Mao yang baru saja pulang dari markas segera ke kamar Ao untuk melihat keadaan anggota-anggotanya dalam membantu Ao. Dia pergi selama 3 hari ke markas pusat untuk memberikan laporan secara langsung pada atasannya, jadi dia meninggalkan semua anggotanya untuk melindungi Ao. Dia protekif sekali pada Ao kesayangannya.
Saat pintu terbuka hanya terlihat Sireo yang duduk termenung di lantai.
"Sireo? Kenapa kau di sana? Dimana yang lain?"
Tanya Mao bingung melihat sikap Sireo yang diam.
"Maaf ketua, kami gagal."
Ucapnya seperti kehilangan setengah nyawanya.
"Apa maksudmu Sireo? Gagal apa?"
Tanya Mao semakin bingung. Sireo tidak menjawabnya. Dia hanya diam. Mao pun sendiri berpikir dan melihat bangku kosong Ao. matanya langsung melebar.
"Jangan bilang kalian.."
Ucapnya terpotong karena dia sudah berlari pergi saat melihat wajah sedih Sireo yang menatapnya nanar dan penuh penyesalan.
"Maafkanku.."
Gumamnya sedih dan menyesal.
Mao yang tidak sabaran pun langsung melakukan teleportasi tingkat atas yang langsung sampai tujuan. Dia menatap Ao yang masih belum sadar.
Ryu dan Haru terkejut melihat kedatangan ketua mereka yang seperti setan ini.
"Apa yang terjadi di sini?!"
Tanyanya meminta penjelasan. Matanya menatap keduanya seperti akan menembakkan laser mematikan.
"Maaf ketua, kami gagal melindunginya."
Ucap Ryu sedih.
"Apa kerja kalian?! Aku sudah meminta kalian menjaganya 24 jam selama aku pergi!"
"Maaf ketua. Maafkan kami.."
Sambung Ryu benar-benar menyesal. Haru hanya terdiam dan tidak pernah menyangka ketuanya akan semarah itu pada mereka.
Ao kemudian terbangun dan menatap mereka yang terlihat frustasi.
"Ao? bagaimana keadaanmu?"
Tanya Mao langsung sambil mengusap wajah lelah Ao.
Ao menggeleng saja. kemudian dia melihat tangannya yang diperban dan sepertinya mati rasa. Dia menunjukkan tangannya dan menatap mereka seperti bertanya.
"Tanganmu sementara tidak bisa digunakan."
Jawab Ryu dan Ao mengangguk mengerti. Dia tidak terlihat frustasi sama sekali. Wajah datarnya tetap sama.
"Apa ada yang sakit?"
Tanya Mao, Ao hanya menggeleng tanda "Tidak"
"Tidak bisa bicara! Tidak bisa menulis! Apa yang bisa kau lakukan sekarang?!"
Tanya Mao melihat Ao dengan frustasi. Tapi Ao terlihat biasa saja. Dia sama sekali tidak terlihat frustasi.
Ao menatap mereka dan tersenyum supaya yang lainnya tidak mengkhawatirkannya. Tapi justru Ryu menangis..
"Maaf Ao! kami gagal melindungimu!"
Isaknya. Ao hanya tercengang, dia bukan tersenyum pada mereka karena menyalahkan mereka atas semua ini. Tapi untuk menunjukkan pada mereka bahwa dia baik-baik saja. Tapi Ryu salah pengertian dan menganggap senyuman Ao itu adalah tanda mengusirnya pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycology Might
FantasyDidunia ini pasti ada yang namanya kekuatan supranatural. Kita tidak tahu darimana datangnya kekuatan hebat tersebut. Ini adalah kisah fantasy beberapa pemuda yang memiliki kekuatan supranatural. Mereka di rekrut oleh seseorang dan membentuk sebua...