Psycology Might 41

749 59 2
                                    


"Ao biar ku gosok punggungmu."

Ucap Kas menghampiri Ao yang sedang membasahi tubuh dengan air dingin. Ao menatapnya sejenak tanpa persetujuan Ao, Kas sudah mengosok punggung Ao.

"Ao!"

Panggil Sireo yang sudah berendam dalam air panas. Ao pun bangkit dan menghampirinya.

"Kenapa lama sekali. Ayo berendam. Kata Aki bagus untuk tubuhmu."

Ucapnya menarik Ao dalam kolam air panas. Ao tidak melepas kain yang terbelit dipinggangnya dan berendam.

"Ahh... onsen pribadi memang yang paling menyenangkan."

Gumam Sireo merasa nyaman di dalam kolam air panas. Ryu hanya diam menatap Ao. Ao begitu diam seperti biasanya.

"Hey! Mari minum!"

Ucap Mao yang sudah menyiapkan sake. Semuanya mengambil cawan sakenya kecuali Sireo.

"Oh sireo dibawah umur."

"Ao dan Kas juga! Kenapa mereka boleh minum?"

"Siapa yang bilang mereka dibawah umur?"

"Kas yang bilang lebih muda dariku!"

"Kas hanya menipumu."

Kas hanya tertawa senang. Sireo menatapnya tajam.

"Memangnya umur Kas dan Ao berapa?"

Semuanya saling menatap dan mengangkat pundak. "Siapa yang tahu?"

Sireo begitu kesal karena mereka kerjai. Ao hendak meminumnya tapi dihentikan Mao.

"Tunggu! Ao pengecualian. Jangan minum!"

Ucap Mao menahan tangan Ao. Ao hanya menatapnya bingung. Mao memberi intruksi pada Kas untuk menghentikannya juga.

"Itu benar Ao, jangan minum."

"Kenapa?"

"Kau tidak tahu Ryu! Ao bisa jadi ganas kalau sedang mabuk."

Bisik Kas. Ryu hanya menggumam "Oh.."

"Ao, jangan minum."

Ucap Sireo. Ao pun meletakkan cawannya kembali. Mao dan Kas merasa lega. Mereka bertiga berpesta tanpa Ao dan Sireo.

"Tidak adil sekali,"

Gumam Sireo.

"Ao, bagaimana tubuhmu? Apa masih sakit?"

Tanya Sireo menatapnya. Ao menggeleng tanda tidak. Tidak lama berendam mereka pun segera keluar sebelum Aki mengamuk menunggu terlalu lama.

Tiba-tiba muncul seseorang yang langsung memeluk Ao saat dia mengikat sabuk yukatanya.


"Honey!"

Panggilnya senang. Semua terdiam termasuk Ao sendiri. Dia membantu Ao mengikatkan sabuk tersebut. Semua tampak kesal dan menjerit

"Menjauh dari Ao orang asing sialan!"

Ucap mereka kompak. Dia hanya tertawa melihat reaksi mereka.

"Satsuki! Lepaskan Ao!"

Pekik Sireo marah.

"Oh Sireo! Lama tidak bertemu."

"Lama tidak bertemu ndasmu! Menjauh dari Ao!"

"Ao saja tidak marah, kenapa kalian yang marah?"

Ucapnya. Ao hanya diam menatap mereka tanpa ekspresi.

Psycology MightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang