Psycology Might 26

911 77 0
                                    


Seminggu berlalu sejak penghancuran lab oleh Ao, sampai sekarang Ao tidak pernah bicara atau mengedipkan matanya. Pandangan matanya selalu lurus ke depan dan kosong.
Sireo berbicara di sampingnya sambil mencoba menyuapi Ao makanan, tapi Ao tidak pernah bergerak sekalipun. Menatap Sireo pun enggan dia lakukan, dia seperti boneka yang diciptakan dari tubuh manusia itu sendiri, diam dan tidak bergerak. Tidak sekalipun Ao menyentuh makanan yang dibawa Sireo.


"Tidak disentuh lagi ?!"
Tanya Mao yang baru datang bersama yang lain.
"Ao.."
Panggil kas khawatir.

Mereka semua sudah mengetahui kenyataan Ao adalah bayi tabung hasil eksperimen almarum ayah Aki dan teman-teman lainya demi menciptakan manusia abadi yang tidak bisa mati, Mao menceritakan semuanya pada mereka. Ryu tidak bergeming dia hanya diam menatap Ao. Yang duduk bersandar di kasur.


"Apa boleh buat, Aki suntikan nutrisi buat Ao. Atau buat dia tidur. Aku tidak bisa melihatnya seperti itu."
Ucap Mao dengan suara berat.

Aki menurutinya dia menyuntikkan Ao nutrisi agar dia bisa bertahan hidup. Saat Aki hendak menyuntikkan obat tidur pada Ao, tangan nya dihentikan Sireo.


"Jangan membuatnya tidur seperti itu, itu hanya hal yang sia-sia."
ucapnya membuat Aki berhenti. Aki ingin menangis, tapi dia menahannya.
"Hal yang sama terulang lagi ya ? Betapa bodohnya aku.."
Ucap Mao sedih dan menyalahkan dirinya.


"Ini bukan salah ketua, Ao seharusnya mengetahuinya."
"Apa tidak ada yang bisa dilakukan, ketua ?"
Tanya Kas pada Mao.
"Ketua, aku punya permintaan."
Ucap sireo tanpa memandang Mao.

Sireo membersihkan tubuh Ao juga memakaikan baju, kemudian menurunkannya dari kasur. Ao dapat berdiri tegak dan berjalan seperti biasanya.
Dalam perjalanannya ke taman hiburan sebelumnya, sireo terus berbicara pada Ao yang jelas tidak mendapatkan respon dari Ao. Yang lain hanya diam membisu dengan wajah yang amat sedih dan menyedihkan.


Begitu ramai, taman tersebut dipenuhi pengunjung. Mereka harus berdesakan dengan pengunjung yang lain untuk masuk ke dalam,
"Ao, kita mau naik apa ?"
Tanyanya menggenggam tangan orang tersebut.
"Anak muda.."
Panggil seorang nenek, sireo pun berbalik dan kaget mendapati tangan yang dia pegang adalah nenek paruh baya yang salah mengenal orang juga.
"Ma.. maaf obasan.."
Ucap Sireo meminta maaf, nenek pun pergi setelah tersenyum dan mengucapkan " Tidak apa-apa "


Sireo juga kehilangan contak dengan yang lain akibat keramaian barusan.
"Bagaiamana ini ? Ao menghilang!"
Gumamnya mulai mencari Ao didaerah sekitar.
"Ao pasti dibawa tidak jauh dari sini. Aku harus segera mencarinya, kalau tidak. Aku akan dibunuh oleh mereka."
Ucapnya takut mengingat kengerian mereka.
"Sireo!"
teriak Kas di belakang sireo, siroe pun berbalik dan mendapati Ao digenggaman Ryu.
"AO!"
Teriaknya lega dan senang hendak memeluknya, tapi Ryu menarik Ao menjauh darinya membuat Sireo kesal.
"Apa maumu Ryu!"
Kesal Sireo, tapi diacuhkan Ryu. Ryu memegangi tangan Ao dengan erat.


"Apa yang kau lakukan, sireo! Kau meninggalkan Ao sendirian!"
Marah Kas pada Sireo.
"Maaf. Aku lengah, tapi syukurah kalian menemukannya."
ucapnya sambil cengiran.
"Dimana kalian menemukannya ? Aku mencarinya setengah mati.."
Ngadu Sireo.
"Kami melihat seseorang berjubah menarik Ao ke dalam tenda, kami kira dia penculik dan bersiap-siap menghajarnya, tapi ternyata kami salah. Dia seorang peramal."
Jelas Kas.
"um.. kita harus melakukan sesuatu pada Ao."
Ucap Sireo menarik tangan Ao ke sebuah stand accessories dia melihat sekeliling tempat itu kemudian, dia mengambil sebuah rantai dan bando telinga Anjing. Dan tersenyum licik dia memakaikan alat-alat itu pada Ao.

Pletak
sebuah hantaman mendarat di kepala sireo.

"Apa kau gila!! Ao bukan binatang peliharaan!"
Marah Ryu.
"Kenapa harus memukulku, gorila!"
"Apa ?"
"Ahh imutnya.."
Teriak kas dan memeluk Ao. Orang-orang yang melihatnya tertarik dan menatap ke arah Ao dan memfotonya.
"Kau membuat keributan, sireo!"
Marah Ryu lagi.
"Aku tidak tahu Ao bisa sangat semenarik ini?"
Puji sireo senang dengan eksperimen yang dia lakukan pada Ao berhasil sempurna.
Aki dan Mao masuk dalam kerumunan itu.


"SIREOOOO!!!!!!"
Suara Aki menggelegar terdengar oleh Sireo.
"Ehehehe.. Bukankah dia imut, Aki san ?"
Ucapnya menyodorkan Ao di depannya. Aki menatapnya dan kemudian memeluk Ao.
"Aww imut sekali adikku."
Ucapnya senang.
"Kalian! Apa yang kalian lakukan pada Ao ku !"
Marah Mao lagi, Aki langsung mendiamkannya dengan menyodorkan Ao di depannya.


"A..Ao ? Kenapa kalian mendandani nya seperti itu?"
Tanyanya gugup.
"Oke ! Ayo ambil fotonya!"
Teriak kas mulai mengambil foto Ao dengan handphonenya.
Begitu juga dengan Aki.
mereka memfotonya tanpa ada ijin dari Ao. Dan untuk terakhirnya mereka berfoto bersama.
Mereka kemudian mulai mengantri untuk menaiki wahana ekstrim yang belum mereka naiki.
"Apa Ao akan seperti itu terus ?"
Tanya Kas melihat Ao yang tanpa ekspresi saat menaiki wahana ekstrim tersebut.
Dan yang terakhir, mereka masuk rumah hantu.
"Tidak!!"
Tolak sireo saat dipaksa masuk ke dalam.
"Aku akan memberikan nya jika kau masuk ke dalam."
Ucap Kas sambil mengibas-ngibaskan selembar foto di depan sireo.
Sireo pun berpikir sejenak, kemudian setuju.

Sial! Mereka main ancaman!
Pikir sireo

Dari awal masuk sampai keluar, sireo terus-menerus teriak ketakutan dan memeluk lengan Ao dengan erat. Yang lainnya hanya tertawa melihat Sireo seperti itu kecuali Ao.
Kas memberikan fotonya pada sireo karena sudah masuk ke dalam. Dia tersenyum bahagia melihat foto Ao yang menjelma menjadi manusia anjing.
setelah itu mereka pulang karena hari sudah mulai gelap dan hujan rintik-rintik. Permintaan tidak masuk akal Sireo gagal total. Dia tidak bisa mengembalikan Ao seperti semula dengan menaiki wahana ekstrim kesukaannya.


Dalam perjalanan pulang hanya hening, hujan pun mulai turun dengan lebat dan membasahi jalanan yang semulanya kering.


"Semuanya, dengarkan ku."
Ucap Mao memecahkan keheningan. Semua nya diam dan memandang ke arah Mao yang sedang menyetir.
"Aku sudah menemukan cara untuk menolong Ao."
"Bagaimana ketua ?"
Tanya sireo penasaran.


"Spirit Ao sudah ditelan oleh kegelapan. Dia akan seperti itu terus untuk selamanya jika kita tidak menemukan spiritnya kembali. Dan aku butuh bantuan kalian, dengan kekuatanku aku bisa ke dimensi lain sayangnya disaat itu, spiritku akan melemah. Aku ingin kalian ikut bersamaku untuk melawannya."
"Siapa ?"
Tanya sireo pada Mao. Mao menatap mereka dari kaca spion tengahnya.

Psycology MightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang