Psycology Might 57

600 54 8
                                    


"Semoga tidak ada apa-apa."

Gumamnya kemudian membukanya dalam sekali hentakan. Dan..

"AHHHHHH!!!!! SETAN!!"

Jeritnya terjatuh di lantai, dia menutup matanya dengan kuat dan tidak membukanya. Tapi karena penasaran dia pun membukanya dan masih terlihat gantungan itu di sana. Saat dia memicingkan matanya menatap kegelapan itu, Sireo terlihat kaget dan bungkam.

"A-Ao?"

Panggilnya melihat dengan seksama tubuh yang tergantung itu.

"Ao?!"

Panggilnya lagi segera bangkit dan memeluk kaki Ao agar dia tidak tergantung di sana.

"AO! AO! sadarlah AO!"

Paniknya menyadari tubuh yang tergantung itu Ao.

Dia mengeluarkan hpnya dan menelepon Ryu.

"RYU! Aku menemukan AO cepat bantu aku!!"

Pekiknya sebelum sempat Ryu bisa menjawab "Hallo"

Dia tetap memegangi Ao agar dia tidak terbebani dengan tangannya yang terikat di atas sana.

"SIAL! Kenapa? Siapa yang melakukan hal ini?! Aku akan membunuhmu! Aku akan membunuhmu!"

Sireo sangat marah dan kesal sekali melihat penderitaan Ao yang datang bertubi-tubi saat ini.

Ryu datang setelahnya dia terlihat kaget.

"A-Ao?!"

"Cepatlah Ryu! Jangan hanya melihatnya! potong talinya!"

Pekik Sireo membuyarkan kekagetan Ryu. Ryu ancang-ancang melompat dan memotong tali yang mengikat tangan Ao. sireo pun menangkap tubuhnya sebelum dia terjatuh. Dengan kekuatan teleportasinya dia menghilang dan muncul di ruang rawat Aki.

Sireo membaringkan Ao yang penuh dengan noda darah, terutama tangannya yang sudah membiru dan berdarah. Dia mengusap wajahnya sebelum kembali menghilang dan kembali lagi membawa Aki yang masih memakai piyama.

"Ao!"

Panik Aki melihatnya. Dengan cepat tangan dokternya memeriksa keadaan Ao. memasangkan alat-alat medisnya dengan terlatih dan cepat. Ryu dan Kas datang setelahnya.

"Apa yang terjadi?! Bagaimana keadaan Ao?!"

Tanya Kas yang melihat Sireo duduk termenung.

"Aki sedang merawatnya. Aku tidak tahu! Kenapa harus Ao?! kenapa?!"

Pekik Sireo frustasi.

"Sialan! Apa mau orang ini?! kenapa dia bisa menargetkan Ao?!"

Gumam Ryu meninju dindingnya lumayan keras hingga sedikit rusak.

Kas tidak bisa melakukan apa-apa melihat keduanya begitu frustasi. Mao belum mengetahui hal ini, jika dia tahu.. Maka dia akan murka.

Aki berjalan keluar dari ruang rawat Ao.

"Bagaimana keadaan Ao?!"

Tanya ketiganya kompak.

"Untung yang mendapat luka seperti ini adalah Ao. karena dia bisa menyembuhkan lukanya sendiri. tapi jika orang lain yang tidak memiliki tipe penyembuh, maka orang ini akan fatal dan nyawanya tidak akan bisa tertolong."

Aki menjelaskan kondisi Ao yang benar-benar sekarat jika dia hanya tipe petarung dan bukan penyembuh. Untung dia tipe penyembuh, sehingga luka-lukanya cepat sembuh.

"Tapi orang ini begitu kejam. Dia membuat Ao kehilangan suaranya dan sekarang tangannya. Tulang tangannya semuanya hancur."

Pekik Aki menangis membuat ketiganya benar-benar terjatuh lelah.

"Tidak mungkin..Bagaimana Ao menghadapi kenyataan ini?!"

"Apa yang bisa dia lakukan dengan jari yang rusak dan suara yang hilang?! Sebenarnya apa mau orang ini membuat Ao begitu menderita?! Apa maunya!!"

Pekik Sireo benar-benar murka. Dindingnya dia hancurkan dengan sekali pukul.

"Akan kubunuh! Akan kubunuh!"

Pekiknya berjalan pergi dengan langkah besar.

"Sireo mau kemana?!"

"Aku akan membunuhnya!"

"Ada apa?"

Tanya Haru yang tiba-tiba muncul.

"Haru?! Darimana saja kau?!"

"A-aku sedang ditoilet Sireo san. A-ada apa? Apa sesuatu terjadi?"

Tanyanya takut. Sireo pun pergi tanpa kata-kata.

"Ao diserang."

Jawab Kas.

"Bagaimana keadaannya? Dia baik-baik saja kan?"

"Dia baik-baik saja. Hanya saja tangannya sudah tidak dapat berfungsi untuk sementara."

Jawab Ryu yang terlihat frustasi. Aki masih menangis dan Kas mencoba menghiburnya dan membawanya pergi dari sana.

"Aku akan menjaga Ao. kalian istirahatlah."

Ucap Haru pada mereka.

"Aku yang akan menjaganya. Jika orang itu datang lagi. Aku akan menghancurkan tulang wajahnya!"

Ucap Ryu berjalan masuk ke dalam ruang Ao. Haru hanya diam, dia juga ikut masuk dan melihat Ao yang tertidur pulas.

Psycology MightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang