Psycology Might

Psycology Might 1

          Sebuah mobil truk melaju cepat hendak menabrak seekor anjing yang terluka di jalan raya. Seorang remaja yang melihatnya melesat cepat ke arah anjing tersebut untuk menyelamatkannya, remaja itu berhasil menyelamatkannya tetapi dia harus mendapat hantaman kuat dari besi truk yang keras dan harus merasakan panas dan kasarnya aspal.

Jalanan kemudian dipenuhi oleh darah remaja tersebut dan dalam pelukannya, anjing tersebut menjilati sang remaja yang sekarat, sejenak remaja itu berpikir apakah dia akan segera menemui ajalnya ? Masuk surga kah ? Atau Sebaliknya.

Mobil ambulance pun datang setelah seseorang mengabarkan kecelakaan tersebut, sang remaja kemudian dibawa pergi.

Seminggu kemudian...
Sireo pov
Ahhh membosankan. Membosankan. Padahal baru saja sembuh tetapi harus mengerjakan tugas rumah yang bejibun banyaknya. Bisa gila kalau lama-lama punya tugas rumah sebanyak itu.
Ahhh cukup sudah penderitaanku!

"Sireo !"
Teriak seseorang membuatku terhenti dan berbalik melihatnya. Dia berlari ke arahku dengan senyum bodohnya.

"Ada apa ?"
Tanyaku.
"Apa keadaanmu baik-baik saja ? kau tidak gegar otak kan ?"
Tanyanya khawatir.

"Aku baik-baik saja. Tidak ada luka dalam seperti itu. Aku sangat baik."
Balasku. Dia tertawa dengan jawabanku.

Kemudian aku berpamit pergi. Sejak saat itu aku merasa tubuhku berbeda dari biasanya. Aku merasa ada sesuatu dalam tubuhku, seperti ada aliran listrik yang sewaktu-waktu akan menyembur keluar seperti Sasuke dalam karakter Naruto. Itu hebat sekali! Apa hanya perasaanku saja ?! Aku terlalu mengada-ngada.

Itu bukan hanya perasaanmu saja, bodoh.

"Siapa itu ?!"
Teriakku tiba-tiba saat mendengar suara tersebut.

Kekuatanmu telah bangkit karena kecelakaan tersebut.

"Siapa kau ?! Tunjukkan dirimu !!"
Teriakku lagi melihat sekelilingku dan tidak ada satu pun orang yang sedang berbicara padaku. Lalu suara siapa itu ? Apa ini efek kecelakaan tersebut ? Apa aku gegar otak ? Tidak mungkin. Aku merasa baik kok.

Dasar bodoh.

"Apa ?!! Siapa kau ! Cepat keluar !!! Ku hajar kau !!"
Kesalku. Aku benar-benar emosi saat itu, apalagi dengan tugas rumah yang masih menumpuk dan sekarang dipermainkan orang.

Datanglah ke bank yang ada di depanmu.

Aku tidak punya banyak waktu, telepati Mao tidak akan bekerja lama! Segeralah datang!

"Kenapa kau memerintahku ?! Kau siapa ?!!"
Tanyaku dan suara itu telah menghilang.

Kalau aku menemukan orang itu, akan kuhajar dia. Senangnya mempermainkan orang. Aku terus berjalan tanpa mempedulikan omongannya barusan.
Dia pasti orang iseng.

Pov End

Sireo pun berjalan melewati bank di depannya sebelumnya dia berhenti sejenak tapi kemudian berjalan kembali. Lalu tiba-tiba terdengar suara dalam bank tersebut.

Doorr

Sireo pun langsung berbalik dan melihat pecahan kaca yang berjatuhan dari lantai 2, dia tampak kaget melihat seseorang berdiri di lantai 2, Sireo dan orang itu bertatapan sejenak dan Sireo langsung berlari ke dalam bank. Dia berlari menelusuri anak tangga yang mengarah ke lantai 2. Sireo terdiam setelah melihat tempat itu yang berantakan, seseorang berdiri di atas meja teller dan seseorang yang memakai topeng mengarahkan pistol padanya.

"Apa-apaan ini ??"
Gumamnya kaget.

Door Door Door

Si topeng terus menerus menembaki orang itu, tetapi dia selalu bisa melesatkan peluru tersebut. Si topeng menjadi kesal, dia pun menarik seorang teller dan mengarahkan pistolnya tepat di kepala sang teller.

"Kyaaa... To..tolong.."
Jeritnya ketakutan.

"Diam !"
Balas si topeng membuatnya semakin takut, wanita itu pun diam.

"Kalau kau tidak ingin dia mati, berlututlah di depanku. Serta memohon ampun padaku. Maka aku akan melepaskan sandra, bishounen. Atau kau boleh mencium sepatuku. Hahahaha..."
Tawanya senang. dia pun turun dari meja, rambut panjangnya terurai dengan teratur.

"Bukan urusanku. Tembak saja."
Balasnya dengan wajah datarnya.

"Hey ! Apa kau gila ? Cewek itu akan mati !"
Teriak Sireo. Cowok itu berbalik dan melihat Sireo.

"Apa maumu ? kenapa tidak kau yang menolongnya ?"
Balasnya. Sireo terdiam.

"A-Aku.."
Sireo tidak bisa menjawabnya.

"Diam dan lihat saja, dasar bodoh."
"Sial.."
Gumam sireo. Cowok itu menghampiri si topeng.

"Jangan mendekat ! Atau ku tembak !!"
Ancamnya. Tapi dia tidak peduli, dia terus berjalan tanpa ragu.
"Akan kutembak !!!!"
Teriaknya.

Door

Semua orang terdiam dan sangat kaget.

Tess.. Tess.. Tess..

Cowok itu menatap lengannya yang berdarah. Dia berhasil menyelamatkan sandera tetapi dia harus kehilangan satu lengannya, pistol tersebut menembus lengannya. Si topeng hendak menembak lagi tapi berhasil di tahan si cowok dengan tendangan kakinya yang cepat, si topeng terlempar keluar dari lantai 2. Semua orang masih diam termasuk sandera itu yang berada di tangan si cowok.

Si cowok melepaskan pegangannya pada si telller dan berjalan pergi tanpa kata-kata. Semua masih terdiam dengan kejadian yang begitu cepat itu kecuali Sireo yang tersadar dan berlari mengejar si cowok itu.

"He-Hey. Tunggu.."
Sireo menyamai langkah cowok tersebut dan menariknya hingga terhenti.

"Aku bilang tunggu. Kau tidak lihat tanganmu berdarah. Ayo kerumah sakit sebelum lukanya parah."
ucapnya. Si cowok hanya melihat tangannya.

"Ayoo.."
Tarik Sireo.

Tetapi si cowok menepis tangan sireo. Sireo merasa kesal. Kemudian si cowok memegangi tangannya yang terluka dengan tangan bebasnya.

"Heal."
Ucapnya kemudian muncul berkas cahaya lalu menghilang. Luka si cowok pun sembuh tanpa berbekas. Sireo tercengang melihat peristiwa di depannya.

"Su-supranatural !"
Pekiknya kaget dan kagum. Si cowok hanya menatapnya lalu berbalik dan mengatakan "Dasar bodoh "

Dia pun meninggalkan Sireo yang terkagum-kagum. Saat menyadari si cowok pergi Sireo pun mengikutinya. Dia berjalan agak jauh dari si cowok dan matanya selalu tertuju padanya. Sireo terus mengikutinya hingga dia berhenti di sebuah gedung besar. Di sana ada seorang pria yang menyambut kedatangan si cowok dan Sireo.
"Sireo. Tidak perlu bersembunyi."
Ucapnya sambil tersenyum pada sireo yang bersembunyi dibalik tiang listrik.

"Kenapa paman tahu namaku ?"
Tanya sireo muncul dihadapan keduanya.
"Paman ? Aku tidak setua itu. Aku sudah menunggumu Sireo. Ayo kita bicara di dalam."
Jawabnya. Mereka bertiga pun masuk ke dalam gedung.
"Paman siapa ?"
"Aku Mao ketua dari organisasi supranatural yang menangani masalah yang tidak diketahui penyebabnya oleh polisi. Dan dia Ao yang akan jadi partnermu."
"Aku tidak butuh partner !"
Ucap Ao dingin dan berjalan pergi.

"Siapa juga yang mau jadi partnernya."
Gumam Sireo.

"Ao. Jangan terlalu dingin dengan Partnermu ! Ah.. Anak ini."
Ucap Mao tidak habis pikir dengan kelakuan Ao.
"Paman. Aku tidak terlalu mengerti. Bisa dijelaskan lebih detail ?"
Tanya Sireo masih bingung.
"Kau akan tahu nantinya."
Jawab Mao.