Lalu Ao mengucapkan beberapa kata,
"Aku ada dimana?"
Tanyanya dengan wajah sedih dan melihat sekitarnya.
Dia hampir menangis karena sedihnya membuat penonton menjadi merona, teman kelas Sireo terdiam dengan alur baru yang dibuat Ao. seharusnya Ao masuk ke dalam rumah, bukan terjatuh seperti itu.
Sang Narator kembali melanjutkan naskahnya.
"Sang putri yang terbuang pun kembali bangkit dan dia menemukan sebuah rumah kecil di dalam hutan dan tertidur di dalamnya karena lelah menelusuri hutan. Para kurcaci yang tinggal dalam rumah tersebut terkejut karena sosok putri yang tidur dalam kasur kecil mereka. para kurcaci mulai berdiskusi dan akan mengusir sang putri, tapi tekad mereka hilang setelah putri terbangun. Mereka terpesona pada sang putri."
Ao menatap ketujuh orang itu dengan wajah datar.
"Ao, senyum.."
Gumam Sireo di depannya. Ao terdiam sejenak sebelum dia tersenyum pada ke tujuh orang itu membuat mereka jatuh hati langsung pada Ao, termasuk Sireo sendiri. bahkan para penonton deg deg an melihat adegan ini.
"Putri pun tinggal bersama mereka dan hidup dengan tenangnya. Tapi kabar tentang putri yang masih hidup pun didengar oleh ibu tiri putri, dan dengan racun apel miliknya, dia menemui sang putri dengan menyamar jadi nenek tua."
"Putri, jangan bukakan pintumu pada orang selain kami."
Pesan para kurcaci pada putri sebelum mereka berangkat kerja.
"Setelah kepergian para kurcaci, sang nenek pun datang dan mengetuk pintu. Dengan suara memelas, dia memanggil orang dalam rumah tersebut."
"Tolong..Tolong aku.. Aku haus.."
"Sang nenek memohon dan mengetuk pintu, sang putri yang merasa kasihan pun membukakan pintu dan memberikan segelas air putih. Sebagai tanda terima kasih sang nenek, dia memberikan apel beracun tersebut. Putri menerima pemberian sang nenek karena terlihat apelnya sangat menggoda sekali. Setelah itu dia kembali masuk ke dalam rumah dan memakan buah apel beracunnya. sang putri pun jatuh pingsan. lalu para kurcaci pulang sorenya,"
"Tidak! putri!!"
"Putri!!"
"Putri bangun!!"
"Para kurcaci yang baru tiba di rumah mendapati putri sudah tidak bernyawa. Mereka menangis dan membuat sebuah peti dari kaca agar mereka dapat selalu melihat kecantikan sang putri dalam peti tersebut."
Ao berbaring dalam peti mati dan menutup matanya. Dia benar-benar seperti seorang putri tidak bernyawa. Beberapa penonton bahkan sampai berdiri untuk melihat Ao di dalam peti.
"Para kurcaci memetikkan bunga untuk sang putri dalam tidur panjangnya. bunga terpenuhi dalam peti matinya. Saat mereka akan menutup peti matinya, datanglah seorang pangeran berkuda putih."
"Putri!! Aku datang menyelamatkanmu!"
Jeritnya turun dari kuda-kudaannya.( Lebih mirip kuda lumping kalik ye)
"Oh tidak! Putri!! Aku terlambat! Maafkanku!"
Jeritnya sangat melankoni sekali.
"Sang pangeran bersedih karena terlambat menyelamatkan sang putri. Lalu terlintas dibenaknya untuk mencium sang putri karena penyesalannya."
"Maafkanku putri!"
Jeritnya sedih, dia pun segera akan mencium Ao. Sireo yang melihat teman sekelasnya yang begitu serius akan mencium Ao pun segera dihentikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycology Might
FantasiDidunia ini pasti ada yang namanya kekuatan supranatural. Kita tidak tahu darimana datangnya kekuatan hebat tersebut. Ini adalah kisah fantasy beberapa pemuda yang memiliki kekuatan supranatural. Mereka di rekrut oleh seseorang dan membentuk sebua...