimana caranya bermain Rhythm Master, hanya menyaksikan jari-jari indah itu menyentuh layar di sini dan di sana sesuai ritme....... gadis itu merasa ia akan mampu menonton itu sepanjang hari.
Setelah memenangkan ronde berikutnya di Rhythm Master, Lin Chuyan tidak segera kembali ke kampus utama karena ada pertemuan para anggota klub malam itu.
Lin Chuyan dan Xiang Nuan tetap tinggal di ruang klub untuk bermain Kings of Glory. Xiang Nuan memilih untuk memainkan Xiao Qiao dan Lin Chuyan menggunakan Li Bai. Biasanya seorang mage akan tinggal di jalur Mid sendirian dan memanen minion. Namun Li Bai milik Lin Chuyan berkelana dan mengacau di hutan, menghajar monster dan membuat masalah. Kedua sisi jalur Mid adalah hutan. Champion yang berkelana di hutan akan berada sangat dekat dengan champion Mid dan membuatnya mudah untuk bekerjasama atau saling membantu satu sama lain.
Xiang Nuan tidak terlalu bagus dalam memainkan Xiao Qiao, namun Lin Chuyan cukup ahli dengan Li Bai. Karena lawan mereka tidak begitu kuat, maka kedua orang ini dengan cepat membuat musuh mereka menjadi frustasi.
Sang Mage musuh mulai menghina mereka, menyebut mereka sebagai "pasangan penipu."
Lin Chuyan tertawa keras.
Xiang Nuan menatap si pemuda seolah-olah pemuda itu sudah kehilangan akalnya : "Tolol, mengapa kau tertawa ketika dia memanggilmu dengan nama ejekan itu?" Setelah gadis itu selesai bicara, ia mulai membalas kata-kata musuh seperti seorang pro tanpa memandang si pemuda lagi.
Ini Nuannuan : Panggil aku Papa.
Chuyan : Panggil aku Mama.
Xiang Nuan : "......."
Pria paling tampan di Lembah Raja, Li Bai, menyuruh orang lain untuk memanggilnya Mama? Sepertinya ada sesuatu yang sangat salah di sini?
Xiang Nuan menyipitkan matanya untuk menatap Lin Chuyan : "Kau tidak tertarik padaku, iya kan?"
Lin Chuyan bahkan tidak menggerakkan alisnya sedikitpun dan ia menjawab dengan perhatian yang sepenuhnya tertuju pada game-nya : "Tidak sedikitpun."
To be continued
Bahasa Inggris diterjemahkan oleh Tim DHH di http://dhh-workshop.blogspot.com
Bahasa Indonesia diterjemahkan oleh Ryururiver
YOU ARE READING
Those Sweet Times by Jiu Xiao Qi [时光微微甜(Shi Guang Weiwei Tian)]
RomanceXiang Nuan mulai bermain suatu game karena seorang gamer terkenal. Namun setelahnya, gadis itu menemukan bahwa game itu jauh lebih menarik daripada lelaki itu.... Cerita ini saya terjemahkan dari link raw bahasa inggrisnya di http://dhh-workshop...