Psycology Might 85

486 47 5
                                    



Apapun yang akan terjadi padanya nanti dia sudah menerimanya, eksperimen atau apapun itu. Asal semua rekannya selamat, sesakit apapun akan dia terima dan akan memendamnya sendiri. Tekad Ao dalam hati.

"Selamat tinggal.."

Gumamnya kecil tanpa melihat mereka. guru Mao mengangkat Ao seperti barang dan berjalan pergi dengan sedikit bersiul kemenangan.

Tiba-tiba saja muncul Sireo di depan mereka.

"Siapa yang mengizinkanmu membawa Ao?!"

Tanya Sireo menatapnya dengan tajam membuat guru Mao berjalan mundur karena aura gelap Sireo yang sangat menakutkan.

Dia berjalan menghampirinya dengan perlahan, Mao dan Ryu bahkan kaget melihatnya sudah ada di depan mereka. padahal tadinya dia masih berbaring di lantai.

"Sireo?"

Panggil Ao kaget juga.

Penghalang yang melindungi dirinya dan Ao pun hancur berkeping-keping dalam sekali tebasan tangan kosong Sireo seperti sebuah pedang menghancurkan kaca dengan arah vertikal.

"Kau menakjubkan anak muda. Baru kali ini juga aku merasa takut pada aura pembunuhmu. Sebenarnya kau itu apa?"

Tanpa menjawab pertanyaan musuh dia langsung menyerangnya dan membuatnya melepaskan pegangannya pada Ao membuat Ao tersungkur ke lantai karena luka yang didapat dari Sireo belum sembuh.

Sireo terdiam sejenak sebelum melewati Ao dan menghampiri musuhnya.

Pertarungan kembali berlanjut.

Kehadiran Ao pada mata Sireo benar-benar hilang. Dia seperti menjadi orang lain saja.

Ao masih duduk diam di lantai. Mao segera menolong Kas dan menjauhkan Kas dari mereka.

"Ryu jaga Kas!"

Pesan Mao sebelum menghampiri Ao,

"Ao kau tidak apa-apa?"

"Mao.. Sireo.."

Ucap Ao gugup dan panik.

"Ao, Sireo akan baik-baik saja."

"Sama..mereka sama.."

Balasnya semakin takut, Mao mengerti apa kata 'sama' dari Ao.

"Ao, Sireo tidak sama dengan Oiichi. Dia pasti akan kembali padamu."

"Sireo.."

Panggilnya sedih,

Tidak lama setelahnya kembali tubuh Sireo melayang dan menubruk dinding. Tapi dalam beberapa detik dia kembali bangkit dan kekuatannya semakin kuat. Musuh sampai terpental karena serangan dadakan Sireo.

Dia berdiri di depan musuh dan menginjak tangannya dengan kasar.

"uhk!"

Dia mencoba menarik tangannya tapi tidak bisa.

Sireo kembali meninjunya. Kali ini dia hanya bisa menahan sakitnya.

Guru Mao tentu tidak mau kalah, dia mengeluarkan senjata dan menusuk kaki Sireo membuatnya melepaskan injakanya. Dia kembali bangkit dan menusuk Sireo tanpa ragu, Sireo terdiam dalam pelukan guru Mao. Ao melihatnya, keduanya saling menatap.

"Sireo!!!!"

Jerit Ao frustasi melihatnya Sireo kembali dapat serangan dalam dari guru Mao.

"Sireo!!"

Panggil Ao bangkit dari lantai,

"Ao!"

Mao mencoba menahan Ao tapi Ao justru meloloskan diri dan menghampiri mereka.

Guru Mao mendorong tubuh Sireo hingga terjatuh ke lantai dan menahan Ao yang mencoba menyembuhkannya.

"Tidak untuk kali ini, kau ikut denganku sekarang!"

Kini guru Mao terlihat kesal dan menarik Ao dengan kasar.

"Sireo!! Sireoo!! Tidak!! sireo!!"

Jerit Ao yang mencoba menyentuh Sireo tapi tidak bisa karena guru Mao tidak mengizinkannya lagi melakukan penyembuhan.

"Hentikan! Jangan menyakiti mereka lagi Toudo!!"

Marah Mao kali ini. Toudo melihatnya. Baru kali ini muridnya memanggilnya namanya.

"Apa yang bisa kau lakukan pada gurumu?"

"Aku akan membunuhmu jika itu perlu!"

"Kau bisa membunuhku? Jangan membuatku tertawa Mao. Selama ini kau sama sekali tidak pernah menang melawanku."

"Aku akan membunuhmu!"

"Coba saja kalau bisa!"

Tantang Toudo membuat Mao langsung menyerangnya tapi dia harus terhenti karena kemunculan Sireo tiba-tiba ditengah pertengkaran.

Ketiganya kaget melihat Sireo yang masih bisa berdiri dengan luka serius seperti itu.

Dia menatap Toudo.

"Hey! Hey! Apa kau monster yang tidak pernah tahu kata menyerah?"

Tanyanya tidak mempercayai Sireo yang begitu tidak bisa menyerah untuk terus bangkit.

Dia tidak banyak bicara dan langsung menghilang kemudian muncul dengan sebuah pukulan kuat untuk Toudo membuatnya terpental dan melepaskan Ao.

Ao bahkan mendapatkan dampaknya dan terjatuh karena dibawa Toudo. Sireo berdiri di depan Ao.

"Sireo?"

Panggilnya tapi hanya ditatapi Sireo.

Ao pun bangkit dan langsung Sireo mencekik leher Ao dengan tangan besarnya,

"Uh!"

Jeritnya menahan tangan Sireo.

"Sireo!!"

Pekik Mao kaget karena serangan mendadak Sireo.

Ryu bahkan kaget melihatnya.

"Sireo?!"

Gumamnya tidak mempercayai pandangannya.

Sireo mengangkat tubuh Ao ke atas udara seperti sebuah guling yang diangkat tinggi. Ao melayang di atas udara karena Sireo. cengkraman semakin erat seperti akan mematahkan tulang leher Ao.

"Si-si...reo.."

Gumam Ao dengan suara hampir tidak terdengar.

"Sireo!!!"

Jerit Ryu marah.

"Sireo!"

Panggil Mao serta. Mereka benar-benar tidak mempercayai pandangan mereka. Sireo menjadi hilang kendali.

Psycology MightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang