Lalu Lin Chuyan ingin membelikan makanan untuk Xiang Nuan. Gadis itu mendengus : "Aku punya uang."
Lin Chuyan tersenyum lembut pada gadis itu seperti seorang ayah yang sudah berumur : "Ada apa denganmu hari ini?"
Xiang Nuan memutar matanya dan berpikir : ada apa denganmu!
Mereka berjalan menuju toko suvenir. Xiang Nuan mengambil beberapa kartu pos yang menarik untuk dilihat. Toko itu memberikan penawaran spesial di mana setiap orang boleh menulis kartu pos untuk orang yang mereka pikirkan pada saat itu dan kemudian menyerahkan kembali kartu pos itu ke toko itu. Semua kartu pos itu tidak akan diposkan, namun dipasang di dinding toko.
Jika orang yang dikirimi kartu pos tersebut suatu hari datang mengunjungi toko itu, maka ia bisa membaca kartu pos tersebut yang ditempel di dinding.
Xiang Nuan berpikir bahwa itu sungguh sebuah ide yang sangat menyenangkan.
Gadis itu dan Chen Yinghu, keduanya menulis kartu pos sementara Shen Zemu dan Lin Chuyan menunggu, mengumumkan bahwa itu adalah hal yang terlalu kekanak-kanakkan untuk dilakukan.
Xiang Nuan dan Chen Yinghu duduk di meja untuk merenungkan apa yang harus ditulis. Gadis itu memberitahu Chen Yinghu : "Hu Ge, aku merasa bahwa aku dan kau merupakan tipe orang yang sama, ya?"
"En."
Xiang Nuan bisa merasakan bahwa Chen Yinghu tidak suka bicara dengannya namun ia suka berbicara dengan Lin Chuyan. Kalau saja Chen Yinghu tidak punya pacar, ia pasti sudah mempertanyakan orientasi seksual Chen Yinghu.
Xiang Nuan tak sengaja melirik kartu pos Chen Yinghu, yang dialamatkan pada "Keke."
Setelah mereka keluar dari toko suvenir itu, gadis itu bertanya : "Hu Ge, apakah 'Keke' itu nama pacarmu?"
"En." Chen Yinghu mengangguk malu-malu.
Xiang Nuan merasa penasaran : "Lalu, bagaimana cara kalian berdua bertemu?"
"Kami saling mengenal satu sama lain dari bermain game."
Xiang Nuan merasa meskipun bertemu seseorang lewat game bukanlah sebuah cara mainstream tradisional untuk bertemu seorang gadis, namun bagi Hu Ge sepertinya adalah satu-satunya cara yang layak baginya untuk jatuh cinta. Pada dasarnya, Hu Ge terlalu pemalu di dunia nyata, sungguh sangat kontras dengan orang yang selalu bicara sampah sepanjang waktu secara online.
Sebenarnya, untuk beberapa saat ketika mereka masih berada di hotel, Xiang Nuan sempat mencurigai bahwa Hu Ge yang berada di hadapannya adalah seorang aktor yang dipekerjakan Shen Zemu untuk menyenangkan gadis itu.
Beruntungnya, gadis itu bisa mengenali suara Hu Ge.
Xiang Nuan bertanya : "Kalau begitu pacarmu pastilah sangat hebat dalam bermain game?"
Chen Yinghu : "Uhr." Ekspresinya menunjukkan bahwa ia merasa sulit untuk menjawab dengan jawaban yang tepat.
Pemuda itu tidak ingin mengatakan sesuatu yang buruk mengenai pacarnya, namun hati nuraninya menolak untuk mengatakan bahwa pacarnya adalah seorang pemain yang hebat.
Shen Zemu pernah bermain bersama Keke sekali, tentu saja bersama Chen Yinghu. Seluruh tim mereka, kecuali Chen Yinghu, sepakat dalam sebuah kesimpulan yang sama mengenai kemampuan gadis itu : Mereka semua berharap bahwa jika mereka bermain bersama gadis itu lagi lain kali, gadis itu akan berada di tim lawan.
Lin Chuyan bisa membaca pikiran Chen Yinghu dan membantu dengan memujinya : "Hu Ge bisa memimpin sebuah tim sendirian, jadi tidak apa-apa jika pacarnya tidak memiliki kemampuan bermain yang baik."
Chen Yinghu tertawa : "Kau ini terlalu memujiku."
Xiang Nuan tidak tahan dengan sikap Lin Chuyan yang seperti itu. Tiba-tiba kemarahan membuncah di benaknya dan gadis itu menyambar pergelangan tangan pemuda itu : "Kau ikut aku sekarang."
"Untuk apa?"
"Ikut saja!"
To be continued
Bahasa Inggris diterjemahkan oleh Tim DHH di http://dhh-workshop.blogspot.com
Bahasa Indonesia diterjemahkan oleh Ryururiver
YOU ARE READING
Those Sweet Times by Jiu Xiao Qi [时光微微甜(Shi Guang Weiwei Tian)]
RomanceXiang Nuan mulai bermain suatu game karena seorang gamer terkenal. Namun setelahnya, gadis itu menemukan bahwa game itu jauh lebih menarik daripada lelaki itu.... Cerita ini saya terjemahkan dari link raw bahasa inggrisnya di http://dhh-workshop...