Psycology Might 27

847 78 0
                                    


Mao dan yang lainnya berbaring di futon sambil memegangi tangan. Mao, sireo, Ao, Kas, dan Ryu.
"Dengar baik-baik kalian semua, setelah masuk ke alam sadar Ao, kita harus segera menemukan spirit Ao dan jangan sampai terpisah. Aki, jika terjadi guncangan pada tubuh kami tolong tetap awasi Ao, jangan sampai kami melepaskan tangannya. Mengerti ?"
Ucap Mao. Semua mengangguk mengerti, Mao kemudian memejamkan matanya begitu juga yang lain.

Sakit~


Gelap~


Seseorang tolong keluarkan aku dari sini~


Tolong
~

Mao dan lain mendengar jelas suara itu,
"Ao! Ketua! Itu suara Ao."
Teriak Sireo.
"Aku mendengarnya. Tetap bersama, jangan sampai terpisah."
Ucap Mao menerangi jalan yang gelap dengan cahaya yang dia keluarkan dari tangannya.

Mereka pertama kalinya melihat kekuatan sang ketua, tapi tidak ada waktu untuk mengaguminya.
Sebuah pintu raksasa menghalangi jalan mereka.
"Ryu, hancurkan pintu itu."
perintah Mao.

Dan Ryu menghancurkannya dengan sekali serangan.
Pintu hancur berkeping-keping. Mereka berjalan masuk, di sana mereka melihat seseorang yang dirantai, berpakaian putih tapi sudah kumuh dan bernoda darah dan terkurung dalam penjara besi

"Ao!"
Teriak sireo menghampirinya.
"Jangan mendekat!"
Balas Ao membuat Sireo terhenti.
"Pergi! Pergi! Pergi! Pergi dari sini!"
Teriak Ao mengusir mereka pergi. Kas dan Ryu terdiam mendengar Ao mengusirnya.


"Kenapa Ao ?"
Tanya sireo berjalan mendekat.
"Jangan mendekat! Kumohon! Pergilah! Dia akan datang! Pergi dari sini!!"
Jawab Ao ketakutan, dia menarik-narik rantai yang mengikatnya.
"Siapa ?!"
Tanya Sireo bingung.
Disaat itu juga,muncul bayangan hitam di belakang Ao. Dia memeluk Ao dari belakang.


"Kenapa kau kasar sekali dengan tamu ku, Ao ?"
Bisiknya di telinga Ao, dia menyentuh pipi Ao dengan kukunya yang hitam dan panjang.
"Rath!"
ucap Ao kaget, dia menatap Sireo memohon padanya untuk pergi.


"Sireo pergi! Pergi kataku!"
"Tidak akan! Siapa pria berjubah itu ? Tunjukkan dirimu, sialan!"
Tantang Sireo.
"Rath, sang penguasa kegelapan."
Jawab Mao di belakang Sireo.
"Jadi dia yang ditakutkan Ao ? Kau takut pada orang seperti itu, Ao ?"
Tanya Sireo melihat ke arah Ao. Ao tidak menjawabnya.


"Ao, berikan tubuhmu padaku. Maka aku akan membiarkan mereka pulang dengan selamat."
Ucap Rath sambil tersenyum. Ao terdiam, dia menatap mereka yang datang menolongnya.
"Kau tidak mau pulang kan ? Kenyataan kau seorang anak tabung menyakitkan bukan ? Hanya bahan eksperimen yang tidak berguna dan akan dibuang jika sudah tidak bermanfaat. Tidak ada yang akan peduli jika kau mati. Jadi tinggallah di sini. Aku akan membuatmu melupakan masalah itu.."
sambung Rath. Ao terdiam dan mulai terpengaruh.


"Jangan dengarkan omong kosongnya. Apa salahnya seorang bayi tabung ? Itu adalah masa lalu, Ao. Dan sekarang kau hidup dan bisa bersama kami. Itu lah yang harus kau pikirkan. Tetaplah jadi Ao yang biasanya dan berada di samping kami. Kita menerima takdir yang sama, memiliki kekuatan yang tidak dimiliki orang lain dan menolong sesama yang membutuhkan kita. Itukan yang selalu kita lakukan ? Masalah bayi tabung atau tidak kami tidak peduli. Karena Ao sudah menjadi bagian dari kami. Teman kami, bukan melainkan keluarga kami."
Ucap sireo pada Ao, Ao terdiam dia menatap Sireo dengan mata berkaca-kaca.


"Dasar manusia! Jangan mengganggu ritualku!"
Marah Rath yang kemudian menghilang dan muncul di belakang sireo.
"Sireo awas!"
Teriak Kas membuat sireo bergerak dan berhasil menghindari serangan Rath.


"Ao! Lihat baik-baik kematian temanmu! Ini karena keegoisanmu! Mereka akan mati di sini, kau akan kehilangan segalanya! Segalanya di dunia ini!"
Ucap Rath pada Ao. Ao tidak tahu harus melakukan apa. Dia tidak mau kehilangan teman-temannya.

"A..Aku..."
"Jangan dengarkan dia! Hanya duduk dan tunggu. Akan segera kubebaskan, Ao."
Ucap sireo tersenyum pada Ao. Kemudian tumbuh rasa bahagia pada Ao dan dia percaya pada sireo akan menyelamatkannya.


"Ketua!"
Teriak Kas tiba-tiba membuat sireo dan Ao memandang ke arahnya.
"Haaa.. Haa.. kekuatanku sudah mencapai batasnya. Kita harus segera keluar atau tidak akan bisa kembali lagi."
Jelas Mao, kas menopang tubuh ketuanya.
"Sireo! Kita harus segera pergi dari sini. Lupakan penguasa kegelapan. Bawa Ao segera!"
Teriak Ryu pada sireo.
"Baik!"
"Tidak akan kubiarkan!"
Ucap Rath menyerang Sireo, sireo terpental terkena serangan Rath. Ryu dan kas pergi membantu sireo, mereka juga terluka parah setelah bertarung beberapa menit. Spirit mereka perlahan melemah. Ruangan gelap ini menguras spirit setiap orang yang datang, sehingga mereka akan mati dengan sendirinya karena spiritnya yang habis terhisap.

"Hentikan, Rath! Jangan sakiti mereka!"
Mohon Ao.
keempatnya terkapar di lantai dingin. Rath mengangkat sireo ke atas, dia memperkuat pegangannya pada leher Sireo dan mencekiknya kuat dengan kuku panjangnya yang mulai menusuk lehernya.


"Kau lihat! Dia akan ku habisi terlebih dahulu!"

Psycology MightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang