Psycology Might

Psycology Might 88

Mao begitu sibuk dengan panggilan dari pusat. Sireo yang kembali ke markas pun hanya mengantar Ao pulang, dia membaringkan Ao ke kasur besarnya dia menyelimutinya.

"Sireo?"

Panggil Kas datang.

"Kas! kau baik-baik saja?!"

"Iya. Aku baik-baik saja. semua racunku sudah dinetralkan. Apa Ao tidur?"

"Iya, dia sedang tidur. Apa kau datang melihat Ao?"

"Tidak, aku datang melihatmu."

"Ada apa?"

"Apa kau benar-benar akan keluar."

"Aku sudah yakin.."

"Tapi Sireo!"

"Yah tapi Ao membuatku ragu lagi."

Balasnya sambil cengengesan. Kas bernapas lega.

"Kau tidak boleh pergi dari sini!"

"Aku tahu.."

"Ao akan sedih jika kau tidak ada. Dia bahkan nekat pergi mencarimu dengan kondisi seperti itu. Dia tidak pernah melakukan hal seperti itu sebelumnya, bahkan pada Oiichi sekalipun. Kau begitu penting baginya."

"Aku tahu.."

Ucapnya malu-malu.

"Aku juga tidak mau meninggalkannya. Aku ingin selalu bersamanya."

Sambungnya senang.

"Aku senang mendengarnya, kau berubah pikiran."

"Apa kalian tidak membenciku?"

"Tentu saja tidak. kami mengerti kondisimu saat itu."

"Tapi Ryu terlihat begitu marah."

"Itu karena dia gagal melindungi Ao. Dan justru kau yang mati-matian merebut Ao kembali. Dia marah karena hal itu, dia tidak bisa melakukan apa-apa dengan peluru yang masih tertanam di tubuhnya."

Jelas Kas, Sireo merasa lega mendengarnya.

"Bagaimana dengan ketua?"

"............."

"Kas?"

"Ketua tidak lagi terlihat, dia berada di markas pusat."

"Apa dia akan baik-baik saja?"

"Kuharap begitu, tapi dia tidak memberi kabar apapun. Bahkan Aki sudah pergi."

"Aki pergi? kemana?"

"Dia juga dipanggil ke pusat. Tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Karena itu hanya dirimu yang bisa melindungi Ao."

"Bagaimana dengan kalian?"

"Kami akan berusaha untuk memecahkan semua kasus yang diterima."

"Hanya kalian berdua?!"

"Kita masih ada beberapa pendukung. Jadi tenang saja. Hanya jaga Ao untuk kami."

"Aku mengerti, tapi hati-hati."

"Iya. sampai nanti."

Jawabnya segera pergi, Sireo hanya diam melihat kepergian mereka. Dia tidak bisa melakukan apa-apa jika Ao dalam kondisi buruk seperti ini. Akan berbahaya baginya untuk keluar sekarang.

"Apapun yang terjadi, aku akan selalu bersamamu.."

Gumamnya berbaring di samping Ao yang terlelap.

"Sampai kapanpun, kita akan bersama."

..........................................................

Sebulan setelahnya, semua perkara pun selesai.

Dengan syarat mereka harus memberikan sampel darah Ao untuk diteliti lebih lanjut di markas pusat karena kekuatan penyembuhnya yang sudah terbilang langka. Jadi mereka tidak mau kekuatan langka ini sia-sia dan hanya dimiliki seorang saja.

Mereka tidak tahu betapa berbahayanya kekuatan ini. Tapi demi keamanan mereka harus melakukannya daripada Ao yang menjadi bahan eksperimennya secara langsung.

Ryu dan Kas baru saja pulang dari tugas mereka.

Tiba-tiba saja Kas terbatuk beberapa kali dan dia merasa pusing.

"Kas? kau baik-baik saja?"

"Hm..Aku sedikit pusing."

"Kenapa tiba-tiba sakit? Tadi kau masih baik-baik saja."

Pikir Ryu bingung melihat kondisi Kas dan drop dalam beberapa jam saja. Tadi dia masih senang makan dan menghabiskan makanannya, tapi kenapa sekarang dia jadi sakit?

"Aku tidak tahu.. "

Jawabnya lelah, dia kembali terbatuk beberapa sehingga membuatnya berhenti berjalan karena lelah dan semakin parah batuknya sampai muntah darah.

"Kas?! Apa yang terjadi?! Kas!"

Panik Ryu melihat Kas perlahan jatuh ke lantai dan tidak sadarkan diri dengan darah yang sudah mengotori bajunya.

Dia pun menggendongnya dan membawanya ke klinik Aki.

"Aki! Tolong Kas!"

Teriaknya membuat Aki kaget.

"A-apa yang terjadi?!"

Aki ikut panik dan menyentuh Kas.

"Aku tidak tahu, dia awalnya batuk-batuk dan kemudian jatuh pingsan! Aki tolong!"

"Baiklah! Tapi bisakah kau keluar,"

"Kenapa?!"

"Keluar saja! Aku takutnya ini menular!"

Pesannya segera mensterilkan diri. Dia juga mensterilkan Ryu sebelum keluar dari ruangan, hanya untuk jaga-jaga. Seorang dokter pasti tahu apa penyebab penyakit Kas ini, ini terlalu mendadak untuk suatu penyakit.