Waiwai bekerjasama dengan Shen Zemu untuk memulai rangkaian pembunuhan. Xiang Nuan menyaksikan jumlah pembunuhan yang diperoleh timnya meningkat secara stabil di layar. Gadis itu merasa amat sangat menyesal tatkala melihat dan membandingkan rekornya sendiri. Gadis itu lalu berbicara di chat timnya.
Ini Nuannuan : Maaf, lagi-lagi aku menjadi penghalang bagi kalian. QAQ
Wai ah wai : Tidak apa-apa. Kau hanya perlu bersikap imut. :-D
Xiang Nuan merasa amat frustasi saat menatap kalimat itu. Gadis itu menundukkan kepalanya dan menghela napas dalam-dalam.
Min Lili : "Ada apa? Kau tampak seperti seorang petani yang menyaksikan semua hasil panennya selama setahun dihancurkan...... Apa itu benar-benar penting?"
"Katakan padaku, apa aku selalu menjadi vas yang tak berguna di mata orang lain?" Xiang Nuan menanyainya.
"Bersyukurlah. Sebagian besar orang bisa menjadi tidak berguna, tapi kau, setidaknya, adalah sebuah vas."
"Kau benar-benar tahu bagaimana cara untuk menghibur orang lain." protes Xiang Nuan.
Pada akhirnya, Xiang Nuan memenangkan pertandingan dengan berpura-pura mati sepanjang waktu. Ketika presiden Waiwai mengiriminya undangan lain, gadis itu menolaknya.
Lalu ia mengirimkan sebuah pesan pada Waiwai : Terima kasih karena presiden sudah bersedia bermain bersamaku. Aku masih belum terlalu mengenal game ini, aku ingin mempelajarinya dulu sendiri. ^o^
Di asramanya, Waiwai menatap pesan itu, menggosok dagunya sembari berpikir. Kemudian ia menoleh pada Shen Zemu, "Mengapa aku terus merasa bahwa Xiang Nuan tidak merasa senang?"
Shen Zemu merasa cukup dengan semua ini, "Lain kali jangan memintaku bermain kalau kau sedang membantu seorang gadis bermain." Pemuda itu terutama tidak ingin melihat si gadis pecundang itu lagi.
Waiwai menyipitkan mata ke arahnya dan berkata dingin, "Katakan padaku, apa kau yang sudah menyinggungnya, dan membuatnya tidak senang?"
"Aku bahkan tidak mengatakan sepatah kata pun."
Shen Zemu berhasil menenangkan Waiwai dan log out dari game-nya. Pemuda itu sekarang memikirkannya dan mengingat kembali chat antara ia dan si pecundang itu semalam.
Maaf xuezhang, aku sangat buruk dalam bermain......
Anak SD yang tadi itu lebih baik daripada kau.
Uhm-- --mungkin ia sudah sedikit berlebihan?
Shen Zemu ragu-ragu selama beberapa saat apakah ia harus meminta maaf pada gadis itu atau tidak. Namun keraguannya hanya bertahan selama satu detik, lalu ia mengurungkan ide itu.
Pemuda itu lebih memilih dilihat sebagai orang yang jahat dan tak berhati.
Karena, ia akan memperoleh kedamaian dan ketenangan dengan cara seperti ini.
........
Xiang Nuan merasa agak depresi setelah ia menolak undangan tersebut. Karena bosan, gadis itu memeriksa daftar temannya di dalam game.
Ia lalu mengurutkan teman-temannya berdasarkan level kemampuan mereka. Xiang Nuan berada di posisi terbawah. Orang yang menempati posisi di atasnya adalah Si Chuyan yang tak tahu malu tadi malam itu.
To be continued
Bahasa Inggris diterjemahkan oleh Tim DHH di http://dhh-workshop.blogspot.com
Bahasa Indonesia diterjemahkan oleh Ryururiver
YOU ARE READING
Those Sweet Times by Jiu Xiao Qi [时光微微甜(Shi Guang Weiwei Tian)]
RomanceXiang Nuan mulai bermain suatu game karena seorang gamer terkenal. Namun setelahnya, gadis itu menemukan bahwa game itu jauh lebih menarik daripada lelaki itu.... Cerita ini saya terjemahkan dari link raw bahasa inggrisnya di http://dhh-workshop...