Psycology Might 94

196 26 5
                                    



Walau jiwa Ao sudah kembali pada tubuhnya tapi gadis kecil itu selalu datang mengganggu Ao, mimpi buruk selalu dia munculkan setiap kali Ao tidur.

"Aahh!!"

Jeritnya terbangun dan Sireo ikut terbangun juga,

"Mimpi buruk lagi?"

"Sireo..Haa..Haa.."

"Tidak apa-apa, aku di sini."

Ucapnya menenangkan Ao, dia memang sengaja tidur di sini buat temanin Ao.

Tapi tidak bisa tidur nyenyak karena Ao sering menjerit dalam tidurnya.

Sireo menggaruk kepalanya yang tidak gatal,

"Hantu sialan itu selalu saja,"

"Siapa yang hantu sialan!"

Ucap gadis itu muncul membuat Sireo menjerit.

"Gyaaa!!!! Setan!!!"

Gadis kecil ini melempar Teddy Bear ke wajah Sireo.

"Aku bukan setan!"

"Kalau bukan setan apa?! Datang tak diundang! Pulang pun tak diantar! Apa itu yang bukan setan!"

Marahnya. Gadis kecil itu menopang dagu di atas udara dalam keadaan duduk dengan kursi terbangnya tentunya.

"Kau sedang apa di sini?!"

"Sudah kubilang aku mau kakak itu!"

Marahnya menunjuk Ao yang menatapnya.

"Dia milikku! Cari saja yang lain!!"

Marah Sireo menantangnya.

"Aku maunya dia! Dia sangat cocok denganku!"

"Siapa yang peduli! Dia yang paling cocok denganku! Tidak ada yang cocok dengannya!"

Keduanya berdebat seperti anak kecil.

"Kau!!"

Marah gadis kecil ini melempar Sireo ke dinding.

"Sireo!"

Panggil Ao kaget,

"Aku tidak apa-apa."

Jawab Sireo menghilang dan memukul jatuh gadis kecil itu.

"Kau pikir aku akan mengalah untuk setan kecil sepertimu!? Akan ku bunuh kau sekarang juga!"

"Aku memang sudah dibunuh!"

Ejeknya pada Sireo dan kembali terbang ke arah Ao.

Dia memeluk Ao.

"Apa yang kau lakukan?!"

"Aku menyukai kakak ini!"

"Menyingkir!"

Marah Sireo menariknya pergi, tapi tangannya di tahan buttler yang muncul tiba-tiba.

Dia menarik Sireo dan melemparkannya lagi.

"Sialan!"

Ao tidak bisa bergerak dalam pelukan gadis kecil ini.

Dia mengusap wajah Ao,

"Kenapa kakak lebih memilih dia daripada aku?"

".............................."

Ao masih diam dengan pertanyaannya.

"Jawab kak!"

"Karena dia orang penting dalam hidupku."

"Bagaimana kalau orang pentingmu ini kuambil jiwanya, maka kau akan merasa putus asa dan kemudian bunuh diri!"

"Ao tidak mungkin melakukan itu!"

"Diam!"

"......................."

"Sekarang kau pilih, Nyawanya atau Nyawamu?"

Tanyanya pada Ao, Sireo menatap Ao begitu juga sebaliknya.

"Ambil saja nyawaku jika kau mau! Tapi langkahi dulu mayatku!"

Balas Sireo memukul balik buttlernya hingga menghilang, kekuatan gila kembali Sireo keluarkan. Auranya sangat berbeda sekarang, dia menatap tajam gadis kecil itu.

"A-auranya berubah! Ada apa dengan pria itu?!"

Takutnya menjauh segera. Ao juga baru pertama kali melihatnya sangat kesal seperti itu.

"Jangan sekali-sekalinya muncul dihadapanku! Atau aku benar-benar tidak akan mengampunimu! Kembali saja ke alammu! Dunia ini bukan tempatmu berada!"

Marahnya dan menghancurkan kursi yang gadis itu duduki. Gadis kecil itu mulai ketakutan, Sireo lebih menyeramkan dari setan.

"Sireo! Hentikan!"

Pekik Ao membuatnya terhenti.

"Berhenti sekarang juga! Dan kembali ke sini!"

Perintahnya dan segera dituruti Sireo seperti seekor anjing yang patuh pada tuannya. Dia berbaring di pangkuan Ao dan terlelap.

Gadis kecil itu masih terdiam,

"Apa dia anjingmu kak?"

Tanyanya dan Ao tertawa kecil.

"Aku tidak akan menyerah! Aku akan datang lagi!"

Marahnya dan pergi. Ao mengusap kepala Sireo yang terlelap. Dia hanya mengantuk saja, alam bawah sadarnya menguasainya.

Psycology MightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang