Psycology Might 46

680 60 4
                                    


Sireo dan Aki menghela napas lega setelah mengeluarkan semua timah besi dalam tubuh Ao. Mereka duduk di sofa dengan lelah sambil memantau keadaan Ao yang stabil.

"Lelahnya!"

"Berapa banyak yang kita keluarkan?"

"Mungkin 6 atau 7, berjenis pistol HS2000."

"Bagi orang normal sudah pasti mati bukan?"

"Tidak salah lagi, satu tembakan saja jika mengenai titik vital mereka pasti akan mati. Untung saja Ao istimewa. Kekuatannya memang tiada tanding."

"Ao adalah seorang jenius, tidak ada kekuatan seperti ini di dunia ini. Ini adalah pemberian dewa. Maka dari itu kekuatannya harus tetap rahasia, kalau sampai orang jahat mendapatkannya maka Ao akan jadi bahan eksperimen."

"Jadi kita harus merahasiakan kekuatan Ao?"

"Tentu saja. kekuatannya tidak boleh dilakukan di depan umum, aku percayakan Ao padamu Sireo."

"Aku mengerti. Aku akan menjaganya."

"AKI! Apa Ao kembali?!"

Teriak Mao tiba-tiba sesampainya di lab, matanya langsung menatap Ao yang stabil.

"Ao! Ao!"

Panggilnya panik.

"Ao sudah tidak apa-apa, kami sudah mengeluarkan pelurunya."

Ucap Aki yang masih bersandar di sofa. Mao bisa melihat bekas peluru di samping meja Ao. Satsuki dan yang lainnya datang setelahnya.

"Bagaimana keadaan Ao? Dia baik-baik sajakan?"

Tanya Satsuki sama khawatirnya.

"Dia tidak apa-apa, kalian jangan ribut. Nanti dia terbangun."

"Dia benar-benar mengagetkan kami setelah sampai tujuan. Hanya ada hpnya tanpa ada pemiliknya. Kami melihat darah dan Sireo segera mencarinya."

"Aku tepat waktu, kalau tidak anak-anak itu akan membawa Ao pergi."

"Anak-anak?"

"Aku menemukan Ao di taman play group. Di sana benar-benar menyeramkan, hawa dingin langsung kurasakan saat masuk. Mereka pasti di sana, makanya Ao selalu pergi menemui mereka. Kalian tahu kan Ao memiliki kekuatan seperti itu."

Semua menggeleng tanda tidak. Sireo tersenyum bangga karena hanya dirinya yang tahu kehebatan Ao satu ini.

"Ao bisa merasakan mereka?"

"Bahkan bisa bicara dengan mereka Kas. Aku tidak bohong."

"Itu menyeramkan. Aku tidak tahu dia bisa bicara dengan mereka. Aku hanya tahu dia bisa merasakan kehadiran makhluk lain."

"Dia berbicara dengan mereka beberapa kali saat bekerja. Kalian tidak akan tahu karena Ao selalu berdiam diri kan. Kadang aku juga bingung apa yang harus kukatakan padanya."

"Itu memang sifatnya dari dulu. Karena kurang sosialisasi dia jadi pendiam. Tapi jika dia bertemu dengan teman yang baik. Dia akan jadi senjata untuk temannya dan melindunginya. Itulah sifat asli Ao. Dia tidak akan pernah menghianati temannya."

Ucap Mao bangga pada Ao anak didik kesayangannya yang dia besarkan sejak kecil seperti anaknya sendiri.(kayak iklan bango leh?)

"Itu memang benar, dia tidak pernah memikirkan dirinya sendiri. Hanya mempedulikan orang lain. Dia benar-benar keras kepala."

Balas Sireo, mereka hanya membicarakan ini itu semalaman hingga mereka semua merasa ngantuk dan terlelap.

Ao bangun setelahnya. Dia mengerja-ngerjapkan matanya dan melihat teman-temannya yang terlelap di sofa,di kursi goyang Aki, dan di kasur lainnya yang masih ada sisanya. Ao hanya tertawa kecil dan membangunkan mereka semuanya. Semua membuka matanya.

Psycology MightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang