Those Sweet Times by Jiu Xiao Qi [时光微微甜(Shi Guang Weiwei Tian)]

Those Sweet Times Chapter 34 Part 3

Setelah mereka membentuk tim, Chen Yinghu bertanya pada Xiang Nuan : "Champion mana yang ingin kau mainkan?"

"Aku boleh memilih siapa pun?"

Ketika itu ada hubungannya dengan game kesukaannya, Chen Yinghu akan menjadi sangat percaya diri : "Siapa pun juga boleh. Aku akan membawamu bahkan jika championmu hanya tetap berdiri diam di sana."

Xiang Nuan merasa Hu Ge sangat bersinar saat itu.

Xiang Nuan memilih seorang support yang paling cantik------Da Qiao.

Da Qiao dan Xiao Qiao adalah kakak beradik. Xiao Qiao terkenal dengan kecerdasannya sementara Da Qiao memiliki wajah yang cantik dan sepasang kaki jenjang yang indah.

Xiang Nuan suka memainkan Da Qiao karena champion itu cantik, tapi gadis itu tidak tahu bagaimana cara untuk memainkannya dengan baik. Gadis itu pernah memainkan Da Qiao sekali sebelum ini, ketika ia sedang memainkan game ranked bersama Lin Chuyan, Zheng Dongkai dan yang lainnya. Semua rekan setimnya memohon agar ia tidak menggunakan champion ini untuk yang kedua kalinya.

Chen Yinghu biasanya bermain solo. Pemuda itu membiarkan sistem game yang memasangkan rekan lainnya dengannya dan selalu saja menjadi sebuah masalah keberuntungan untuk mendapatkan rekan satu tim yang sesuai.

Dirumorkan bahwa sistem server akan mengkalkulasi tingkat kemenangan setiap pemain dan membuat sebuah tim yang seimbang. Jika salah satu dari para pemain tersebut selalu menang, maka pemain tersebut dengan mudah akan dipasangkan dengan pemain yang tak punya kemampuan bermain untuk menyeimbangkannya.

Beberapa orang bahkan akan dengan sengaja kalah di pertandingan biasa dalam rangka mendapatkan kemungkinan menang yang lebih besar di game ranked. Jika seseorang sering kalah dalam game mereka yang bukan game ranked, maka peringkat mereka akan turun dan akan lebih mudah bagi mereka untuk menemukan tim yang beranggotakan pemain yang memiliki kemampuan tinggi.

Chen Yinghu telah bertemu banyak pemain buruk di daftar solonya. Pemuda itu juga sudah mengembangkan cara yang sangat hebat untuk mengatasi semua itu.

Dan cara itu adalah-----mengabaikan mereka semua.

Ia takkan bertaruh pada para rekan setimnya tersebut atau meminta mereka untuk melakukan sesuatu. Ia juga akan menghindari terjebak dalam pertandingan saling teriak dengan para pemain ini. Jika dibandingkan dengan kemampuan mereka yang lemah, para pemain ini bahkan memiliki hati yang lebih rapuh lagi.