Xiang Nuan membuat kuburan untuk Lin Chuyan di dalam otaknya sepanjang malam. Keesokan harinya, Lin Chuyan tiba-tiba mengirimkan jumlah uang yang sangat besar ke akun gadis itu, totalnya 40.000 RMB.
Gadis itu bertanya pada Lin Chuyan dengan bingung : "Mengapa kau memberiku uang? Apa kau membuat kesalahan?"
"Tidak salah kok. Ini adalah uang yang diberikan ayahku untuk kerja kerasku; dan aku membaginya denganmu."
"Itu tidak perlu." Xiang Nuan merasa tidak nyaman untuk menerima uang itu. "Aku kan tidak benar-benar melakukan apapun. Selain itu-----" Yah, sebenarnya kan aku punya alasan lain untuk menolongmu. = =
Lin Chuyan tertawa lagi. Xiang Nuan merasa bahwa Lin Chuyan tampaknya benar-benar menikmati menertawakan hal-hal yang acak, sungguh konyol.
Tapi, gadis itu menyukai tawa si pemuda. Suara tawanya murni, jernih, dan menyenangkan seperti nada-nada musik.
Lin Chuyan : "Tidak berbeda jauh denganku, aku juga tidak melakukan apapun."
Xiang Nuan berpikir bahwa itu benar juga, jadi gadis itu dengan gembira berkata : "Kalau begitu, terima kasih."
"Sama-sama. Akulah orang yang harusnya berterimakasih."
Dengan uang itu, Xiang Nuan dengan senang log on ke game dan untuk mengikuti undian untuk mendapatkan skin Xiao Qiao. Skin Xiao Qiao, "Swan Dream", sangatlah cantik, tapi para pemain harus membayar dengan uang untuk memasuki undiannya. Xiang Nuan tidak mau menghabiskan uangnya sebelumnya, tapi sekarang ia punya jumlah uang yang sangat besar dan ia bisa menghabiskannya seperti orang kaya.
Sayangnya, gadis itu tidak punya keberuntungan yang bagus. Ia tidak mendapatkan skin itu sampai ia sudah menghabiskan uang sebesar 1000 RMB.
Gadis itu sangat gembira ketika akhirnya ia mendapatkan skin itu dan langsung mengirimkan screenshotnya pada Lin Chuyan.
Xiang Nuan : [gambar]
Xiang Nuan : Bukankah ini cantik?
Lin Chuyan : Ya, itu cantik.
Lin Chuyan : Saat kita bermain malam ini kau harus terus menggunakan Zhang Fei.
Xiang Nuan : ....... Kau ini tidak berperikemanusiaan! TAT
Kemudian gadis itu memberi Lin Chuyan beberapa kematian bayangan lagi di dalam kepalanya.
Di kampus lain, Lin Chuyan memberi setiap teman sekamarnya 3000 RMB.
Dayu mengira ini adalah uang tutup mulut dan seketika itu ia langsung bersumpah : "Chuyan, kau jangan khawatir. Aku takkan pernah mengatakan pada Xiang Nuan bahwa aku dan kau berbohong padanya."
"Pergilah dan beli runes." Lin Chuyan menyuruh mereka.
Rune di Kings of Glory terbagi kedalam 5 tingkatan. Semakin tinggi tingkat rune maka akan semakin kuat. Mudah untuk memperoleh rune tingkat rendah namun sangat sulit untuk mendapatkan rune tingkat tinggi, terutama tingkat 5. Pemain harus bermain cukup lama untuk memenuhi semua slot tune dengan tune tingkat 5.
Pastinya, selalu saja ada jalan pintas yaitu menggunakan ------RMB.
Satu set tune tingkat tinggi berharga sekitar 3000.
"Ini terlalu berlebihan." kata Dayu : "Masak sih kau benar-benar memberi uang pada semua orang?"
"En."
"Bukankah kau sedang miskin, dari mana kau mendapatkan uang?"
"Aku mendapatkannya dari ayahku."
"Aku...... tiba-tiba saja, aku merasa sangat kasihan pada ayahmu......."
---------
Dengan kekuatan satu set rune baru, kekuatan tempur tim mereka akan meningkat ke level yang baru. Mereka sudah berada di level Platinum selama dua hari. Mungkin keberuntungan belum berada di pihak mereka, mereka selalu memenangkan satu pertandingan dan kalah di satu pertandingan.
Malam ini, dengan berkat dari RMB dan semangat bertarung yang tinggi, mereka akhirnya berhasil mencapai Diamond dalam satu malam.
Semuanya sangat gembira dan mereka semua sudah melupakan tujuan asli mereka yang sangat sederhana yaitu memenangkan boneka mainan yang hanya berharga sekitar 1000 RMB.
Pada pukul 11 malam tepat, Xiang Nuan memberitahu semuanya : "Aku seharusnya tidur sekarang. Selamat malam."
"Selamat malam. Kita juga seharusnya tidur." kata Lin Chuyan.
Ketika jam menunjukkan pukul 11 lewat sepuluh menit, Xiang Nuan kembali memasuki gamenya.
Gadis itu cepat-cepat memasukkan sejumlah uang dan membeli Li Bai bersama skinnya, Thousand Year Fox.
Setelah mengenakan pakaian barunya itu, gadis itu mendaftar ke pertandingan.
Sistem lalu memasangkannya dengan pemain lain. Xiang Nuan bisa melihat line up kedua tim.
Ada Li Bai juga di pihak lawan.
Gadis itu secara otomatis melirik nama id Li Bai satunya itu, kemudian...... gadis itu tiba-tiba merasa seperti disambar petir........
Nama id Li Bai di pihak musuh itu adalah : Chuyan.
Xiang Nuan melebarkan matanya untuk meyakinkan diri dan ternyata memang benar, tidak diragukan lagi.
Ini sangat memalukan..........
Xiang Nuan menggumam sendirian : Kau tak boleh melihatku, tak boleh melihatku, tak boleh melihatku.......
Setelah game dimulai, gadis itu menggerakkan Li Bai untuk merebut buff biru, tips pertama yang diajarkan Hu Ge. Langkah pertama Hu Ge yang lebih tinggi lagi sebenarnya adalah mencuri buff birunya dari musuh, tapi Xiang Nuan tidak cukup percaya diri untuk melakukan langkah seperti itu. Gadis itu hanya akan bertarung dengan monsternya di sisi wilayah miliknya sendiri.
Kemudian gadis itu bertemu dengan Li Bai yang satu lagi di hutan di wilayahnya sendiri.
Mereka berdiri di sana berhadapan, saling bertatapan satu sama lain.
Tidak ada angin di dalam game, tapi rasanya Xiang Nuan mendengar suara daun yang jatuh di tengah angin musim gugur.
Hal yang paling memalukan di dunia ini adalah bahwa tadi mereka sudah saling mengucapkan selamat malam kepada satu sama lain dan lalu mereka bertemu lagi di Lembah Raja.
To be continued
Bahasa Inggris diterjemahkan oleh Tim DHH di http://dhh-workshop.blogspot.com
Bahasa Indonesia diterjemahkan oleh Ryururiver
di atas itu adalah gambar Xiao Qiao skin 3 (Swan Dream) dan Li Bai skin 3 (Thousand Year Fox)
Selama ini gak pernah disebutkan nama-nama skin nya soalnya saya juga nggak tahu hehehehe
YOU ARE READING
Those Sweet Times by Jiu Xiao Qi [时光微微甜(Shi Guang Weiwei Tian)]
RomanceXiang Nuan mulai bermain suatu game karena seorang gamer terkenal. Namun setelahnya, gadis itu menemukan bahwa game itu jauh lebih menarik daripada lelaki itu.... Cerita ini saya terjemahkan dari link raw bahasa inggrisnya di http://dhh-workshop...