Lin Chuyan tidak datang ke pertemuan klub di hari Kamis, karena ia harus pulang untuk datang ke pesta ulang tahun ibunya.
Yue Yingying tidak menyukai pesta yang besar. Daripada membuat sebuah pesta yang besar, wanita itu biasanya membuat sebuah pertemuan keluarga. Meskipun ia diam saja dan tidak mengatakan apapun tentang hari ulang tahunnya, wanita itu tetap menerima banyak hadiah ulang tahun.
Tahun ini, hadiah ulang tahun yang paling disukainya adalah lukisan Xiang Daying. Sedangkan hadiah ulang tahun yang paling tidak biasa berasal dari putranya sendiri.
Lin Chuyan mengambil kelas kuliah desain 3D semester ini. Pemuda itu mendesain sebuah kue ulang tahun dan menggunakan printer 3D di lab kampus untuk memprint kue itu sebagai hadiah ulang tahun ibunya.
Yue Yingying tidak benar-benar menghargai kue kertas itu, tetapi wanita itu tidak ingin menyakiti perasaan putranya juga. Ia memberi amplop merah sebagai balasan untuk putranya yang di dalamnya berisi 500 RMB.
Lin Chuyan juga sebenarnya tidak terlalu menghargai itu.
"Jangan berpikir kalau ini terlalu sedikit. Bukankah kau harus menyewakan tuksedo-mu selama 5 hari untuk memperoleh uang sebanyak ini?!"
Sepertinya kedua orang tuanya itu sudah tahu soal bisnis penyewaan tuksedonya itu.
Pada kenyataannya, bisnis penyewaannya tidak berjalan sebaik itu. Karena tuksedo itu dijahit khusus untuknya, tidak banyak orang yang bisa mengenakan tuksedo itu dengan pas. Orang gemuk tak bisa mengenakannya, bahkan orang kurus pun tak bisa benar-benar pas memakainya. Terutama celananya, celana itu terlalu panjang bagi sebagian besar orang. Beberapa orang bahkan harus melipat bagian bawah celana itu, dan membuat seluruh penampilan mereka terlihat canggung.
"Bagaimana kau bisa mengenal Mr. Xiang?" Lin Xueyuan merasa penasaran.
Lin Chuyan tidak mau memberitahu ayahnya yang sebenarnya karena pemuda itu masih merasa tidak senang karena kedua orang tuanya tidak mempercayainya.
Lin Xueyuan melanjutkan : "Apa kau tahu, Mr. Xiang tidak mau menerima sepeser uang pun untuk lukisan itu."
"Bagaimana Ayah bisa berbuat begitu?"
"Aku sendiri sebenarnya tidak setuju, tapi aku tak bisa berbuat apa-apa karena pria itu berkeras tak mau menerima uang dariku. Selain itu, dia ini kan seorang seniman, aku tak bisa terus memaksa memasukkan uang ke dalam sakunya. Aku tak mau terlihat terlalu vulgar."
Lin Chuyan berpikir sesaat : "Kalau begitu, berikan saja uangnya padaku, akan kuberikan uang itu padanya."
"Huh, pergi sana!"
Lin Chuyan lalu berhenti membicarakan masalah itu.
Setelah beberapa saat, Lin Chuyan menanyai ayahnya : "Ayah, apa Mr. Xiang menanyakan sesuatu padamu tentang aku?"
"Tidak. Mengapa kau tanya itu?"
"Tidak apa-apa." Lin Chuyan menundukkan kepalanya, berpura-pura memeriksa ponselnya. Kelopak matanya menutupi kekecewaan di matanya.
---- ----
Hari Sabtu tiba kembali, hari ini adalah hari untuk tim Xiang Nuan bermain di semi final.
Musuh mereka di semi final adalah sebuah tim yang bernama "Black Space."
Kelima pemain di tim Black Space berada di peringkat Master. Xiang Nuan sudah mempelajari tim tersebut dan menemukan fakta bahwa kelima pemain tersebut berada dalam satu kelas yang sama. Meskipun mereka semuanya berada di peringkat Master, level kemampuan mereka tidak seimbang.
YOU ARE READING
Those Sweet Times by Jiu Xiao Qi [时光微微甜(Shi Guang Weiwei Tian)]
RomanceXiang Nuan mulai bermain suatu game karena seorang gamer terkenal. Namun setelahnya, gadis itu menemukan bahwa game itu jauh lebih menarik daripada lelaki itu.... Cerita ini saya terjemahkan dari link raw bahasa inggrisnya di http://dhh-workshop...