Xiang Nuan menjadi semakin ingin tahu mengenai lagu ajaib itu. Mengapa ia belum pernah mendengarkannya sebelumnya? Gadis itu lalu memutuskan bahwa ia harus mendengarkan lagu tersebut.
Gadis itu mencoba mencari tahu tentang lagu itu di ponselnya. Ternyata itu adalah lagu dari Jepang, pantas saja ia tidak tahu soal itu.
Xiang Nuan jarang mendengarkan lagu Jepang apapun.
Xiang Nuan tidak repot-repot bertanya lebih lanjut dan meng-klik untuk mendengarkan lagu tersebut.
Baik gadis itu maupun Lin Chuyan tidak ada yang menggunakan earphone di ponsel mereka. Lagu itu mengalun keluar begitu saja dari ponselnya.
Lebih tepatnya, akan lebih terasa benar untuk menyebut lagu itu sebagai desahan daripada sebuah nyanyian.
Ah......
Oh......
En....... en.......
Ah ha, en......
Ah, ah, ah!.......
Xiang Nuan : "......."
Lin Chuyan : "......."
Keduanya tampak seolah-olah mereka baru saja disambar petir. Suara desahan dan engahan yang memalukan itu, dalam irama yang kacau, tiba-tiba memenuhi seluruh ruangan.
Xiang Nuan terpaku dan tidak bisa bereaksi.
Lin Chuyan adalah yang paling pertama bereaksi, ia menyambar ponsel itu dari tangan si gadis dan menekan tombol stop.
Suara desahan itu seketika terhenti. Xiang Nuan akhirnya menyadari apa yang sedang terjadi dan seluruh wajahnya langsung memerah.
Lin Chuyan tidak lebih baik dari Xiang Nuan, pemuda itu juga merona merah.
Rasa shock yang dirasakannya terlalu besar, terutama karena ia berada dalam satu ruangan yang sama dengan Xiang Nuan........
Jantungnya berdetak keras, tenggorokannya menyempit, dan mulutnya terasa kering.
Xiang Nuan merasa sangat malu sampai ia tidak bisa bergerak. Ia mengubur wajahnya di kedua tangannya. Dari sudut pandang Lin Chuyan, pemuda itu hanya bisa melihat rambut si gadis yang hitam berkilau dan telinganya yang semerah udang rebus.
Dan semuanya itu sangat memikat hati pemuda itu.
Lin Chuyan merasa kalau ia tidak bisa tinggal di ruangan itu lebih lama lagi. Seluruh atmosfer di ruangan itu dipenuhi dengan kehadiran gadis itu, yang diam-diam menyesap masuk ke setiap pori-pori tubuhnya.
Sangat sulit bagi pemuda itu untuk menahan dirinya.
Lin Chuyan menjejalkan ponsel itu kembali ke tangan Xiang Nuan. Ujung jemarinya tanpa sengaja menyentuh tangan si gadis.
Kemudian pemuda itu berdiri dan berbisik : "Aku akan pergi keluar sebentar."
Xiang Nuan mengangguk pelan. Lin Chuyan mengambil ponselnya sendiri dan melirik layarnya sebelum pergi keluar. Seluruh layar ponselnya dipenuhi dengan "hahaha."
....... Benar-benar brengsek.
To be continued
Bahasa Inggris diterjemahkan oleh Tim DHH di http://dhh-workshop.blogspot.com
Bahasa Indonesia diterjemahkan oleh Ryururiver
YOU ARE READING
Those Sweet Times by Jiu Xiao Qi [时光微微甜(Shi Guang Weiwei Tian)]
RomanceXiang Nuan mulai bermain suatu game karena seorang gamer terkenal. Namun setelahnya, gadis itu menemukan bahwa game itu jauh lebih menarik daripada lelaki itu.... Cerita ini saya terjemahkan dari link raw bahasa inggrisnya di http://dhh-workshop...