Psycology Might

Psycology Might 13

Sejak hari itu Sireo lebih giat berlatih, dia mulai bermeditasi dengan Ao yang sudah sembuh total.
sebelumnya dia pernah mengerjai Ao dengan meditasi ini yang menyirami Ao dengan air dingin di kolam. Dan Ao tidak bergeming. Mao menyuruh Sireo untuk tidak mengganggu Ao kalau tidak mau dapat balasan Ao. Tapi tetap saja dia tidak mendengarkan Mao hingga entah apa yang dipikirkan Sireo dan langsung memanggil nama Oichii dalam hitungan detik mata Ao terbuka. Sireo tertawa terbahak-bahak sambil mengatakan

" Tertipu kau "

tawanya senang, Mao hanya menggeleng-geleng dan berpikir konsentrasi anak kesayangan hilang karena satu nama. Sebuah pukulan mendarat tepat diwajah Sireo dan membuatnya hilang keseimbangan dan akhirnya terjatuh ke kolam yang berisi air dingin. Mao tertawa terbahak-bahak melihatnya dan mengatakan.

" Sudah kubilang jangan mengganggu Ao.. hahaha"

Ao pun berjalan pergi dalam keadaan basah kuyup karena disirami air dingin oleh Sireo. Sejak saat itu dia tidak berani mengganggu Ao bermeditasi lagi. Dan sekarang dia bermeditasi bersama Ao.
Mao merasa bingung dengan perubahan Sireo tapi juga merasa senang melihatnya punya motivasi untuk menjadi lebih kuat.

Kembali mereka berdua dipanggil Mao setelah beberapa lama beristirahat.
Sireo merenggangkan ototnya yang sudah mulai mengeras karena istirahat.
Ao seperti biasa tanpa ekspresi menghadap ketuanya. Mao menatap Ao. Dan memeluknya tiba-tiba.

"Senyum Ao. Sekali saja.."
Mohon Mao pada Ao yang tidak dipedulikan Ao. Sireo hanya menggeleng kepala dengan sikap ketuanya yang kekanakan jika menyangkut Ao. Disisi lain Ryu dan Kas bersiap-siap pergi dari ruangan tersebut. Sebelum pergi Kas memeluk Ao dengan manja.

"Ao.."
Panggilnya sambil memeluk Ao. Yang ditanggapi hanya dengan tatapan tanpa ekspresinya.
"Lama tidak jumpa, Ao.."
sambung Ryu di belakang Kas. Ekspresi yang sama juga ditunjukkan pada Ryu.

"Hahahahahaha... lucu! Ao jangan hanya mengacuhkan mereka.. hahaha"
Tawa Sireo di samping Ao yang melihat adegan di depannya tanpa suara.

"Sambutlah mereka Ao. Setidaknya tanyakan apa kabar pada mereka, mereka sangat khawatir padamu saat aku membawamu pulang dalam keadaan terluka. Aku dihajar habis-habisan oleh mereka terutama oleh ketua.."
jelasnya sambil membayangkan hal yang terjadi pada kepulangannya sebelumnya.

Dia diomelin Mao dan mendapat tatapan tidak dapat dipercaya oleh Ryu dan Kas. Mereka bertiga hanya diam saja saat ini.
Sireo terus bercerita tentang perlakuan mereka padanya dengan wajah sedih dan memprihatinkan yang membuat seseorang tertawa.

"Pffh.. hahahaha.."
Tawa Ao pecah yang membuat sireo berhenti berbicara dan memandang ke arah Ao dan ketiganya juga memandang tidak percaya, Ao tertawa lepas ??

"Hahaha.. Maaf membuatmu menderita Sireo.."
ucapnya dengan tatapan lembut dan senyuman indah.

Membuat mereka luluh terutama Mao yang sudah menantikan saat-saat ini. Ketiganya memandang Sireo dan memberikan jempol "Nice Job, Sireo!" seperti itulah.

Setelah itu kas dan Ryu pergi memenuhi tugasnya. Dengan perasaan bahagia tentunya setelah melihat senyuman indah Ao yang tidak pernah dia tunjukkan. Mao memeluk erat Ao sambil menjelaskan misi mereka. Saat selesai pun tidak mau melepaskan Ao.

"Ao jangan pergi saja ya. Temani ketua di sini."
Ucapnya manja pada Ao. Karena kesal Sireo memukul Mao tepat di kepalanya dan membawa Ao pergi.
"Kalau tidak ada Ao, aku tidak mau melakukan tugas ini!"
Teriak sireo dari kejauhan, Mao hanya merintih kesakitan kemudian tersenyum.