Psycology Might 89

424 53 14
                                    



Ryu pun menunggu hasil pemeriksaan Aki.

Mao dan yang lain tiba setelah dikabari Ryu.

"Apa yang terjadi pada Kas?"

"Aku tidak tahu.."

"Bagaimana kau tidak tahu kalau kau bersamanya!?"

Marah Mao.

"Aku benar-benar tidak tahu.."

Jawabnya sedih,

"Aku akan melihatnya.."

Ucap Ao akan segera masuk ke dalam tapi dihentikan Ryu,

"Aki tidak mau diganggu, jadi tetap di sini."

Pesan Ryu.

Ao menatap Ryu yang sangat sedih, dia pun memeluknya. Dan menepuk punggung Ryu dengan pelan. Sireo menatap mereka.

Dia juga tidak tahu harus bicara apa.

Semuanya kembali berkumpul dalam ruangan meeting mereka.

"Virus?"

"Iya, Virus."

"Bagaimana bisa?!"

"Ini seperti virus Mers tapi virus ini lebih berbahaya dari yang dipikirkan."

"Lalu bagaimana ? kenapa ada virus ini?!"

"Ryu, apa ada orang yang bersin atau batuk di hadapan Kas?"

Tanya Aki pada Ryu. Ryu pun mulai berpikir.

"Iya! Ada seorang pelayan wanita yang kami temui di cafe. Dia bersin tepat di depan Kas. Setelah minta maaf, dia segera pergi. Aku tidak tahu bahwa dia yang menyebarkan virus.."

"Mao ini gawat! Kalau tidak segera temukan gadis ini maka semua akan tertular virus ini!"

"Bagaimana dengan Kas?!"

"Dia masih dalam kondisi kritis! Jangan ada yang pernah masuk ke dalam ruangannya tanpa pengaman! Kalian mengerti! Terutama Ao!"

Pesannya menunjuk Ao langsung. Karena Ao selalu saja bertindak sendiri untuk menyembuhkan mereka, Ao hanya diam menatap mereka.

"Aku sudah mengalokasi tempat Kas agar virusnya tidak menyebar. Jadi kalian harus menemukan gadis ini. Dimana dia tertular virus ini, kalian mengerti! Aku akan mencoba membuat vaksinya."

"Kami mengerti!"

"Kami serahkan Kas padamu Aki!"

Pesan mereka dan berlari pergi dengan cepat.

Ryu kembali ke cafe yang pernah dia datangi tapi, wanita itu sudah tidak ada di sana dan rekannya mengatakan dia dibawa ke rumah sakit karena muntah darah sama seperti Kas.

Mereka kembali berbalik arah ke rumah sakit yang ditunjuk, alangkah kagetnya mereka menemukan gadis tersebut sudah meninggal.

"Tidak mungkin! Bagaimana dengan Kas?!"

Panik Ryu.

"Tenanglah, Aki meminta kita kembali. Karena gadis ini sudah meninggal, tidak ada yang bisa dilakukan."

Ucap Mao.

Aki pun sibuk membuat eksperimen. Dia pun menelepon Satsuki untuk membantunya melakukan hal ini. Meminta bantuan cabang Amerika memanglah tidak salah, dalam sekejap mereka bisa memecahkan virus ini karena apa? Karena virus ini adalah buatan salah satu professor di sana.

Awalnya mereka masih bungkam, tapi karena di desak Satsuki mereka pun membeberkannya.

Virus itu diminta buat oleh pihak militer Amerika untuk membantu mereka menangani para musuh saat perang nanti.

"Jadi ini virus yang kalian buat?!"

Marah Sireo pada Satsuki di layar LCDnya.

"Ini adalah rahasia negara, tolong jangan disebarkan."

"Bagaimana tidak? Jika Kas sampai mati karena virus ini! akan kuhancurkan lab kalian!"

Marah Sireo.

"Tenanglah Sireo, Kas akan baik-baik saja. Aki adalah dokter terhebat yang pernah kutemui. Apapun bisa dia lakukan!"

Pujinya pada Aki.

"Jadi kenapa virus ini bisa sampai ke sini?"

Tanya Mao buka suara, Ao dan Ryu hanya diam.

"Sebenarnya Professor yang membuat virus ini sudah mati."

"Apa? Lalu?"

"Iya, asistennya pun melanjutkan hal ini. Dan dia justru kabur dan membawa virus ini serta. Kami tidak tahu kemana dia pergi, tapi kalau virus ini sudah ada di sana, berarti dia ada di sana!"

"Apa harus ditangkap?"

"Bunuh saja! dia sudah membunuh seorang gadis!"

Marah Ryu buka suara.

"Aku turut berduka atas gadis tersebut. Tapi hanya ini yang bisa kuberikan, banyak rahasia dalam kasus ini, jadi kalian tolonglah mereka sebelum terlambat."

"Tidak perlu kau bilang aku akan membunuh asisten dokter yang sudah membuat Kas menderita!"

Marah Sireo serius.

Psycology MightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang