Those Sweet Times Chapter 51 Part 1

155 18 0
                                    

Lin Chuyan ingin meminjam salah satu mobil ayahnya.

Lin Xueyuan bertanya : "Untuk apa?"

"Untuk pergi keluar bersama beberapa teman sekelas."

"Ok, baiklah. Tapi aku harus memberitahumu bahwa kalau kau merusak mobil dengan cara apapun, kau harus membayar biaya perbaikannya sendiri.

"Bukankah itu seperti asuransi?"

"Yah, kau mau pinjam satu mobil atau tidak?"

Bagi Lin Chuyan, sepertinya ayahnya menginginkan dia agar mendapatkan kecelakaan dengan mobil itu, sehingga menghabiskan semua uang yang telah disimpannya.

Untuk berjaga-jaga, pemuda itu memilih mobil yang termurah dari koleksi mobil ayahnya.

-- --

Lin Chuyan, Zheng Dongkai, dan Waiwai semuanya adalah penduduk Kota Nanshan. Yang Yin juga ada di kota itu. Mereka tidak punya sesuatu yang penting untuk dilakukan selama liburan mereka dan cukup senang untuk mendapatkan kesempatan untuk pergi ke kota Xiang Nuan untuk mendapatkan uang.

Lin Chuyan mengemudi untuk menjemput tiga orang lainnya. Waiwai tinggal paling dekat dan orang pertama yang tiba di lokasi penjemputan. Lin Chuyan memarkir mobilnya dan menurunkan jendela mobil untuk memanggilnya.

Waiwai sangat terkejut : "Dari mana kau mendapatkan Porsche ini?"

"Aku meminjamnya."

"Tsk, tsk. Mengapa aku tidak punya kenalan sekaya itu ya." Waiwai mendesah dan masuk ke mobil.

Lin Chuyan berkata : "Takkan ada banyak perbedaan kalau kau punya ataupun tidak."

Waiwai mengangguk : "Itu benar."

Setelah beberapa saat, Zheng Dongkai dan Yang Yin tiba. Itu adalah pertama kalinya ketiga pemuda itu bertemu dengan si pelatih. Yang Yin memiliki tinggi rata-rata dengan rambut pendek dan kelopak mata tunggal. Gadis itu juga punya kulit yang sangat mulus, mungkin karena selalu tinggal di rumah setiap waktu. Saat ia tersenyum, ada lesung pipi kecil di dekat bibirnya....... Gadis itu tampak seperti gadis tetangga sebelah rumah, gadis kecil anak ayah.

Sulit untuk membayangkan gadis seperti ini bisa menjadi bertekad kuat untuk berhenti sekolah di umur 16 tahun untuk menjadi pemain profesional.

Yang Yin bertanya pada Lin Chuyan: "Kira-kira berapa lama perjalanan ini?"

"Kurang dari dua jam." jawab Lin Chuyan dan mulai menyalakan GPS nya.

Tujuannya adalah sebuah nama area perumahan.

"Apa kita akan langsung pergi ke rumah Xiang Nuan?"

"En."

Meskipun Yang Yin tidak jauh lebih tua daripada ketiga pemuda itu, ia sudah lama bekerja selama beberapa tahun sehingga ia lebih memedulikan etika sosial : "Kalau begitu haruskah kita membawa sesuatu sebagai hadiah? Apakah orang tua Xiang Nuan akan ada di rumah?"

"Aku punya buah di bagasi. Kurasa kita tidak perlu membeli apa-apa lagi."

"Oh, ok."

Lin Chuyan tidak bisa melupakan bagaimana cara ayah Xiang Nuan menatapnya. Itu seperti ia sedang mengamati Lin Chuyan, seolah-olah Lin Chuyan adalah pemuda jahat yang akan menculik anaknya.

Jadi, Lin Chuyan merasa takut untuk muncul dengan memberi begitu banyak perhatian, dan berpikir kalau memberikan sejumlah buah-buahan segar saja mungkin akan lebih sopan.

-- --

Rumah Xiang Nuan rumah bertipe town house tiga lantai. Ada taman di depan rumah dengan berbagai tanaman dan bunga, tapi karena saat ini adalah musim dingin, sebagian besar sedang layu. Ayah gadis itu telah memindahkan sebagian tanaman yang paling berharga ke dalam rumah.

Objek yang paling mencolok di taman itu sekarang adalah sebuah tangki besar berwarna biru muda yang sekarang kosong, biasanya digunakan untuk menyimpan bunga teratai dan ikan selama musim panas. Xiang Nuan pernah melihat orang-orang di bagian timur laut Cina menggunakan tangki yang serupa untuk membuat asinan kubis, lalu ia menyarankan ibunya untuk melakukan hal yang sama selama musim dingin....... Ibunya berpikir ide putrinya itu sangatlah aneh.

Lin Chuyan dan yang lainnya membawa buah dan mengikuti Xiang Nuan memasuki rumah. Waiwai dengan membesar-besarkan berkata pada Xiang Nuan : "Xiang Nuan ternyata kau sebenarnya adalah putri cantik yang kaya raya yang tinggal di mansion besar."

Xiang Nuan tertawa : "Kami membeli rumah ini sudah lama sekali, waktu itu tidak semahal ini...... dan tidak sebesar ini juga."

Lin Chuyan tetap diam dan menundukkan kepalanya, hanya mendengarkan pembicaraan sambil tersenyum.


To be continued


Bahasa Inggris diterjemahkan oleh Tim DHH di http://dhh-workshop.blogspot.com

Bahasa Indonesia diterjemahkan oleh Ryururiver

Those Sweet Times by Jiu Xiao Qi [时光微微甜(Shi Guang Weiwei Tian)]Where stories live. Discover now