Psycology Might

Psycology Might 98

Ryu dan Kas terbangun pada besok harinya.

"Sialan! Sekarang bagaimana Ryu?"

"Ao pasti ada di sini, kita harus mencarinya."

"Bagaimana Sireo? kenapa dia tidak muncul?"

"Aku tidak tahu kemana orang itu pergi, padahal sudah kuminta untuk mengawasi dari luar. Sialan!!"

Kesal keduanya tertangkap.

Ryu pun mengerahkan kekuatannya untuk memutuskan rantai tersebut dan dia berhasil.

Tapi masalahnya adalah ruang isolasinya yang dilapisi besi semua.

Dia memukulnya dengan keras setelah melepaskan Kas.

Tapi tidak bergeming sama sekali. Jika Sireo ada, dia bisa menghilang membawa mereka pergi dari sini. Sayangnya orang itu tidak ada, mereka juga tidak bisa menghubungi satu sama lain lagi karena sudah alat untuk menghubungkan mereka sudah terputus semua.

Mereka pun hanya bisa duduk diam.

Mereka tidak tahu dimana mereka berada, Sireo tidak akan bisa ke sini karena tidak tahu daerah ini.

Daripada hanya duduk Ryu berusaha keras menghancurkan dindingnya.

Kas juga membantu, mereka melakukannya berjam-jam dan hanya cekungan yang mereka buat dan tidak sama sekali pecah dindingnya.

"Sial! Sial! Sial!!! Sireo kau dimana!!??"

Pekik Ryu emosi memukulnya hingga cekungan lagi tanpa roboh dindingnya.

"Haa.. Kenapa juga kau yang teriak namaku?"

Ucap Sireo sudah berada di belakang mereka.

"Sireo!"

Panggil Kas senang. Sireo membersihkan tubuhnya yang penuh tanah.

"Kau darimana saja?!"

"Aku dikubur kau tahu tidak! Untung masih bisa meloloskan diri!"

Pekiknya kesal.

"Kau bau.."

Ucap Kas menutup hidungnya.

"Aku dikubur bersama mayat!"

"Ih jijik!"

"Awas kau Kas! Kenapa kalian bisa di sini?! Aku mendengar suara kalian dari luar sini."

"Kita dari awal sudah dicurigai! Jadi apa kau menemukan Ao?"

"Aku sudah menemukan lokasinya dari salah satu anak buah wanita jelek ini."

"Dimana dia?"

"Di ruang persembahan, dengan pintu gambar bintang."

Jawab Sireo dan Ryu tahu dimana itu. karena dia sudah mengelilingi mansionnya sebelum tertangkap.

"Aku tahu itu dimana! Ayo keluar dari sini dan ke sana segera!"

"Pegangan padaku!"

"Tapi kau bau Sireo!"

"Kau mau kutinggal?!"

Tanyanya balik dan Kas pun tidak punya pilihan selain memegang tangan Sireo. Ryu memegang tangan Kas dan muncul lagi di depan mansion, tempat pertama kali mereka datang.

"Ikuti aku!"

Pekik Ryu segera berlari ke lantai atas, Ryu mengingat-nginat tempat tersebut.

"Tahanan kabur!"