Psycology Might 78

504 48 0
                                    


"Brengsek! Kau bawa Ao kemana?!"

Marah Sireo setelah keduanya pulang. Dia mencari Ao kemana-mana tapi tidak dia temukan, lalu Mao mengatakan Haku mengajaknya keluar.

"Hanya makan siang bersama, ada apa?"

"Apa benar begitu? Kenapa kau hanya pergi dengan Ao?!"

"Karena kau menolakku, dan Ao menerima tawaranku. Kenapa kau marah? Kau sendiri yang menolakku bukan?"

"Itu memang benar! Tapi tidak pernah kupikir Ao akan pergi bersamamu!"

Marahnya lalu menatap Ao. Ao mengalihkan pandangannya.

"Karena aku bosan, jadi kuterima tawaran Haku."

Jawabnya untuk menyelesaikan masalah ini.

Jadi hanya karena bosan?

Tanya hati Haku.

Sireo menatap Haku sejenak sebelum membebaskan kerah bajunya yang sedari tadi dia genggam.

Ao pun berjalan pergi, sireo mengejarnya.

"Ao, aku akan sibuk di sekolah sementara ini."

"Kenapa?"

"Aku terlalu lama izin. Aku harus segera mengejar ketinggalan."

"Aku mengerti, memang tugas seorang pelajar yah belajar. Semoga berhasil."

Semangatnya pada Sireo. Ao pun berjalan masuk kamarnya dan menutupnya rapat.

Sireo hanya diam, dia harus segera menyelesaikan ketinggalannya. Dia akan benar-benar sibuk kalau mau naik kelas.

Sireo pun kembali ke ruangannya dan menyelesaikan semua pr nya tanpa beristirahat.

Selama itu dia tidak pernah lagi bertemu dengan Ao atau pun bersama dengan Ao untuk menyelesaikan misi. Mao memerintahkannya untuk fokus belajar sampai ujian selesai.

Ao yang selesai menyelesaikan misinya pun segera kembali ke ruangannya. Alangkah terkejutnya dia melihat Sireo yang terlelap di meja kerjanya dengan buku yang menumpuk.

Dia melihat catatan buku Sireo dan kemudian memperbaiki rumus Sireo yang salah. Dia sendiri bukannya tidur dan justru membenarkan jawaban Sireo sepanjang malam. Dia tidak tidur sama sekali.

Saat Sireo terbangun, dia melihat Ao yang masih fokus membenarkan jawabannya.

"Ao? kau sudah pulang?"

"Hm.. selamat pagi, apa tidurmu nyenyak?"

"Pagi?! Sekarang jam berapa?!"

Pekiknya kaget melihat jam. Saat melihat jam menunjukkan pukul 5 dia merasa lega.

"Kupikir sudah siang,"

Ucapnya lega dan kembali duduk. Dia melihat ke atas meja yang sudah rapi dengan jawaban singkat Ao tapi jelas.

"Ao? kau melakukan semua ini?"

"Hm.. aku hanya bosan."

Jawabnya tidak berpaling dari buku Sireo.

"Ao? Apa kau lembur melakukan hal ini?!"

Pekik Sireo menarik semua bukunya dari Ao. Ao menatapnya.

"Biar kubantu. Banyak yang salah dari coretanmu,"

Ucapnya pada Sireo.

Aku tahu kau jenius! Maaf saja aku ini Cuma segitu!

Jerit hati Sireo.

Psycology MightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang