"Ao, kau sedang apa?"
Tanya Mao yang baru pulang dari kantor pusat.
"Mao, aku mau keluar sebentar."
"Iya? kemana?"
"Aku hanya ingin cari udara."
Jawabnya berjalan pergi. Mao pun melihat ke arah komputer Ao,
"Dia mau ke tempat itu?"
Gumam Mao bingung.
Ao masuk ke dalam sebuah rumah yang sudah ditinggalkan. Bahkan pagarnya sudah karatan dan terjatuh ke lantai saat Ao sentuh. Tapi dia tinggalkan saja, sudah rusak juga. Dia pun tanpa ragu masuk ke dalam rumah yang gelap walau di luar masih terang.
Hanya ada titik-titik cahaya yang terpancar ke dalam sebab bolongnya dinding dan atap.
Ao melihat sekitarnya dan menaiki anak tangga yang tampak masih bagus.
Suara-suara menyeramkan dapat Ao dengar tapi dia tidak mempedulikannya, dia berjalan ke tempat yang ingin dia kunjungi.
Dia membuka pintu tersebut dan tidak ada apapun hanya barang-barang rusak.
"Kakak, apa yang kau lakukan di sana?"
Tanya seorang anak kecil membuat Ao berbalik dengan cepat.
Dia menatap anak gadis yang memeluk sebuah boneka teddy yang sudah rusak.
"Kau anak yang sudah menakuti mereka?"
Ucap Ao jongkok di depan gadis ciliknya.
"Mereka yang datang menggangguku."
Ucapnya melayang ke atas udara.
"Kakak tidak takut denganku?"
"Tentu saja tidak,"
"Kakak memiliki aura yang tidak biasa. Kau bahkan tidak takut dengan kami."
Ucapnya dan dari belakang Ao muncul seseorang lagi yang lebih besar dari Ao, pria itu menangkap Ao dari belakang hanya sekali dekapan. Ao tidak bisa bergerak.
Anak kecil itu tertawa.
Dia pun membuat tempat yang tadinya kotor jadi seperti baru dan bersih. Dia memasukkan Ao ke dalam sangkar besar dan menggantung di tengah-tengah ruangannya.
Ao hanya terdiam, pria itu berubah menjadi seorang buttler untuk melayani nonanya.
Wajahnya masih tampak buruk walau sudah memakai pakaian bagus.
"Kenapa kau melakukan ini?"
"Kenapa? Aku hanya bosan."
Jawabnya terbang ke arah Ao, dia menyentuh wajah Ao dan menampakkan penglihatannya. Ao masih terdiam dengan film yang bermain di otaknya.
Dia melihat pembunuhan sadis pada keluarga gadis kecil ini, semua keluarganya dibantai habis tak tersisa bahkan gadis kecil ini dibunuh dengan kejam.
Ao merintikkan air matanya.
"Kakak manis sekali,"
Ucapnya mengusap air mata Ao.
Tiba-tiba terjadi guncangan membuat rumah ini bergetar.
"Ada pengganggu."
Ucap gadis kecil ini,
"Kakak tidurlah."
Ucapnya membuat Ao tidur dalam sekali usapan.
Dan semulanya terang jadi gelap dan kotor kembali, gadis kecil itu menghilang dalam kegelapan bersamaan dengan pintu utama yang terbuka.
"Ao!"
Panggil Sireo dan Ao pun terjatuh dari ketinggian tepat di depan Sireo membuatnya sangat kaget.
"Gyaaa!!"
Jeritnya kaget yang takut dengan hantu. Kas dan Ryu juga ikut masuk ke dalam mendengar jeritan Sireo. Tapi setelah dilihat teliti ternyata yang jatuh adalah Ao,
"Ao?"
Panggil Kas membuat Sireo sadar dari kagetnya.
"Ao?"
Panggil Sireo dan segera menghampirinya, Ao dalam keadaan tidak sadar.
"Kenapa Ao di sini?"
"Tadi dia jatuh dari atas!"
Jawab Sireo dan Ryu melihat ke atas dan tidak ada apa-apa. Semuanya gelap di atas sana. Tidak ada apapun,
"Bukankah rumah ini aneh?"
"Memang aneh! Tadi saja pintunya tidak bisa dibuka! Tapi tiba-tiba buka sendiri! menyeramkan! Ayo pergi!"
Balas Sireo segera membawa Ao pergi, orang yang takut hantu.
Kas dan Ryu pun pergi. Pintu rumahnya kembali tertutup sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycology Might
FantasyDidunia ini pasti ada yang namanya kekuatan supranatural. Kita tidak tahu darimana datangnya kekuatan hebat tersebut. Ini adalah kisah fantasy beberapa pemuda yang memiliki kekuatan supranatural. Mereka di rekrut oleh seseorang dan membentuk sebua...