Those Sweet Times Chapter 45 Part 2

160 22 5
                                    

Chen Yinghu segera lupa mengenai episode bersama Chang Sansi itu dan karena itu ia tidak memberi tahu hal itu pada Xiang Nuan. Kalau saja Xiang Nuan tahu bahwa sebuah tim profesional tertarik padanya, gadis itu pasti akan merasa sangat bangga pada dirinya sendiri.

Bagi Xiang Nuan, memiliki fans juga memunculkan rasa kesal dalam dirinya. Selalu saja ada orang yang memintanya untuk meng-addnya sebagai teman lalu memintanya membantu mereka untuk bermain game. Xiang Nuan mengetahui batas kemampuannya. Sebagai seorang support, bagaimana bisa ia membantu orang lain memenangkan pertandingan? Kalau ia menggunakan Diaochan, siapa yang tahu apakah Diaochan akan membantu champion lainnya atau malah sebaliknya......

 Sebagai seorang support, bagaimana bisa ia membantu orang lain memenangkan pertandingan? Kalau ia menggunakan Diaochan, siapa yang tahu apakah Diaochan akan membantu champion lainnya atau malah sebaliknya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gadis itu juga sangat mempedulikan imagenya sendiri dan tidak memiliki kepercayaan diri untuk membantu fans yang tidak dikenalnya.

Pada akhirnya, gadis itu mengubah id nya dan tak seorangpun yang mampu menemukannya.

Saat Lin Chuyan log in ke dalam game, pemuda itu menemukan bahwa id Xiang Nuan telah berubah menjadi "dewa Nuan."

Pemuda itu mengikutinya dan mengubah id nya menjadi "dewa Chu."

Dewa Chu mengundang Dewa Nuan untuk bergabung dalam timnya.

Mic Xiang Nuan sedang menyala. Saat gadis itu melihat id Lin Chuyan, gadis itu merasa senang : "Kau sangat sombong."

Lin Chuyan tertawa dan menirukan nada suara gadis itu : "Kau juga sangat sombong."

Suara Lin Chuyan yang dibuat untuk menirukan suara wanita membuat Xiang Nuan merinding.

Lin Chuyan lalu terpikir sesuatu dan bertanya : "Apakah akhir-akhir ini Deng Wenbo mengganggumu?"

"Ah, kemampuan orang itu sama sekali tidak hebat."

Jantung Lin Chuyan berdebar : "Kemampuan apa?"

"Kemampuan main gamenya lah, apa lagi?"

"Tidak, tidak kok."

Xiang Nuan merasa bingung dengan pertanyaan Lin Chuyan. Kemudian gadis itu menemukan dalam daftar temannya, bahwa Oblivion juga sedang online. Matanya menjadi cerah dan gadis itu mengundang si Oblivion untuk bergabung dalam timnya.

Oblivion bergabung dalam tim mereka.

Dewa Chu : ?

Dewa Nuan : Biarkan aku memperkenalkan dia kepadamu. Dia ini adalah orang yang kuceritakan padamu sebelumnya yang pernah memainkan Luna yang sangat kuat.

Dewa Nuan : Luna, apa kau masih ingat aku? Aku menggunakan Zhang Fei untuk bermain dalam pertandingan bersamamu sebelumnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dewa Nuan : Luna, apa kau masih ingat aku? Aku menggunakan Zhang Fei untuk bermain dalam pertandingan bersamamu sebelumnya. Id ku adalah Ini Nuannuan sebelumnya. Aku mengganti id ku.

Dewa Chu : Senang bertemu denganmu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dewa Chu : Senang bertemu denganmu.

Setelah beberapa saat, Oblivion : En.

Mereka bertiga dengan cepat memilih champion mereka masing-masing dan pertandingan dimulai. Oblivion tiba-tiba bicara.

Oblivion : Senang bertemu denganmu.

Dewa Chu : ........

Reaksi yang sangat lambat....... Benarkah orang ini bisa memainkan Luna dengan baik?

Xiang Nuan memilih Diaochan, Oblivion masih menggunakan Luna. Baik Diaochan maupun Luna sama-sama sangat membutuhkan buff biru. Xiang Nuan tahu bahwa kemampuannya dalam memainkan Diaochan masih belum terlalu bagus, meskipun ia telah mengalahkan Mulan. Namun, bermain satu lawan satu sangat berbeda dengan bermain 5 vs 5. Gadis itu takkan bertarung dengan rekan setimnya sendiri untuk memperebutkan buff biru dan mengirimkan pesan untuk mengingatkan Luna.

Dewa Nuan : Luna, kau ambil biru.

Oblivion tidak merespon namun berlari ke arah hutan musuh untuk bertarung untuk merebut buff biru musuh.

Kemudian Oblivion berkata : Kau ambil saja itu.

Sepanjang seluruh pertandingan, Oblivion selalu pergi mengejar buff biru musuh. Jika musuh mereka mendapatkan buff biru sebelum ia, maka ia akan memburu si musuh itu dan merebut buff birunya.

Ia akan selalu membiarkan Diaochan memiliki buff biru di pihak mereka.

Dewa Nuan merasa sedikit tersentuh dengan perhatian itu.

Dewa Chu, di sisi lain, merasa sedikit cemas.


To be continued


Bahasa Inggris diterjemahkan oleh Tim DHH di http://dhh-workshop.blogspot.com

Bahasa Indonesia diterjemahkan oleh Ryururiver

Champion di atas itu adalah Diaochan skin 2, Luna skin 2 dan Zhang Fei skin 2

Those Sweet Times by Jiu Xiao Qi [时光微微甜(Shi Guang Weiwei Tian)]Where stories live. Discover now