Psycology Might 15

1.1K 107 4
                                    


Perlahan Ao membuka matanya, dia melihat Kas, Ryu dan Mao.
"Syukurlah Ao.."
ucap kas senang.
"Dimana Sireo ?"
Tanya Ao langsung.
"Dia sedang istirahat. Dia menjagamu semalaman."
Jawab Mao.
"Begitu.. Kas dan Ryu, maafkanku yang telah menyakiti kalian.."
ucap Ao sedih. Walau dia dikendalikan, tetap dia bisa melihat mereka terluka oleh tangannya sendiri.


"Kami tidak apa-apa kok. Lihat saja."
Ucap Ryu sambil memamerkan otot dilengannya. Yang masih diperban. Tiba-tiba mao memukul lengannya dia langsung menjerit kesakitan.
"A..apaan sih ketua! Sakit tahu!"
Geramnya pada Mao.
"Haha.. Akan ku sembukan kalian.."
ucap Ao sambil sedikit tertawa.

Wajah Ryu kembali memerah. pertama Ao menyembuhkan luka-luka kas setelah itu luka-luka Ryu. Setelah luka mereka benar-benar sembuh mereka langsung melepas perban mereka yang melilit tubuh mereka dan berteriak kegirangan karena sudah sembuh.

Tapi Mao tidak terlihat senang. Dia merasa khawatir, dia menatap Ao yang tersenyum pada kas dan Ryu yang berterima kasih padanya.
"Tolong sampaikan Ke sireo segera datang kesini, akan kusembuhkan dia juga."
ucapnya masih tersenyum.
"Punya kekuatan seperti milik Ao itu mengagumkan."
Puji kas. Tiba-tiba Ao jatuh pingsan kembali.
"Ao!"
panggil Kas kaget. Dia kembali terbaring di kasurnya dengan wajah kesakitan.


"Ketua! Apa yang terjadi dengan Ao ? Kenapa dia tiba-tiba pingsan ? Bukankah dia sudah sembuh ?"
Tanya Ryu, Mao hanya diam.

Hening...

"Sebenarnya.. kekuatan penyembuh Ao bukan penyembuh.."
Ucap Mao memecah keheningan. Kas dan Ryu kaget mendengarnya.
"Ma..Maksud ketua apa ?"
Tanya kas.
"Kekuatan Ao bukan penyembuh. Tetapi memindahkan luka orang lain ketubuhnya sendiri."
"A..apa ? Ja..Jadi luka-luka kami..."


"Iya. Makanya Ao akan merasakan sakit yang kalian rasakan, tapi dia tetap menahan sakit itu. Karena hanya itu yang bisa dia lakukan. Ao hanya bisa menyembuhkan lukanya sendiri, seberapa luka berat yang dia dapatkan dapat sembuh dengan sendirinya. Tapi berbeda dengan memindahkan luka orang lain ke tubuhnya, penyembuhannya akan menjadi pelan. Itu adalah penyembuhan terlarang dari Ao. Itu bisa membunuhnya.."
jelas Mao sedih.
"Kenapa tidak ketua beritahu lebih awal?! Ao menanggung semua luka-luka kami selama ini?! Sial!"
Marah Ryu.
"Jadi begitu.."
Ucap Sireo yang berada diambang pintu mendengar semua percakapan mereka.
"Apa dia tahu ?"
Tanya sireo.
"Dia yang menyadari kekuatannya dari awal. Dan tidak memberitahu siapa-siapa. Dan aku baru tahu akhir-akhir ini karena kuselidiki lebih lanjut. Aku memarahinya karena menyembunyikan hal ini.. karena selama ini dia yang selalu menyembuhkan luka-luka temannya, terutama Oichii yang keras kepala yang selalu terluka dan disembuhkan oleh Ao tanpa tahu hal ini. Ao memintaku menyembunyikannya. Karena jika teman-temannya tahu, mereka tidak akan mau disembuhkan oleh-nya lagi.."
"Siapa juga yang mau disembuhkan oleh-nya kalau dia sendiri yang akan menderita!"
geram Sireo.


"Aku benar-benar tidak tahan melihat hal ini! Tapi tetap tidak bisa kuberitahu pada kalian, aku sudah berjanji pada Ao. Maafkan aku.."
ucap Mao menyesal karena menyembunyikan kenyataan dari kekuatan healing Ao selama ini.
"Si bodoh ini!"
Geram Sireo menatap Ao kesal.
"Ao benar-benar kejam!"
Teriak Kas tiba-tiba dan menangis.


"Bukankah kita teman ? kenapa dia menyembunyikannya dari kita ? Mengambil semua luka-luka yang kami derita! Sangat tidak adil sekali!"
Marah kas. Ini baru pertama kalinya kas begitu emosi, biasanya imut dan tidak kasar kayak begini. Semuanya terdiam. Tidak ada kata yang bisa dikeluarkan mereka semua.


"Sial!"
Umpat Sireo.
Ryu hanya memegangi lengannya yang baru disembuhkan Ao.
kenyataan dari kekuatan Ao baru saja terungkap, kenyataan yang pahit bagi teman-temannya yang pernah dia sembuhkan.

Mereka begitu bahagia karena sudah sembuh tanpa tahu bahwa orang yang menyembuhkannya akan menderita sakit yang sama mereka rasakan. Kalau terlalu sakit tubuhnya tidak akan bisa bertahan dan kalau terus-terus begitu yang dalam bahaya adalah penggunanya. Dia akan mati kesakitan menanggung semua luka temannya.

Ao kembali membuka matanya, kali ini tidak ada Ryu, Kas dan Mao. Yang ada hanya Sireo yang duduk di sampingnya dengan wajah yang tidak bisa dibaca.
"Sireo ?"
Panggil Ao, tapi tidak mendapat jawaban dari sireo. Ao menyentuh luka Sireo.
"Biar kusembuhkan.."
ucapnya.


"Jangan menyentuhku!"
ucapnya menepis tangan Ao.


Ao kaget dengan sikap Sireo yang tidak seperti biasanya, yang biasanya berisik memanggil namanya dengan keras dan intonasi yang ditekannya dan sekarang dia bersikap dingin. Ao hanya diam saja. Melihat sikap Sireo Seperti ini, Ao Berpikir ketuanya telah mengatakan sesuatu pada mereka. Kemungkinan saja mereka sudah tahu rahasianya.
Rahasia yang dia sembunyikan selama ini telah terungkap dan kenyataan nya jadi begini. Temannya tidak mungkin mau disembuhkan oleh Ao lagi. Ao hanya diam dan memegangi lengannya yang terasa sakit. Luka yang seharusnya Ryu rasakan sekarang berpindah pada tubuhnya.

"Kenapa kau sembunyikan kekuatanmu dari teman-temanmu sendiri ? Kenapa Ao?! Jawab!"
Tanya Sireo yang tentunya tidak akan mendapatkan jawaban. Ao terdiam sambil menggigit bibir.
"Apa kau pikir kami akan senang setelah disembuhkan dan kau harus menanggung semuanya ? Kau meremehkan kami ? Apa kau tahu perasaan kami mengetahui hal ini ?! Apa kau mempedulikan perasaan kami ?! Jawab Ao! Jangan hanya diam! Berikan alasanmu?!"
Bentak Sireo.

Ao tetap diam saja. Mao, kas dan Ryu mendengar keributan dari dalam sana tapi tidak berani masuk dan hanya berdiri di luar. Membiarkan Sireo menyelesaikan hal ini selaku partnernya Ao.
Yang mengerti tentang Ao.


"Aku hanya ingin berguna untuk kalian. Untuk teman-teman yang lain. Kalau mereka tahu hal ini mereka pasti tidak akan mau disembuhkan olehku lagi. Lalu apa yang harus kulakukan dengan kekuatan ini ?"
Tanya Ao buka suara, dia menatap Sireo yang geram melihat sikap partnernya. Apa dia tidak mempercayai temannya hingga menyembunyikan hal besar ini?


"Tidak perlu melakukan hal berbahaya! Cukup berada bersama kami! Itu sudah cukup buat kami."
Jawaban yang tidak disangka-sangka terucap dimulut Sireo.


"Kau tahu, kami begitu sakit mendengar kenyataan ini. Padahal selama ini kau sudah menyembuhkan kami. Kau tahu perasaanku ? Kas dan Ryu ? Mereka sangat sakit Ao. Kau mengambil semua luka mereka dan menanggungnya sendiri. luka yang seharusnya kami tanggung, harus kau tanggung sendiri. Itu terasa sakit bagi kami yang sudah disembuhkan olehmu."
Sambung Sireo.
Ao menangis dan mengucapkan
"Maafkan aku"
beberapa kali. Sireo memeluknya dan mengatakan
"Tidak apa-apa. Jangan diulangi lagi."
Dengan lega dan kembali tenang.


Mao dan yang lain nya pun senang mendengarnya, tapi juga kesal karena Sireo membuat Ao menangis. Tiba-tiba Sireo merasakan aura jahat yang mengelilinginya dan membuatnya merinding


" Mati saja Sireo yang membuat Ao menangis!!"

"Pergilah ke neraka paling dalam! "

"Mereka mengerikan.."
Gumam sireo pelan yang merasakan aura jahat dari luar pintu yang membuatnya merinding ketakutan.

AO berhentilah menangis, kalau tidak tamatlah riwayatku..

pekik Sireo dalam hati.

Psycology MightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang