Psycology Might 17

1.2K 90 4
                                    



Sebulan setelahnya~


"Ketua, kami pulang."
Teriak Sireo berjalan masuk markas. Ao dengan diam mengekornya.
"Ao."
Panggil seseorang di belakang Ao, mendengar suara itu dia pun berbalik. Begitu juga Sireo dan Mao yang baru datang.
"Kawaru.."
Ucap Ao kaget dengan wajah datarnya.
"Lama tidak jumpa."
ucapnya sambil tersenyum. Kemudian mendekati Ao dan dalam sekali gerakan Ao sudah dalam dekapannya.
"Aku sudah dengar tentang Oichii, maaf baru bisa datang sekarang. Aku cukup sibuk dengan pekerjaanku. Aku menyesal mendengar tentang oichii."
Ucapnya lirih.
"Tidak perlu disesalkan."
Jawab Ao dalam dekapannya.


Sireo hanya diam melihat mereka. Tidak berkata apa-apa, mereka berdua terlihat sangat dekat. Sireo ingin bertanya tapi tidak berani. Kemudian keduanya pergi dengan mobil kawaru. Sireo tidak mencegah ataupun memanggil Ao dia membiarkan partnernya dibawa pergi oleh orang asing baginya.
"Dia kawaru seorang detektif. Mereka sudah berteman lama dengan Oichii."
ucap Mao seperti bisa membaca pikiran Sireo. Sireo hanya diam.

Kawaru membawa Ao ke sebuah cafe untuk membicarakan sesuatu.
Dalam perjalanan mereka hanya diam, biasa sih. Ao kan tidak banyak suara.


"Ao, bagaimana kabarmu ? Sudah berapa lama kita tidak bertemu ?"
Ucapnya sambil mengaduk kopi dan meneguknya habis setelah diberi es batu.
"Ah segarnya.."
"Kebiasaanmu tidak berubah. Kopi dingin."
"Haha.. Kau juga tidak berubah Ao."
"..."
"Tapi tunggu. Umm.."
Ucapnya melihat dengan serius ke arah Ao.
"Sepertinya kau sedikit berbeda."
"?"
"Tambah cantik. Hahahaha.."
sambungnya sambil tertawa lepas, semua pengunjung di sana melihat mereka dengan tatapan tanda tanya, sedangkan Ao dengan wajah datarnya.
"Aku suka wajah datarmu, Ao. Terlihat imut.."
Pujinya lagi membuat Ao berwajah merah.
"Aku tidak imut!"
"Haha.. hanya dengan begini wajah datarmu berubah. Aku suka Ao."
"..."
"Jangan melihatku seperti itu dong. Aku kan grogi diliatin cewek cantik."
Godanya lagi.
"Kupatahkan lehermu."
"wahh kejam. Aku Cuma bercanda. Tapi kalau soal suka Ao aku tidak bercanda. Aku benar-benar suka A..."


Buk

sebuah pukulan tepat mengenai wajah kawaru.
"Jangan mengucapkan kata yang memalukan."
perintahnya dengan wajah merah.
"Aw! Cukup sakit sayang."
"Sekali lagi kupatahkan batang hidungmu!"
Ancam Ao lagi yang membuat kawaru menutup hidungnya.
"Jangan patahkan hidungku. Aku Cuma bercanda, Ao.."
"...."
"Jadi gimana, Oichii tidak ditemukan ?"
Tanya kawaru mengubah arah pembicaraan.
"Tidak."
Wajah Ao berubah total. Terlihat sedih, sakit, dan menyesal.
"Dulu kita sering bersama memecahkan kasus yang tidak wajar, tapi setelah aku dipindahkan ke Amerika terjadi hal yang tidak terduga ya."
"Aku tidak bisa menghentikannya."
Ucap Ao.
"Kau sudah berusaha Ao. Jangan dipikirkan. Oh iya, itu partner barumu kah ?"
Tanya Kawaru yang sekilas melihat Sireo. Ao mengangguk.
"Dia mirip oichii."
gumamnya yang hanya ditanggapi diam oleh Ao.
"Lalu apa yang membuatmu kembali ke jepang setelah dipindahkan ke Amerika ?"
Tanya Ao.
"Ada kasus yang harus kutangani di sini. Kau tahu kan akhir-akhir ini terjadi kasus pembunuhan ?"
Tanya Kawaru, Ao hanya mengangguk tanda mengerti.


"kasus ini tidak wajar. Mereka mati karena kehabisan darah. Dan ditemukan ada bekas gigitan di leher mereka, darah mereka seperti terhisap habis. Dan hanya satu asumsiku, yaitu vampir."
Jelas Kawaru dengan serius.
"kami yang akan menangani kasus ini. Kau tidak perlu ikut campur."
Ucap Ao.
"Aku tidak bisa membiarkan ini terus terjadi. Aku harus segera menangkap pembunuhnya."
"Kenapa keras kepala sekali, ini kasus yang tidak bisa ditangani oleh polisi seperti dirimu. Ini sangat berbahaya."
"Aku tahu kau khawatir, Ao. Tapi aku harus tetap memecahkan kasus ini. Kau tahu posisiku kan ? Aku seorang polisi. Tugasku menangkap panjahat yang meresahkan masyarakat. Dan aku kesini ini untuk meminta bantuanmu, kita bisa bekerja sama lagi seperti dulu. Gimana ?"

Psycology MightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang