Klub Esports memiliki pertemuan mingguan setiap Kamis malam.
Waiwai merasa bahwa semua orang agak pendiam pada pertemuan terakhir, mungkin dikarenakan mereka semua belum terlalu mengenal satu sama lain. Pemuda itu membeli sejumlah snack dengan uang sakunya sendiri, berharap hal itu mampu menyatukan suasana hati para anggota klub. Pemuda itu berjalan membawa tas yang berat di tangannya menuju serikat mahasiswa.
Setelah berjalan beberapa lama, Waiwai bertanya pada Shen Zemu, "Apa kau tidak akan membantuku membawa ini sebagian?"
"Tidak." Shen Zemu menolak dengan datar.
Waiwai tidak keberatan dengan penolakan itu karena ia punya permintaan lain pada Shen Zemu. Tanpa rasa marah, Waiwai berusaha untuk membujuk pemuda itu, "Hehe. Hey, maksudku........"
"Tidak." Shen Zemu menolaknya lagi.
"Aku tidak bicara soal ini."
"Aku juga tidak bicara soal ini."
Mereka bertukar pandang satu sama lain, masing-masing memahami betul apa yang sedang dibicarakan oleh yang lain.
Apa yang sedang dipikirkan oleh Waiwai adalah sesuatu yang akan mereka diskusikan pada pertemuan klub mereka yang akan datang. Klub Esports mereka menyelenggarakan kompetisi video game setiap semester. Untuk mempromosikan acara tersebut, setiap presiden dari setiap klub harus menyediakan ide-ide baru yang berbeda di antara ratusan organisasi mahasiswa di Universitas Nanshan. Sangat penting untuk menarik perhatian para mahasiswa.
Semester lalu, Waiwai memesan kostum cosplay Kings of Glory yang dibuat khusus untuk Shen Zemu dari Taobao. Itu adalah kostum Li Bai. Dalam Kings of Glory, Li Bai adalah seorang pemuda tampan, gagah dan elegan, yang cukup populer diantara para fangirls. Ketika Shen Zemu mengenakan kostum itu dan berjalan di kampus, hal itu menyebabkan sebuah jumlah peningkatan yang besar pada promosi klub. Klub ini berhasil menarik perhatian banyak mahasiswa pesaing. Karena Li Bai, acara tersebut mendapatkan kesuksesan yang besar.
Untuk semester ini, Waiwai berencana untuk mengulang kesuksesan semester lalu.
Namun, Shen Zemu menolak untuk melakukannya lagi.
Pemuda itu merasa sangat tidak nyaman di semester lalu ketika ia membiarkan orang-orang berfoto bersamanya, rasanya seolah ia sedang bergabung dengan semacam sirkus. Yang lebih penting lagi, ia tidak menyukai keramaian.
Waiwai : "Apa kau tahu betapa mahalnya kostum itu? Sungguh sayang untuk membiarkannya disia-siakan begitu."
Shen Zemu : "Minta ganti saja."
Waiwai : "Minta ganti pun tetap saja membuang uang."
Shen Zemu tak bergeming.
Waiwai melanjutkan : "Tak ada apapun yang bisa kulakukan. Aku sih mau saja memakainya sendiri, tapi aku takkan terlihat sebagus kau di dalamnya. Orang-orang mungkin malah akan menghajarku jika aku memakainya. Demi masa depan klub kita, tolong tahan sajalah, kumohon. Aku akan menghangatkan ranjangmu malam ini."
"Pergi sana."
"Hehe, Shen Zemu, tampaknya kau memintaku untuk mencetak kode QR WeChat milikmu dan mempostingnya ke seluruh kampus ini."
"Jadi siapa saja boleh asalkan dia berwajah elok?" tiba-tiba Shen Zemu bertanya.
"Itu benar. Wajah tampan adalah segalanya di dunia ini." Waiwai memikirkan nasibnya sendiri. "Aku benar-benar putus asa sekarang!"
Shen Zemu menyatakan persetujuannya dengan gumaman samar.
Waiwai menoleh untuk melihat ke arah pandangan Shen Zemu saat ini, yang tak terlalu jauh.
Ia melihat Xiang Nuan di sana.
Mendadak Waiwai menyadari apa yang dimaksud Shen Zemu dengan "siapa saja boleh asal dia berwajah elok." Pemuda itu berkata dengan marah, "Shen Zemu, kau seekor binatang!"
Xiang Nuan berada di sana untuk pertemuan klub dan menyapa Shen Zemu dan Waiwai di depan serikat mahasiswa. "Hai, xuezhang. Bolehkah aku membantumu membawa itu, xuezhang?"
"Tidak, tidak, tidak apa-apa, kok......." Meskipun lengan Waiwai sudah terluka, pemuda itu tak ingin membebani seorang gadis cantik.
Shen Zemu, sementara itu, dengan serius menimbang-nimbang gadis itu. Pemuda itu menatap wajah si gadis, namun tidak mengatakan apapun.
Xiang Nuan merasa agak malu dengan tatapan pemuda itu. Detak jantungnya menjadi cepat dan ia secara tidak sadar menundukkan kepalanya sambil memeluk erat-erat buku sketsa berwarna pink di lengannya.
Gadis itu merasa wajahnya sedang terbakar tanpa bisa dikendalikan.
Shen Zemu mendadak bicara, "Xiang Nuan."
Xiang Nuan menegakkan tubuhnya seperti refleks, "En, Xuezhang."
Shen Zemu : "Aku ingin meminta tolong padamu."
Xiang Nuan : "Apa itu, Xuezhang?"
Waiwai : "Kau binatang. Kau benar-benar akan melakukannya?!"
To be continued
Bahasa Inggris diterjemahkan oleh Tim DHH di http://dhh-workshop.blogspot.com
Bahasa Indonesia diterjemahkan oleh Ryururiver
Di atas itu foto Li Bai, yaa
by the way, kenapa aku jadi tertarik sama Waiwai yaa~ lucu rasanya melihat sepak terjang dia di novel ini... yang ga jelas entah mendekati Nuannuan atau malah mendekati Shen Zemu? 😋
YOU ARE READING
Those Sweet Times by Jiu Xiao Qi [时光微微甜(Shi Guang Weiwei Tian)]
RomanceXiang Nuan mulai bermain suatu game karena seorang gamer terkenal. Namun setelahnya, gadis itu menemukan bahwa game itu jauh lebih menarik daripada lelaki itu.... Cerita ini saya terjemahkan dari link raw bahasa inggrisnya di http://dhh-workshop...