Psycology Might 2

3.8K 208 0
                                    

#Keesokan paginya

"Paman, apa aku harus berpartner dengannya ? Tidak ada orang lain kah selain dia ?"
Tanya Sireo sambil menunjuk Ao di sampingnya.
"Aku juga tidak ingin berpartner denganmu. Karena hanya dia seorang yang bisa jadi partnerku. Kau hanya akan menghalangiku. Aku tidak butuh partner baru."
Balas Ao dengan wajah datarnya.

"Siapa juga yang mau partner denganmu, cowok jadi-jadian. Lihat rambutmu yang diikat kayak cewek itu. Memalukan.."
Balas Sireo yang menghina rambut panjang Ao yang dikucir kuda. Rambut biru Ao memang panjang.
"Hentikan kalian berdua ! Aku memanggil kalian bukan untuk bertengkar di depanku !"
Kesal Mao menghentikan keduanya.

"Ao. Jangan keras kepala. Aku sudah menentukan yang terbaik untukmu jadi jangan banyak protes !"

"....."

"Dan Sireo. Kau adalah anggota baru. Ao dapat diandalkan bagi amatir sepertimu. Dan jangan pernah menghina rambut Ao !"

Karena aku yang menyuruh Ao untuk tidak memotong rambutnya!

"Tapi paman.."
"Tidak ada tapi-tapian. Rambut Ao adalah yang terbaik."

Ucapnya antusias menatap tajam Sireo.
"Baik."

Sireo pun mengangguk pasrah.
"Dan satu lagi. Jangan memanggilku paman !! Aku tidak setua yang terlihat !"
Rengeknya tidak terima dipanggil paman.

"......"
keduanya hanya diam.
"Oh iya paman."
"Jangan paman !"
"Iya ketua. Ada apa memanggil kami kesini ?"
"Aku punya misi untuk kalian berdua kerjakan."
"Misi ? Apa itu kejadian supranatural ?"
"Iya begitu. Apa kau mendengar berita akhir-akhir ini ?"
"Berita tentang kematian gadis-gadis ?"
"Iya. Apa kau melihat suatu kejanggalan pada mereka ?"
"Um tidak. Mereka bunuh diri."
Jawab Sireo asal.

"Itu bukan hanya bunuh diri belaka. Mereka dibunuh. Dan cara pembunuhan yang dilakukan ini harus kalian ungkapkan. Kalau tidak maka akan semakin banyak korban."
"Tapi harus bagaimana ?"
Tanya Sireo bingung.

"Ditubuh korban tidak ada luka atau bekas jari seseorang. Berarti pembunuh ini sudah sangat profesional. Tidak meninggalkan sedikitpun jejak. Atau pembunuh ini memiliki kekuatan yang sama dengan yang kami miliki."

"Tepat sekali Ao. Kau benar-benar kebanggaanku. Apa sekarang kau mengerti Sireo ?"
"Iya. Aku mengerti ketua."
"Dan Sireo, latihanmu semalam belum sempurna. Kekuatanmu belum sepenuhnya bangkit. Hati-hatilah."
"Baik ketua."

Jawab Sireo senang. Ao sudah berjalan pergi.
"Ketua, kami berangkat."
"Sireo, tolong jaga Ao untukku. Hati-hati dengan kekuatanmu."
"Baik boss !"
Balas Sireo berjalan pergi. Mao hanya tersenyum.
"Ao. Dia partner yang terbaik untukmu. Lupakan orang itu, dia tidak mungkin kembali lagi."
Ucap Mao memandang punggung Ao yang sudah menghilang dibalik pintu.

#Rumah peramal

"Kenapa kita kesini ? Kau mau diramal juga ? Atau karena wanita-wanita sebelumnya ?"
Tanya Sireo kesal mengingat hal yang terjadi sebelum datang ke sini.

Ketika keluar dari gedung Sireo dan Ao bertemu dengan segerombolan wanita cantik. Sireo yang terpesona pada wanita itu pun mencoba merayu mereka.
Tetapi mereka mengacuhkan Sireo,mereka tetap berbincang tentang gadis-gadis yang mati karena bunuh diri, salah satunya menangis mengingat kematian wanita kemarin yang merupakan sahabatnya sendiri. yang lainnya mencoba menghibur dan menenangkannya. Sireo mendengar perbincangan mereka, dia pun masuk dalam gerombolan tersebut.

"Tunggu dulu gadis cantik."
Rayunya, mereka malah ketakutan dan berteriak.
"Orang mesum !"
Dan pergi meninggalkan Sireo yang membatu.
"Mesum ??"
Gumam Sireo.

Psycology MightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang