Psycology Might 90

540 51 9
                                    



Mereka kembali bergerak mencari orang dalam foto yang dikirimkan Satsuki pada mereka.

Mereka berpencar mencarinya.

Jika dia mau membunuh berarti dia akan mencari tempat yang ramai seperti taman, mall, ataupun lapangan luas seperti stadion dan lain sebagainya, itu yang dipikirkan mereka.

Ao dan Sireo melihat taman luas tersebut. Dan tidak terlihat yang mencurigakan.

Mereka sudah berpencar kemana-mana tapi belum menemukan hasilnya, tidak tampak batang hidung asisten profesor ini.

Pencarian dihentikan karena mereka sudah lelah.

Lalu besoknya langsung heboh diberita tentang orang-orang yang mati mendadak setelah muntah darah, dilihatnya sebuah rumah sakit besar yang kebanjiran pasien dari anak kecil sampai orang dewasa.

Mereka meliputnya, sampai tidak ada tempat untuk mereka rawat. Mereka dipindahkan ke rumah sakit lain yang sama ramainya.

Semuanya ramai karena virus ini.

Anggota Mao sangat kesal dan marah.

"Aku akan membunuhnya!"

Geram Sireo.

Disaat-saat begini navigator mereka yang paling hebat justru tidak bisa menolong karena sedang sakit. kini mereka harus menyelesaikannya sendiri tanpa Navigatornya.

Ao memeriksa tempat yang kemungkinan di datangi penjahat ini.

Kemudian selain hebohnya berita diTv tentang virus, mereka juga punya lagi berita heboh yaitu pertandingan sepakbola yang orang-orangnya sudah memenuhi stadion. Orang-orang yang datang dari luar negeri atau dalam negeri berkumpul untuk mendukung idola mereka.

Tidak hanya itu beritanya. Museum baru yang di resmikan pun menjadi Viral.

Otak Ao mulai bekerja keras. Jika dia mau membunuh, pasti akan di tempat ramai? Dan yang tidak ada yang bisa mencurigainya? Dan tidak ada yang akan melihatnya?

"Kita berpencar! Cari di Stadion dan museum yang baru diresmikan!"

Teriak Ao pada mereka semua.

"Ao? kau yakin"

"Saat ini tempat paling ramai adalah di sana! Aku yakin dia ada di sana!"

Balas Ao yakin. Mereka pun setuju dan segera berlari pergi,

Tidak membuang waktu mereka segera ke tempat yang ditunjuk Ao.

Dia benar-benar berpikir cepat, Ao dan Sireo pergi ke museum sedangkan Mao dan Ryu ke Stadion.

"Ao, kau yakin dia ada di sini?"

"Ini hanya perkiraanku saja."

Jawabnya memantau sekitar museum. Matanya melihat orang-orang yang berdatangan.

Sireo melihat orang-orang yang lewat sesekali melihat pajangan dalam museum yang menarik pandangannya.

Ao juga tidak yakin dia ada di sini, ini hanya perkiraan saja.

Tiba-tiba terjadi ledakan di depan gedung membuat semua orang berlarian.

Saat itu juga Sireo melihat orang mencurigakan yang berjalan berlawanan dari orang-orang yang berlarian keluar.

"Ao kau urus ledakan itu!"

Pekik Sireo segera mengejar orang tersebut yang memakai masker serba hitam dengan topi hitam juga.

"Baik!"

Balas Ao segera mengevakuasi orang-orang dalam gedung ke tempat aman.

Sireo mengejar orang ini yang berlari menaiki anak tangga tempat evakuasi darurat jika lift tidak bisa digunakan.

"Jangan kabur kau!"

Pekiknya keras dan orang ini segera masuk ke dalam sebuah ruangan.

Sireo tentu langsung membuka pintunya karena dia memang orang ceroboh. Orang ini langsung menusuk Sireo dengan pisau yang sudah dilumuri virus.

"Ka-kau!"

Geramnya mencengkram bahunya dengan erat, orang ini semakin mendorong pisaunya hingga ke ujung. Sireo pun tidak bisa melakukan apapun, dia mendorong Sireo hingga terguling ke lantai bawah.

Orang ini tersenyum sebelum pergi.

"Si-sialan!! Tidak akan kubiarkan kau kabur!"

Pekiknya kesal, badannya juga terasa sakit.

Dia menarik pisau tersebut dan membuangnya, darahnya mulai bercucuran dan dia ikat lukanya dengan kain baju yang dia sobek.

Dia kembali bangkit dan menaiki anak tangga kembali.

Dia ini monster atau apa?! Dalam keadaan seperti itu masih bisa bergerak!

Psycology MightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang