Setelah makan siang, Xiang Daying dan Ren Danyan pergi setelah berjalan-jalan di sekitar kampus selama beberapa waktu. Mereka membawa masakan daging sapi dan telur untuk Xiang Nuan yang telah dibuat oleh nenek gadis itu. Makanan itu dipak dengan rapi dalam sebuah bungkusan yang berat dan besar.
Lin Chuyan membantu Xiang Nuan membawa bungkusan itu kembali ke asramanya. Gadis itu memeriksa bungkusan itu dan menemukan tiga kotak yang berisi daging dan satu kotak besar berisi telur. Gadis itu menyimpan satu kotak daging dan beberapa telur untuk dirinya sendiri dan menyuruh Lin Chuyan untuk membawa pulang sisa makanan yang banyak itu.
"Kau simpan saja untukmu sendiri." Pemuda itu tak mau membawa makanan itu pulang.
"Aku tak bisa memakan semuanya."
"Bagikan saja pada teman-teman sekamarmu."
"Teman sekamarku juga tidak bisa makan sebanyak itu."
Yang tidak dikatakan Xiang Nuan pada pemuda itu adalah bahwa dari keempat gadis yang tinggal sekamar itu, hanya Min Lili sajalah yang berhubungan baik dengannya. Kedua teman sekamarnya yang lain selalu menjaga jarak dari gadis itu. Keduanya bersikap ramah terhadapnya namun tidak pernah bersedia melakukan sesuatu bersama-sama dengannya.
Alasannya cukup dangkal.
Kedua teman sekamarnya menyukai pemuda yang sama di departemen mereka dan semua orang di asrama sudah tahu soal itu. Pada awalnya situasinya sudah cukup canggung di antara kedua gadis itu. Namun tidak lama setelah itu, pemuda yang disukai keduanya menyatakan cinta kepada Xiang Nuan.
Dengan sangat malu, Xiang Nuan menolaknya.
Entah bagaimana, kedua gadis itu menjadi teman baik setelah peristiwa pernyataan cinta itu dan bersikap menjauhkan diri mereka dari Xiang Nuan.
Meskipun mereka tidak membenci Xiang Nuan, mereka hanya merasa tidak nyaman berada di sampingnya.
Xiang Nuan membiarkan Lin Chuyan membawa sebagian besar makanan itu, kemudian gadis itu kembali ke asramanya bersama Min Lili. Lin Chuyan mengamati mereka berjalan menjauh lalu menyerahkan semua makanan itu pada Zheng Dongkai.
Zheng Dongkai mengambil bungkusan itu dan berkata : "Xiang Nuan benar-benar gadis yang baik dan menyenangkan."
Lin Chuyan setuju dalam hatinya.
Lin Chuyan sedang disibukkan dengan hal lain dan ia tidak punya waktu untuk bicara dengan orang lain.
---- ----
Ren Danyan dan Xiang Daying mengemudi memasuki jalan tol. Xiang Daying bukanlah pengemudi yang baik, ia sering mendapat tiket denda atau menggores mobilnya. Akhir-akhir ini, biasanya selalu Ren Danyan yang mengemudi.
Ren Danyan menanyai suaminya sambil mengemudi : "Bagaimana menurutmu?"
Rasanya sulit bagi Xiang Daying untuk bisa mempunyai kesan yang baik pada Lin Chuyan karena mungkin sekali pemuda inilah yang akan membawa pergi bayi perempuannya. Bagi pria itu, sangat mudah untuk menemukan kesalahan apapun pada Lin Chuyan. Ia berkata : "Memang apa gunanya punya wajah tampan? Siapa yang tahu, mungkin itu hanya kulit di luarnya saja."
Ren Danyan merasa senang : "Apa kau sedang bicara tentang dirimu sendiri?"
Xiang Daying : = =
Xiang Daying menambahkan : "Dia terlalu pendiam, orang yang membosankan."
"Kurasa malah bagus kalau dia pendiam, itu malah cara yang lebih bijaksana. Lagipula, dia berbicara dengan baik, tidak membosankan sama sekali. Mungkin dia hanya sedikit pemalu."
Xiang Daying melanjutkan untuk mencoba mencari-cari alasan lain untuk menyalahkan Lin Chuyan.
Ren Danyan tertawa : "Sudah cukup. Kita seharusnya tidak terlalu khawatir tentang Nuannuan. Dia tidak terlalu senang karena kita datang untuk mengunjunginya hari ini...... Hm, tapi tidakkah kau merasa kalau Xiang Nuan kita entah kenapa rasanya agak berbeda dari sebelumnya?"
Xiang Daying mengangguk : "Dia terlihat lebih ceria, ramah dan lebih banyak bicara daripada sebelumnya."
"Ya. selain itu, dalam timnya Nuannuan-- --eh, begitu ya cara mereka menyebutnya?"
"Ya, mereka menyebutnya tim."
"Dia tampak seperti pemimpin mereka." Ren Danyan tertawa dan tampak sedikit bangga. "Apa kau menyadarinya? Semua temannya yang lain sepertinya selalu mendengarkan dia. Jadi putri kita adalah tipe seorang pemimpin."
Xiang Daying juga tertawa. Pria itu melongok ke luar jendela ke arah bukit-bukit yang terlewati : "Anak-anak itu mungkin hanya bermain-main saja."
Kemudian Ren Danyan terpikir sesuatu yang lain dan menjadi lebih serius : "Tapi, aku merasa bahwa tingkah laku Nuannuan sedikit terlalu bossy. Lihat saja caranya bicara pada Lin Chuyan, tidakkah kau pikir dia selalu membully pemuda itu?"
Xiang Daying ragu-ragu. Pria itu tidak ingin mengakui bahwa putrinya sanggup membully seseorang, namun pada saat yang bersamaan ia merasa kalau...... Nuannuan membully Lin Chuyan...... itu adalah pikiran yang sangat menyenangkan.......
Ren Danyan dengan cepat melirik ke arah suaminya dan salah mengartikan diamnya pria itu sebagai kekhawatiran terhadap putri mereka. Wanita itu menenangkannya : "Berhentilah khawatir padanya. Lin Chuyan mendapatkan nilai yang sangat tinggi di ujian masuk universitas, dia pastilah seorang anak yang baik. Apakah Xiang Nuan akan berpacaran dengannya atau tidak itu adalah urusannya sendiri, kita tidak usah ikut campur soal itu."
To be continued
Bahasa Inggris diterjemahkan oleh Tim DHH di http://dhh-workshop.blogspot.com
Bahasa Indonesia diterjemahkan oleh Ryururiver
YOU ARE READING
Those Sweet Times by Jiu Xiao Qi [时光微微甜(Shi Guang Weiwei Tian)]
RomanceXiang Nuan mulai bermain suatu game karena seorang gamer terkenal. Namun setelahnya, gadis itu menemukan bahwa game itu jauh lebih menarik daripada lelaki itu.... Cerita ini saya terjemahkan dari link raw bahasa inggrisnya di http://dhh-workshop...